Haji Zaenal Muttaqin: Gagasan dan Rekam Jejak


“Kita memiliki semua dosa rahasia kita, dan jika kita mengenal diri kita sendiri, kita tidak harus menghakimi satu sama lain dengan kasar," begitu ungkapan George Eliot, penulis asal Inggris. Ungkapan tersebut sangat relevan  dengan buku terbaru saya ini yang mengulas tentang Haji Zaenal Muttaqin. Sosok yang kerap disapa Kang HZM ini lahir di Kota Cirebon-Jawa Barat pada 18 Februari 1982 silam. Ia merupakan anak ke-4 dari 7 bersaudara dari pasangan bersahaja dan sederhana Bapak H. Muhamad Ridwan Rifai dan Ibu Hj. Zaenah. 

Kang HZM berpengalaman berjualan pisang molen pakai baskom. Ia lulus dari SD Kartini 4 Kota Cirebon pada tahun 1994, kemudian lulus dari SMPN 5 Kota Cirebon pada tahun 1997, dan lulus dari SMKN 1 Kota Cirebon pada tahun 2000. Dari pernikahannya pada 2002 silam dengan Hj. Affiati, S.Pd. (Bu Affiati) yang pernah menjadi Ketua DPRD Kota Cirebon untuk Periode 2019-2024, dikarunia 4 orang anak yaitu Lulu Nadifah Huwaidah (lahir 2003), Muhamad Ihsanudin (lahir 2005), Aisyah Fadila (lahir 2008), dan Muhamad Surya (lahir 2010). 

Kang HZM adalah sosok yang berjiwa entrepreneur yang diwariskan oleh kedua orangtuanya. Hal itu diwujudkan dengan menjadi Owner beberapa unit usaha seperti Transporter BBM Industri, dan Chatering. Usahanya ini cukup membantu pada pengadaan lapangan kerja bagi mereka yang membutuhkan lapangan kerja. Orangtuanya adalah guru pertama dan utama yang telah mendidiknya dalam banyak hal, terutama untuk menjaga ibadah dan meniti usaha dari nol. 

Kepeduliannya pada masyarakat juga cukup menarik dan layak diikuti oleh banyak orang. Melalui perusahaannya ia kerap membantu dan mewujudkan kepeduliannya dalam bentuk “Peduli Gizi”, “Jumat Berkah”, “Peduli UMKM”, “Berbagi Sesama”, ”dan masih banyak lagi yang lainnya. Ya, semua itu merupakan pengaruh pendidikan kedua orangtuanya yang sangat telaten, terutama untuk mendalami ilmu agama dan mengamalkannya. Di samping itu, hal itu ia lakukan juga sebagai wujud cintanya pada warga Kota Cirebon dan sekitarnya. 

Beberapa waktu lalu, ia sukses menghadirkan buku pertamanya yang berjudul “Selamat Datang Pemimpin Baru Kota Cirebon”. Alhamdulillah saya bersyukur mendapat kesempatan untuk menyunting buku setebal 135 halaman tersebut dan menerbitkannya, sehingga kini sudah bisa dimiliki dan dibaca oleh pembaca terutama warga Kota Cirebon dan sekitarnya. Saya juga bersyukur mendapat kesempatan dan kepercayaan untuk menulis buku yang berjudul "Haji Zaenal Muttaqin: Gagasan dan Rekam Jejak". Buku ini tentu belum mampu meng-cover profil lengkap, ide dan pemikiran Kang HZM. 

Buku ini mengulas tentang banyak hal, termasuk Cirebon Raya yang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dari sejarah, budaya dan adat istiadat, hingga etnis, agama dan destinasi wisata. Termasuk kuliner, warisan sejarah, cagar budaya dan masih banyak lagi. Menurut Kang HZM, Kota Cirebon adalah kita yang sangat kaya dan potensinya banyak sekali. Semuanya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga dan kemajuan Kota Cirebon. Tentu potensi tersebut perlu dikelola dengan baik dan dimanfaatkan dengan baik pula. 

Buku yang dicetak berwarna ini juga bisa menjadi media untuk mengenalkan Kang HZM kepada masyarakat luas. Pada era kemajuan informasi semacam ini, pembaca butuh bacaan yang gurih, sehingga mereka mendapatkan informasi yang menyenangkan. Saya berpandangan, menulis adalah salah satu bagian dari tradisi literasi. Tradisi literasi sendiri merupakan salah satu ciri masyarakat berperadaban maju. Dengan menulis buku, atau dalam bentuk lainnya, maka akan dengan sendirinya pembaca mendapatkan suguhan menarik dan perspektif yang kaya dalam memahami realitas kehidupan. 

Ke depan, setiap individu bisa berkolaborasi untuk memajukan negeri ini. Apapun potensi dan latar sosial juga profesinya, setiap warga negara punya tanggungjawab yang sama untuk memberikan atau melakukan yang terbaik, termasuk bagi Kota Wali ini. Saling mendukung, saling menopang dan saling memotivasi adalah kunci penting yang mesti dijaga dengan baik. Menurut Kang HZM, masyarakat perlu diedukasi dengan baik, sehingga semakin tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk memajukan Kota Cirebon. Hal ini membutuhkan kerjasama semua elemen, apapun profesi dan latar sosialnya. 

Kita mesti mengenal lebih akrab dengan sejarah, adat, budaya, dan berbagai potensi unggul Kota Cirebon. Dengan pengenalan yang lebih mendalam maka kita dengan sendirinya bakal terdorong untuk mengenalkannya ke banyak orang. Bila demikian, hal tersebut bakal mendorong banyak orang untuk  berkunjung ke Kota Cirebon. Dampak sosial dan ekonominya tentu sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi banyak sektor kehidupan warga Kota Cirebon. Bila kita sudah mengenal diri dan daerah kita maka kita bakal selalu berupaya untuk berlaku adil dan bijaksana pada semua, pada siapa dan apapun sekaligus kapan dan di mana pun. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Haji Zaenal Muttaqin: Gagasan dan Rekam Jejak" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah