Diaspora Mabar Rindu Pemimpin Visioner


Gegap gempita pilkada serentak nasional yang berlangsung pada 27 November 2024 mendatang sudah mulai terasa. Partai politik dan para tokoh yang berkeinginan untuk maju pada pesta lima tahunan ini pun sudah mulai melakukan komunikasi sekaligus pendekatan. Berbagai pernyataan dukungan sudah disampaikan di berbagai forum, termasuk yang dilakukan oleh diaspora Manggarai Barat di berbagai kota di seluruh Indonesia. 

Labuan Bajo adalah kota Wisata Premium yang mendapat sokongan dari pemerintah pusat dalam beberapa tahun terakhir. Pembangunan Labuan Bajo kini tergolong sangat pesat. Namun itu baru terjadi di kota, sementara di luar Labuan Bajo seperti tak ada perhatian, bahkan seperti tak tersentuh pembangunan. 

“Mirisnya masih banyak kami temukan di setiap desa yang pembangunannya belum merata contoh seperti pembangunan jalan dan listrik, padahal Manggarai Barat ini daerah pariwisata,” ungkap Ahmad Rafiq, salah satu mahasiswa Manggarai Barat yang sedang menempuh pendidikan di Kota Makasar seperti dimuat https://indotimex.com (14/4/2024) 

Menurut Ahmad Rafiq, kaum muda butuh pemimpin yang pemikirannya visioner dalam membangun Manggarai Barat, bukan yang sibuk membangun citra padahal gagal menjalankan mandat masyarakat Manggarai Barat. Baginya, pembangunan mesti merata dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Manggarai Barat, bukan saja elite atau mereka yang menjabat. 

“Kami anak muda butuh pemimpinan yang punya pemikiran visioner dalam membangun daerah dengan melihat potensi daerah dan di manfaatkan dengan baik sehingga seluruh masyarakat betul-betul merasakan kebermanfaatannya bukan hanya elit politik saja yang hanya fokus membangun citra tapi lupa untuk mensejahterakan rakyatnya,” tegasnya. 

Keresahan Ahmad Rafiq mewakili suara hati masyarakat Manggarai Barat, termasuk diaspora Manggarai Barat di berbagai kota di seluruh Indonesia. Perjalanan pembangunan di Manggarai Barat selama beberapa tahun belakangan ini terasa timpang. Pembangunan hanya terlihat “wah” di Labuan Bajo, sementara di luar itu terutama di berbagai desa tidak terlihat. Realitas semacam itulah yang membuat diaspora semakin meneguhkan gerakan perlunya pemimpin alternatif yang visioner memimpin Manggarai Barat ke depan. 

Pada awal Mei 2024 ini, diaspora Manggarai Barat di Surabaya, Jawa Timur menyatakan dukungannya pada beberapa tokoh untuk maju pada pilkada di Kota Premium. Salah satu tokoh yang dimaksud adalah H. Ardi Sehami. Ia adalah politisi sekaligus pengusaha asli Manggarai Barat yang kini masih menjadi anggota DPRD Sleman (Yogjakarta) periode 2019-2024.  

Diantara alasan diaspora menyatakan dukungan pada sosok yang akrab dengan semua kalangan ini adalah karena (1) ia sosok yang berpengalaman dan hingga saat ini selalu menyumbangkan pemikirannya untuk kemajuan Manggarai Barat. (2) Ia juga sosok yang toleran dan akrab dengan para tokoh agama, baik Islam maupun Katolik. (3) Ia juga memiliki atensi sekaligus kepedulian pada terjaganya kebudayaan juga adat istiadat Manggarai Barat. 

Selain itu, (4) H. Ardi Sehami juga dikenal sangat akrab dan peduli pada kaum muda Manggarai Barat. Hal ini dapat dipahami dari kepeduliannya pada mahasiswa diaspora di berbagai kota. Sebagai sosok perantau yang sudah lama di perantauan, ia kerap berdiskusi dan meminta pendapat para mahasiswa perihal banyak isu, termasuk dinamika dan kemajuan Manggarai Barat. 

Tak sedikit mahasiswa rantauan asal Manggarai Barat bahkan NTT di Yogjakarta yang mendapatkan hangatnya sentuhan dirinya sebagai inspirator kesuksesan dalam meniti karir. Saat berkunjung ke Bali, Mataram, Bima, Labuan Bajo dan berbagai kota lainnya pun ia selalu berupaya untuk membangun komunikasi yang baik dan bertukar ide tentang Manggarai Barat. 

Apa yang dilakoni sekaligus ikhtiar H. Ardi Sehami untuk maju di pilkada Manggarai Barat 27 November 2024 diamini oleh diaspora terutama mahasiswa Manggarai Barat yang sedang menempuh pendidikan tinggi di berbagai kota. Titik temu mereka jelas dan tegas: Manggarai Barat mesti lebih maju. Kuncinya adalah pemimpin yang visioner dan berani, bukan pemimpin yang sibuk mengurus diri, kelompok dan kepentingannya sendiri. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku “Membaca Politik Dari Titik Nol”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok