Jangan Tergoda Sama Mantan!
Sobat, bagiku, kamu itu sempurna dan kuat sekali. Bayangkan saja, ada banyak orang di luar sana yang hidupnya diuji dengan berbagai macam ujian, lalu mengalami penderitaan hebat dan tak bisa apa-apa lagi. Sementara kamu masih kuat dan tak bergeser dari komitmen untuk mencintai diri kamu sebelum dicintai oleh siapapun. Kamu mungkin menderita, tapi kadarnya tak seberat derita yang mereka alami atau rasakan. Bahkan kamu tergolong hebat, karena masih bisa bertahan hidup dan meniti karir. Di luar sana, tak sedikit yang menyudahi hidupnya dengan cara tragis.
Kembali ke pertanyaan awal, ya kamu sendiri memiliki hak untuk memilih antara kembali atau menyudahi selamanya. Bila pacaran itu hanya menyesakkan dada, membuang-buang waktu dan mendatangkan maksiat, sudah deh mendingan udahin aja. Selamanya. Kamu tak ada kewajiban untuk mencintai dia yang sejatinya bukan jodoh kamu. Toh dia bukan siapa-siapa kok. Kalau niat serius, mestinya kamu dan dia ke KUA aja. Faktanya, cuma main kucing-kucingan. Katanya cinta, nyatanya nista. Kamu mau menderita dan terus-terusan terluka karena cinta palsu alias basa-basi itu?
Bila kamu pernah bersama dalam satu rumah tangga, lalu karena satu dan lain hal bercerai atau berpisah, tiba-tiba kini ia hendak balikan sama kamu, keputusan tetap pada kamu sendiri. Kalau kamu hendak balikan, ya boleh saja. Itu pilihan hidup kamu. Tapi kamu harus menanggung beban berat yang bakal kamu rasakan. Kamu bakal merasakan penderitaan lebih berat dari apa yang kamu rasakan di masa lalu bersamanya. Kamu pernah mengalami pengalaman hidup yang sangat berat, dan akhirnya kamu memilih untuk berpisah. Lalu, kini kamu hendak balikan demi tabungan derita yang terus bertambah?
Kala itu kamu memilih jalan berpisah karena kamu sadar bahwa kamu sudah tak mampu bersatu lagi. Kamu sudah memberi waktu untuk saling berbenah, namun semuanya sudah tak bisa dipertahankan. Akhirnya kamu benar-benar berpisah dengan dia dengan cara terhormat: cerai di sidang pengadilan. Dalam sekian waktu kamu sudah belajar berbenah dan hidup mandiri, mungkin bersama anak-anak kamu atau keluarga kamu sendiri tanpa dia atau mantan yang pernah mencintai kamu. Pada sekian waktu itu kamu telah menemukan diri kamu yang unik, kreatif dan lebih matang, bahkan lebih bahagia.
Lalu karena satu dan lain hal, dalam momentum tertentu kamu merasa ada yang menarik dari dia. Kamu merasa bahwa dia sepertinya masih memiliki rasa pada kamu. Ah entahlah, mungkin kamu agak gila atau terhipnotis pada tampang yang sejatinya bisa diolah agar terlihat wah. Apa kamu tak malu sudah pernah bersama lalu berpisah dan kini hendak bersatu kembali? Heh, jangan pernah tergoda sama mantan. Entah mantan pacar, mantan suami atau mantan istri kamu. Cukup sudah masa lalu yang pedih dan terluka. Luka yang pernah kamu alami tak perlu diperpanjang hingga kamu kembali tersakiti.
Kini, kamu hanya punya peran untuk membenahi diri kamu, atau mungkin anak-anak kamu. Kamu tak perlu menghabiskan waktu untuk memikirkan si dia yang pernah menjadi bagian dari masa lalu kamu. Masa lalu yang melukai tak layak dikembalikan di kehidupan kamu saat ini dan nanti. Kamu tak boleh kembali pada kondisi dimana kamu memulai derita dan derita berat lalu akhirnya benar-benar berpisah. Sekarang, kuatkan hati kamu dan jaga perasaan kamu. Jangan buka ruang dan jangan beri waktu untuk dia yang memang sejatinya bukan siapa-siapa bagi kehidupan kamu. Jangan pernah memberi waktu untuk derita yang berulang-ulang! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Cinta Tak Bersyarat"
Komentar
Posting Komentar