Karena Kamu Pilihan-Nya


Berbagai ujian hidup merupakan selingan yang pernah dialami oleh setiap orang, apapun bentuk dan takarannya. Kadang membuat seseorang seperti kehilangan arah. Seperti tak ada lagi kesempatan untuk berbenah. Merasa bahwa semua jalan sudah tertutup, bagai benteng yang tak mampu didobrak, selamanya.  Membuat hati serasa remuk tak berdaya untuk bangkit kembali. Mengalah, dan ya benar-benar sudahlah. Pokoknya dirasa semuanya tak ada lagi ruang untuk sekadar menanti kembali tentang hati dan jalan hidup. 

Allah memang punya cara tersendiri untuk menguji kualitas hamba-Nya. Ia memiliki hak untuk melakukan itu sesuai dengan kehendak-Nya. Siapapun tak mampu melawannya, tapi bisa diubah dengan doa hamba-Nya. Maka berdoa adalah lakon mulia yang selalu diharap dari hamba yang selalu ingin kembali pada rahmat-Nya. Berdoa tak selalu bermakna tak berdaya di hadapan-Nya, tapi juga semakin kuat di atas jalan-Nya. Maka berdoalah hingga kamu semakin yakin bahwa ada Zat yang selalu mendengar hamba-Nya. 

Ujian apapun pada dasarnya adalah tangga bagi hamba-Nya agar naik kelas. Semakin banyak ujian semakin besar peluang untuk meraih cinta terbaik dari-Nya. Bahkan bisa jadi ujian hidup yang dialami adalah pertanda Allah bertambah dan menambah cinta-Nya. Ya, bisa jadi itu adalah tanda cinta sekaligus sayang dari Allah untuk hamba-Nya yang selama ini mulai menjauh dengan segala pilihan hidupnya. Allah sengaja memberi ujian agar kamu berbenah dan banyak belajar sehingga semakin kokoh dan tangguh. 

Jika kamu dipilih oleh Allah untuk menerima ujian atau musibah tertentu, maka pahamilah bisa jadi itu adalah isyarat kasih sayang Allah kepada kamu. Untuk itu, terimalah ia apa adanya. Lalu tengoklah ke dalam, dengar apa kata hatimu. Karena ia selalu jujur untuk mengatakan tentang apa yang kamu alami sekarang. Hati yang mau berbenah bakal mendapat bimbingan dari Allah. Karena Allah rindu pada hamba yang mau berbenah dan  bertaubat. Allah sangat menanti hamba-Nya kembali kepada-Nya, mendekat kepada-Nya. 

Ya, bisa jadi Allah sedang mendidik dirimu dengan cara yang berbeda. Allah sedang merencanakan hal terbaik untukmu saat ini dan beberapa waktu mendatang. Allah adalah Pencipta, maka secara otomatis Ia Maha Tahu tentang kamu dan apa kebutuhan kamu. Dan Ia pula yang paham kemampuan diri kamu dalam melalui ujian dari-Nya. Maka ujian apapun bentuknya bisa jadi padanya terdapat hikmah dan pelajaran berharga yang kamu renungi dan pelajari. 

Percayalah, Allah sedang mempersiapkan diri kamu menjadi orang terbaik, menjadi bahan teladan ke depannya bagi banyak orang. Minimal untuk orang-orang terdekat, atau mereka yang kamu cintai: keluarga atau siapapun yang selalu mendoakan sekaligus mendukung kamu agar lebih baik. Allah ingin kamu menjadi sosok yang berbeda dari biasanya. Sosok yang menjadi inspirasi bagi siapapun di luar sana, sehingga menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang. 

Karena itu, kamu harus banyak bersabar dan berupaya sekuat tenaga agar bisa menjalani ujian tersebut dengan baik dan sukses. Hingga ke depan kamu memperoleh berbagai hikmah dan dampak berharga. Bukan saja untuk kehidupan kamu yang lebih baik tapi juga untuk mereka yang selama ini menanti peran terbaik yang kamu persembahkan untuk mereka. Di situlah kamu mesti menyadari betapa kamu harus banyak melihat ke dalam. Tentang diri kamu yang sesungguhnya. 

Hidup ini menang tak saja butuh menang tapi juga tenang. Sebab tak semua menang itu bikin tenang. Ada yang menang karena curang, maka itu bakal membuat hatinya selalu tak tenang. Bahkan tak sedikit yang diceritakan sebagai raja curang, zalim dan manusia tidak adil. Maka pilihlah jalan dan lakon hidup yang membuat hati kamu menang, bukan sekadar egomu. Bila hati kamu tenang maka insyaa Allah kamu bakal meraih menang yang hakiki. 

Menang dari rampasan dosa dan maksiat, menang dari sifat angkuh, riya dan sombong. Menjadi manusia pilihan memang sulit, tapi semuanya mungkin dan dapat dicapai. Kamu hanya butuh perjuangan dan keberanian untuk memulai dari sekarang. Sungguh, Allah selalu bersama kamu dan menanti kesungguhan kamu. Kini, kamu hanya butuh jedah sejenak untuk kembali terbang ke langit kepasrahan yang tulus kepada-Nya. Karena sesungguhnya kamu benar-benar pilihan-Nya! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Ketika Allah Memilihmu" 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah