Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Motivasi Menulis untuk Pemula

Gambar
SAYA termasuk pemula di dalam dunia kepenulisan. Sehingga, belajar dan belajar adalah aktivitas yang akrab dengan rutinitas saya. Saya tidak bosan dengan capaian sekarang dan insya Allah tidak bakal mau kalah dari berbagai tantangan dan hambatan yang datang bertubi-tubi. Saya yakin bahwa setiap niat baik yang dijalankan dengan baik bakal menjadi sesuatu yang berbeda nilai dan dampaknya. Dan, menulis adalah aktivitas kebaikan yang bisa ditekuni. Jika kita ingin menulis hingga kelak menjadi karya tulis, maka kita butuh motivasi atau tips sederhana. Berikut ini beberapa motivasi untuk menulis: Pertama, niat dan tekad yang kuat. Menulis, sebagaimana aktivitas lainnya, merupakan aktivitas kreatif yang membutuhkan kekuatan niat dari dalam diri sang penulis. Niat menulis harus lurus dan mulia. Jika niat menulis sudah benar, biasanya akan muncul tekad yang kuat dari dalam diri untuk segera menulis. Tekad yang kuat akan tercermin dari kesungguhan dan pengorbanan untuk dan dalam menulis. Kesedia...

Mencintai Islam, Mencintai Indonesia

Gambar
ISLAM merupakan agama risalah. Yaitu sebuah agama yang diwahyukan oleh Allah Swt kepada para malaikat-Nya, lalu disampaikan kepada utusan-Nya untuk disampaikan kepada segenap umat manusia. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai utusan Allah yang mendapat amanah risalah tersebut telah menjalankannya dengan sempurna. Bahkan Allah pun menegaskan hal itu dalam sebuah firman-Nya, “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridoi Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Ma'idah: 3).  Di dalam khazanah Islam, cinta merupakan terminologi kunci. Bukan saja dalam meyakini agama, dalam hal ini Islam, tetapi juga dalam mengaktualisasikan berbagai ajarannya dalam kehidupan nyata. Baik dalam dimensi personal maupun kolektif sekaligus sosial. Maka dalam Islam, mencintai kebenaran mesti diwujudkan dalam bentuk ucapan, tindakan, dan laku hidup. Sebagaimana iman yang kerap dimaknai sebagai proses ikrar lisan, keyakinan hati,...

Jangan Remehkan Buku!

Gambar
JUDUL tersebut mungkin tidak menarik dan terkesan emosional. Tapi di situlah substansinya tulisan ini, pada judulnya. Apakah pembaca suka atau tidak, bagi saya itu urusan masing-masing orang. Bahkan bila memungkinkan, kalau tulisan ini dianggap perlu dikoreksi atau mungkin digugat, saya menyarankan agar dilakukan dengan cara menulis atau menghadirkan tulisan baru. Sehingga kita terbiasa untuk merespon sesuatu secara intelektual dan lebih berbeda. Siapapun mengakui bahwa menulis apapun pasti butuh banyak hal. Bahkan bila sekadar menulis di status media sosial atau catatan lainnya. Apalah lagi menulis artikel dan buku pasti butuh tenaga, waktu dan pikiran juga konsentrasi yang luar biasa. Lelah, letih dan sedih itu sudah pasti. Mengurangi waktu istirahat itu merupakan rutinitas yang engga bisa dimanipulasi lagi. Bahkan sehari hanya bisa tidur dua atau tiga jam saja. Ini pengalaman saya dan teman-teman atau para senior yang kerap saya pergoki saat mereka menulis. Apalah lagi bila nanti su...

Menulis Sebagai Tradisi Intelektual Muslim

Gambar
PADA tahun 2010 lalu saya mendapat undangan untuk menulis buku secara kolaboratif dengan 24 penulis lainnya dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Mereka adalah Edo Segara, Muhammad Sholihin, Radinal Mukhtar, M. Furqonal Aziz, Yanuardi Syukur, Ahmad Rizky Mardhatillah Umar, Dwi Suwiknyo, Nafiah Al-Mar'ab, Bintang Gatimurni, Triani Retno A, Ifa Avianty, Diah Pratiwi, Akhi Dirman Al-Amin, Marjohan, Tinta Zaitun, Feryanto Hadi, Untung Wahyudi, Naqiyyah Syam, Rahman Hanivan, Fiyan Arjun, Prima Citra Devi, Dewi Rosiani, M, Sahrul Murrajab, RH. Fithriadi dan saya sendiri.  Pada buku ini saya menjelaskan dua hal penting. Pertama, menulis adalah tradisi warisan peradaban Islam. Hal ini dapat dipahami dari sejarah perkembangan dan kejayaan Islam dari abad 7 hingga abad 18 hijriah. Kala itu, para ulama muslim dikenal memiliki tradisi keilmuan yang sangat kuat. Hal ini ditandai dengan karya tulis warisan mereka yang dapat dibaca hingga saat ini. Para pakar muslim dalam bidang tafsir, hadits...

Tradisi Menulis Tiga Ketua Umum Ormas Islam

Gambar
TIGA pemimpin Ormas Islam di Indonesia yang cukup aktif menulis adalah (1) Prof. Dr. Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah), (2) Dr. Adian Husaini (Ketua Umum PP Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), dan (3) Dr. Nashirul Haq (Ketua Umum DPP Hidayatullah). Mungkin ada juga ketua umum ormas lain yang aktif menulis, namun saya belum menyaksikan dan membacanya secara rutin. Tapi untuk ketiga ketua umum tersebut, saya menyaksikan cukup aktif menulis dan saya rutin menikmati tulisan atau karya mereka.  Ya, saya sangat bersyukur karena mendapat kesempatan untuk aktif membaca setiap tulisan ketiga tokoh tersebut. Baik dalam bentuk buku maupun dalam bentuk artikel yang dimuat di berbagai media online juga majalah. Sehingga asupan ide dan wawasan saya bertambah, tentu saja sangat mencerahkan. Ini juga menjadi penambah inspirasi dan motivasi ketika saya hendak menulis, baik buku maupun artikel untuk berbagai media. Kalau mereka bisa menghasilkan karya tulis, saya mestinya juga bisa.  Ad...