Inspirasi Dari Buku The Power of Writing


PADA pertengahan 2024 lalu saya mendapat kepercayaan dari seorang penulis asal Lombok Utara, NTB, Mba Hesty Trimurti Gorang untuk menyunting naskah bukunya yang waktu itu belum diberi judul. Tak menunggu lama, saya pun langsung meng-iya-kan kepercayaan tersebut. Saya langsung membaca secara acak lalu membaca ulang, sehingga pada tahapan selanjutnya saya melakukan proses pengeditan naskah. Setelah itu, proses finalitas dan diberi judul "The Power of Writing: Inspirasi dan Motivasi Menulis untuk Pemula" hingga diterbitkan menjadi buku pada September 2024 lalu.

Dari buku setebal 98 halaman terbitan Penerbit Zahir Publishing tersebut saya mendapatkan inspirasi penting. Pertama, menulis itu butuh niat ikhlas dan tekad yang kuat. Niat yang ikhlas, tentu saja karena Allah, akan memberikan pijakan dan orientasi menulis tetap terjaga dengan baik. Niat yang baik akan berdampak pada aktivitas menulis itu sendiri dan mengurangi dampak virus pujian. Tekad yang kuat akan menjaga semangat dan motivasi untuk menulis terus terjaga dan sejak dini meminimalisir penyakit malas dan hambatan lainnya hingga mati langkah dalam menulis. 

Kedua, menulis butuh bekal. Bekal menulis yang paling utama adalah ide atau gagasan. Sumbernya beragam, misalnya, aktif membaca buku atau tulisan lainnya. Siapa yang aktif membaca umumnya akan memiliki ide sebagai sumber untuk menulis. Hal lain, aktif mengikuti berbagai forum kepenulisan. Dengan demikian, maka besar kemungkinan mendapatkan inspirasi dan motivasi menulis. Lalu, kita juga perlu rajin mengikuti audisi kepenulisan. Hal ini berdampak pada pengalaman, jam terbang dan keterampilan kita dalam hal menulis. 

Ketiga, banyak belajar pada mereka yang berpengalaman. Kita tentu ingin agar aktivitas menulis yang kita lakoni dari waktu ke waktu naik kelas atau berkualitas. Caranya adalah kita harus belajar pada mereka yang berpengalaman atau yang ahli di dunia kepenulisan. Kita bisa silaturahim dengan mereka, membaca buku atau karya tulisnya, bahkan mengikuti acara-acara bedah buku para penulis lainnya. Intinya, jangan pernah berhenti belajar. Sebab menulis butuh proses dan pembiasaan yang terus menerus. Dan penulis lain dapat menjadi sumber inspirasi, hingga kita terbiasa dan berkarya lebih baik lagi.  

Keempat, berani memulai dan aktif mempublikasi. Sehebat apapun kita dan sebagus apapun ide kita, hanya akan terasa bila kita mampu menuliskannya. Kita akan menghasilkan tulisan bila kita memulainya. Satu buku itu dimulai dari satu huruf, satu kata, satu kalimat dan seterusnya. Mulailah dari hal-hal sederhana dan akrab dengan kehidupan kita. Mulailah menulis apa yang kita dengar, yang kita lihat, atau yang kita alami. Hal lain, bila tulisan kita sudah selesai, kita harus berani mempublikasikannya. Baik ke berbagai media maupun dalam bentuk penerbitan atau menjadi buku. 

Kelima, miliki media pribadi. Sekarang kita hidup di era serba media. Media muncul bagai jamur di musim hujan. Baik media massa maupun media sosial dan media online. Sebagai pemula dalam dunia kepenulisan, ada baiknya kita memanfaatkan media yang ada untuk publikasi. Bila memungkinkan kita memiliki media sosial, misalnya blog, atau media sosial lainnya. Blog dapat menjadi penampung dan media publikasi tulisan kita. Bila ide-ide kita belum bisa diterbitkan menjadi buku, maka blog kita dapat menjadi media publikasi.

Buku "The Power of Writing" ini merupakan salah satu buku yang sangat sederhana, diksinya mudah dicerna, dan pesannya dapat kita manfaatkan dalam meniti giat kita dalam menekuni dunia kepenulisan. Uniknya, buku ini juga dilengkapi dengan berbagai gambar pendukung yang membuat pembaca lebih nyaman dan terus membacanya hingga tuntas. Buku karya guru asli Alor, NTT dan alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim di Kediri, Lombok Barat, NTB ini berisi motivasi dan kiat menulis berdasarkan pengalaman praktis, lebih dari sekadar teori. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Ketika Allah Memilihmu" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah