NTB Sukses Menjadi Tuan Rumah Fornas VIII 2025
Ada beberapa cabang olahraga yang pesertanya sudah lanjut usia. Dari peserta yang mengikuti event ini 1.000 diantaranya sudah berusia antar 56-60 tahun, 394 orang berusia di atas 65 tahun dan bahkan yang tertua adalah berusia 79 tahun. Dengan demikian, event ini merupakan cerminan wajah Indonesia yang sesungguhnya. Yaitu semuanya siap berkompetisi dalam riang gembira. Keragaman atau perbedaan usia dan pilihan event larut dalam satu tujuan: Indonesia Bangkit dan Jaya.
Sejak pembukaan hingga event ditutup, NTB sebagai tuan rumah memperlihatkan kesungguhannya dalam melayani para peserta dan menyukseskan event ini. Hal ini dapat dipahami dari sikap dan kehadiran Gubernur NTB, H. Lalu Muhammad Iqbal, serta warga NTB pada pembukaan dan berbagai event hingga acara penutupan. Sosok yang akrab disapa Mamiq Iqbal ini pun mengapresiasi kerja keras panitia dan seluruh pihak yang terlibat. Termasuk dukungan pemerintah pusat, elemen non pemerintah dan masyarakat NTB.
Ia pun mengakui bahwa fasilitas yang tersedia belum maksimal, namun apa yang dilaksanakan kali ini memberi dampak positif bagi NTB untuk semakin serius dalam menata berbagai fasilitas. Diharapkan peserta dari berbagai propinsi di Indonesia mampu mengambil pembelajaran berharga untuk event selanjutnya. “Memang belum sempurna, fasilitas belum maksimal, tapi Fornas kali ini adalah pembelajaran. Semoga semua kontingen selamat kembali ke daerah masing-masing,” ungkap Gubernur NTB.
Atmosfer “Kalah Menang Semua Senang” benar-benar terasa di Fornas VIII kali ini. Peserta hadir bukan semata mengejar medali, tetapi juga merayakan pola hidup sehat, kebersamaan dan kolaborasi serta vitalitas lintas generasi. Hal ini bisa dilihat dari kompetisi yang berlangsung penuh juang, namun tetap dalam bingkai kebersamaan sebagai sesama anak bangsa. Kalah atau menang pun tidak menimbulkan dampak buruk, justru menjadi momentum untuk saling menopang, meningkatkan semangat belajar dan giat untuk berprestasi.
Berdasarkan pemberitaan di berbagai media, kontingen Jawa Barat menjadi juara umum Fornas VIII dengan perolehan 257 medali yang terdiri dari 99 emas, 77 perak, 81 perunggu. Hal ini semakin mengokohkan propinsi berpenduduk paling besar ini sebagai propinsi yang kaya prestasi. Berikutnya, Jawa Timur menempati posisi kedua dengan perolehan 252 medali yang terdiri dari 93 emas, 80 perak, 79 perunggu. Disusul DKI Jakarta di peringkat ketiga dengan perolehan 245 medali yang terdiri dari 90 emas, 78 perak, 77 perunggu.
Selanjutnya, Kalimantan Timur berada di posisi keempat dengan perolehan 210 medali yang terdiri dari 76 emas, 70 perak, 64 perunggu. Lalu Jawa Tengah berada di urutan kelima dengan peraihan 210 medali terdiri dari 66 emas, 75 perak, 69 perunggu. Adapun Kalimantan Selatan berada di posisi keenam dengan perolehan 162 medali yang terdiri dari 61 emas, 44 perak, 57 perunggu. Sementara tuan rumah NTB menempati posisi ketujuh dengan perolehan 234 medali yang terdiri dari 56 emas, 80 perak, 98 perunggu.
Penyelenggaraan FORNAS VIII ini sendiri tergolong sukses. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya olahraga sebagai fondasi ketahanan nasional dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Presiden mendorong penguatan dan perluasan olahraga rekreasi ke seluruh lapisan masyarakat guna membentuk bangsa yang sehat, bugar, dan bersatu. Itulah salah satu kunci penting dalam meyambut Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Opini di Berbagai Media Massa dan Media Online
Komentar
Posting Komentar