Postingan

Diaspora Mabar Rindu Pemimpin Visioner

Gambar
Gegap gempita pilkada serentak nasional yang berlangsung pada 27 November 2024 mendatang sudah mulai terasa. Partai politik dan para tokoh yang berkeinginan untuk maju pada pesta lima tahunan ini pun sudah mulai melakukan komunikasi sekaligus pendekatan. Berbagai pernyataan dukungan sudah disampaikan di berbagai forum, termasuk yang dilakukan oleh diaspora Manggarai Barat di berbagai kota di seluruh Indonesia.  Labuan Bajo adalah kota Wisata Premium yang mendapat sokongan dari pemerintah pusat dalam beberapa tahun terakhir. Pembangunan Labuan Bajo kini tergolong sangat pesat. Namun itu baru terjadi di kota, sementara di luar Labuan Bajo seperti tak ada perhatian, bahkan seperti tak tersentuh pembangunan.  “Mirisnya masih banyak kami temukan di setiap desa yang pembangunannya belum merata contoh seperti pembangunan jalan dan listrik, padahal Manggarai Barat ini daerah pariwisata,” ungkap Ahmad Rafiq, salah satu mahasiswa Manggarai Barat yang sedang menempuh pendidikan di Kota Makasar se

Manggarai Barat Butuh Pemimpin Baru

Gambar
Dinamika politik Manggarai Barat menjelang pilkada 27 November 2024 semakin menghangat. Berbagai partai politik sudah mulai memanaskan mesin politik sebagai persiapan dini. Berbagai kalangan juga sudah mulai menyatakan dukungan kepada tokoh tertentu untuk maju di pilkada. Gerak gerik untuk mendapatkan usungan partai politik pun terlihat begitu nyata. Berita media juga semakin menambah ramai dinamika politik Manggarai Barat.  Bila membaca berita media, kita menyaksikan nama-nama yang muncul hanya itu-itu saja. Sehingga sebagian masyarakat beranggapan bahwa pilkada Manggarai Barat kali ini tak jauh berbeda dengan pilkada sebelumnya, tak ada warna baru. Hal itu sangat wajar, sebab nama-nama yang muncul pada saat pilkada Manggarai Barat hanya itu-itu saja. Sehingga masyarakat Manggarai Barat seakan-akan tidak mendapatkan pilihan selain stok lama.  Namun beberapa waktu belakangan ini, beberapa media telah memberitakan adanya sosok baru sebagai kandidat yang bakal meramaikan pilkada Manggara

Pendidikan untuk Bangsa

Gambar
Alhamdulillah hari ini Kamis 2 Mei 2024, di momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), saya sangat bersyukur, haru dan bangga karena mendapat kesempatan istimewa sekaligus sepesial. Kali ini saya didaulat sebagai narasumber acara seminar nasional dalam bentuk bedah buku yang berjudul “Pendidikan untuk Bangsa” di Pondok Pesantren Sains Salman As-Salam di Cikalahang, Cirebon, Jawa Barat, sebuah pondok pesantren yang sedang “naik daun” di Jawa Barat saat ini. Beberapa waktu sebelumnya, pada forum ini juga dibedah buku “The Principal Qoutes of Experts” (tebal 472 halaman, terbit Juli 2022) dengan narasumber salah satu penulisnya, yaitu Dr. KH. M. Tata Taufik, M.Ag. (Pimpinan Ponpes Modern Al-Iklhash Kuningan, Jawa Barat.  Acara bedah buku (baca: dua buku) ini merupakan rangkaian “Event Edu Competition of Sains Salman As-Salam” (ESSA 24) yang diselenggarakan oleh santri pondok yang dekat dengan kaki gunung Ceremai ini. Buku “Pendidikan untuk Bangsa” setebal 211 halaman yang diterbitkan

Pak Natsir dan Dakwah Bil Hikmah untuk Indonesia

Gambar
INDONESIA merupakan negeri yang sangat kaya, baik kaya akan kekayaan alamnya maupun kaya akan manusianya. Bahkan manusia-manusia Indonesia adalah manusia-manusia hebat. Salah satu manusia hebat yang dimilik Indonesia adalah Mohamad Natsir (Pak Natsir). Beliau merupakan sosok tokoh yang pemikiran dan perannya dalam sejarah Indonesia cukup gemilang. Sehingga dalam sejarah Indonesia kita dapat membaca sebuah bentangan sejarah yang membanggakan dan menggembirakan.  Gagasan besar Pak Natsir bisa dilihat dari berbagai buku dan artikel yang beliau tulis sendiri sejak usia pelajar hingga kelak menjadi tokoh besar dan memiliki peran besar dalam perjalanan sejarah Indonesia. Misalnya, gagasan tentang pentingnya pendidikan, pendidikan sebagai jalan dakwah, Islam dan politik, Islam dan negara, dakwah politik, politik dakwah, dakwah dan kebudayaan, dan tema-tema lain yang memang selalu relevan untuk diketengahkan dalam segala dinamika zaman. Dan uniknya semuanya terdokumentasi dengan baik dalam ber

Sekularisasi Pendidikan dan Indonesia Emas 2045

Gambar
PEMERINTAH telah mencanangkan Indonesia Emas 2045 seperti yang tersusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang dikenal dengan sebutan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas. RPJPN merupakan upaya mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan visi ‘Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan’.  Salah satu elemen penting yang menjadi perhatian adalah sumber daya manusia (SDM). Dalam rangka itu, pemerintah telah melakukan berbagai langkah di bidang pendidikan dengan harapan Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud. Dari pembenahan berkali-kali atas kurikulum hingga penguatan pendidik dan tenaga pendidikan lainnya terutama pada aspek administrasi dan manajerial. Gagasan pemerintah perihal Indonesia Emas 2045 perlu mendapatkan kritik dan koreksi dari berbagai elemen, terutama kalangan dunia pendidikan. Selama ini yang dilaksanakan justru menumbuh-kembangkan sekularisasi pendidikan. Pendidikan masih diarahkan pada terlahirnya peserta didik yang berori

Ramadan sebagai Madrasah Kejujuran

Gambar
KITA layak bersyukur karena Allah masih menakdirkan kita untuk bersua dengan ramadan 1445 ini. Ini pertanda Allah masih memberi kita kesempatan untuk mengisi ramadan dengan ibadah shaum dan berbagai ibadah khas ramadan seperti shalat tarawih, berbuka, sahur dan sebagainya. Kita sadar betul bahwa tak sedikit diantara keluarga, tetangga dan kolega kita yang pada ramadan ini sudah tak bisa menikmati ramadan karena mereka telah meninggal dunia. Sekali lagi, kita layak bersyukur karena masih diberi waktu untuk bertaubat dan beristigfar atas berbagai dosa yang kita lakukan.  Bila ditelisik ramadan bila dikaitkan dengan shaum yang kita jalankan, maka ramadan sejatinya merupakan bulan yang baik agar kita terus berbenah diri. Ramadan adalah momentum terbaik untuk berbenah dalam banyak hal, baik iman dan amal maupun aktivitas kita yang bermanfaat lainnya. Ramadan sejatinya madrasah, yaitu sekolah atau pesantren dimana kita bisa belajar tentang banyak hal, terutama tentang kejujuran, bukan saja d

Cerita untuk Ayah

Gambar
AYAH memiliki peran yang mulia dalam keluarga. Ayah itu bagaikan nahkoda yang memimpin seluruh anggota keluarga, dan sosok pelindung utama bagi keluarga, bahkan juga bisa menjadi teman. Aku sendiri mempunyai ayah, namanya Muhamad Sudirman, ia lahir pada tanggal 30 Desember 1978, anak dari nenek Siti Namur (Almarhumah) dan kakek Huntu (Almarhum). Ayahku anak ke dua dari tiga bersaudara. Yah, itulah ayah. Ayah itu pemimpin, pelindung, dan sosok yang mencari nafkah untuk keluargaku. Tetapi ayah telah dipanggil oleh Penciptanya, ketika aku masih menginjak kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Kata orang ayahku tidak berbeda jauh dengan aku, dari wajah, sifat dan lain-lain. Yah, itu kata orang. Aku sendiri mengenal ayahku sebagai sosok yang hebat,  kerja keras, berani, dan kuat.  Aku masih ingat dulu ketika masih kecil, aku didaftarkan oleh ayah di SD. Ketika hari pertama masuk sekolah aku ditunjuk oleh guruku untuk menulis, dan waktu itu aku belum bisa menulis, sehingga guruku mengucapkan kata yang