Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Dari Ruang Siaran Ke Motoran Bersama Mudir

Gambar
PENGALAMAN nyantri selama 6 tahun mulai dari tahun 1988-1993 sungguh penuh suka duka dan kenangan yang tak akan terlupakan. Begitu tamat dari Madrasah Aliyah (MA) Putra di tahun 1993, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Ma’had Aly.  Di tahun 1993 itu, Nurul Hakim mendapatkan bantuan peralatan siaran radio. Sehingga pihak yayasan membuka “audisi” calon penyiar radio Nurul Hakim. Saya pun mendaftarkan diri bersama beberapa kawan lainnya. Rupanya pihak yayasan tidak main-main dalam proses audisi, karena salah satu panelis juri melibatkan kepala stasiun penyiaran RRI Mataram.  Sepertinya suara saya cukup berkualitas sebagai calon penyiar radio, sehingga akhirnya saya terpilih setelah mengalahkan peserta lainnya. Sungguh saat itu saya merasa sangat bahagia, bangga, bersyukur dan benar-benar tidak menyangkan akan terpilih. Sesosok santri asal Desa Luk Lombok Utara terpilih menjadi penyiar radio pondok pesantren Nurul Hakim Kediri. Sebagai penyiar saya menggunakan nama Awaludin Al Aj

Mengenang Ustadz Awaludin

Gambar
BAGAI petir di tengah hujan lebat, berita meninggalnya Ustadz Awaludin benar-benar membuat saya kaget dan awalnya tak percaya bila beliau benar-benar meninggal dunia. Awalnya saya mendapatkan kabar beliau sakit dari istri beliau Ibu Herlyana Hasyim (Lina Hasyim), alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim (1993-1998) yang kini mengajar di SMAN 2 Mataram. Kabar itu disampaikan pada Rabu malam (20 Desember 2023) di grup WhatsApp Forum Penulis Nurul Hakim yang saya dan teman-teman alumni gawangi. Saya dan anggota grup pun menyampaikan doa semoga beliau mendapat kesembuhan.  Kamis 21 Desember 2023 pagi, seperti biasa, setiap pagi setelah subuh saya terbiasa menengok beberapa grup media sosial tempat saya nongkrong setiap harinya, termasuk grup WhatsApp yang saya sebutkan di atas. Setelah 30 menit tiba-tiba saya mendapatkan informasi dari salah satu anggota grup bahwa Ustadz Awaludin meninggal dunia. Sekali lagi, saya benar-benar kaget. Selain karena tak ada tampang sakit pada wajahnya, sosok beli

Generasi Pecinta Buku

Gambar
Azka Syakira namanya. Ia adalah anak pertama saya. Kini ia masih duduk di kelas VI SDIT Ibnu Abbas yang berlokasi di Talun, Cirebon, Jawa Barat. Kali ini ia masih liburan, menjelang penerimaan raport. Untuk mengisi waktu libur, ia bersama ketiga adiknya: Bukhari Muhtadin, Aisyah Humaira dan Arsyila Qonita memilih berkunjung ke toko buku di pusat Kota Cirebon. Hal ini tentu bukan hal yang baru baginya, sebab sejak kecil sudah terbiasa berkunjung ke toko buku.  Rabu 20 Desember 2023, saya baru saja menyelesaikan proses editing sebuah naskah buku yang segera terbit. Tiba-tiba si paling aktif: Aisyah Humaira mengajak saya jalan-jalan. Seperti biasa, dia adalah sosok yang paling aktif, baik saat di rumah maupun di luar rumah. Walau belum bisa membaca buku, namun semangatnya untuk berkunjung ke toko buku tak bisa dianggap sepele. "Ayah, jalan-jalan yuk. Aisyah bosan di rumah terus," ungkapnya.  Beruntung kedua kakaknya masih liburan sekolah, sehingga ada begitu banyak waktu luang u

Biarkan Kuncupnya Mekar Jadi Bunga

Gambar
MOMENTUM paling penting dan bersejarah bagi seorang suami adalah saat ia mampu membuat istrinya terus bertumbuh, selalu mekar seperti bunga. Sang suami aktif meniupkan optimisme dan rasa bangga pada istrinya sehingga sang istri semakin percaya diri dan merasa dimiliki oleh sosok yang mencintainya, ya suaminya.   Pekerjaan ini memang berat bahkan sangat berat. Sebab pada umumnya laki-laki terutama yang sudah menjadi suami selalu merasa dominan dan superior dengan posisinya. Suami selalu ingin diposisikan sebagai penentu segalanya. Dominasi semacam ini kerap membuat potensi terdalam sang istri menjadi enggan bertumbuh. Padahal mestinya terus tumbuh dan ditumbuhkan.   Namun, bila sang suami menjadikan cinta sebagai energi yang mewarnai lakonnya, maka superiornya pada ucapan, sikap dan tindakan bagai air yang terus disiramkan pada kuncup, sehingga sang istri terus tumbuh, ia mekar bahkan jadi bunga. Dipandang ia nampak indah, dan selamanya membuat hati terpanah dan terpesona. Betapa indahn

Pileg 2024 dan Peranan Politik Perempuan

Gambar
PEMILIHAN umum (pemilu) atau pemilu serentak nasional menjelang tak lama lagi, 14 Februari 2024. Pemilu ini diselenggarakan untuk pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif mencakup anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta DPRD provinsi dan kabupaten atau kota. Harapannya, pemilu kali ini terpilih para penggawa negara yang berkualitas dan berintegritas. Hal itu dapat diperoleh bila proses rekrutmen pencalonan dan pelaksanaan pemilu berlangsung jujur, adil dan bermartabat.  Dalam konteks upaya memajukan kualitas perpolitikan Indonesia ke depan, salah satu isu yang cukup menarik untuk didiskusikan adalah kualitas politisi perempuan dan peranan politiknya. Hal ini sangat wajar dan perlu menjadi perhatian, sebab politik perempuan bukan sekadar masalah elektoral semata tapi juga tentang akses, keterwakilan dan dampak politik perempuan di berbagai level dan sektornya, termasuk mengenai isu-isu yang berkaitan langsung dengan perempuan,

Pesan Perubahan Anies Baswedan

Gambar
CALON presiden pasangan nomor 1 (satu) Anies Baswedan hari Sabtu 9 Desember 2023 kembali hadir di Kota Cirebon, Jawa Barat dalam rangka kampanye terbuka. Anies, merupakan putra kelahiran Cirebon, tepatnya di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 silam. Untuk selanjutnya ia menempuh pendidikan dan berkarir di Jogjakarta, Amerika Serikat dan Jakarta. Secara khusus pada 2017-2022 ia mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin ibukota Indonesia (Jakarta) dengan sukses yang ditandai dengan berbagai prestasi dan apresiasi dari pemerintah, lembaga nasional dan dunia internasional.    Pada kesempatan ini Anies berbicara di hadapan ribuan pendukung, simpatisan dan relawannya yang begitu antusias, tepatnya di lapangan Sangkala Buana Alun-alun Kasepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Pada kesempatan yang sama, bersamanya hadir pula politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem (Nasdem) dan Partai Ummat dari pusat hingga daerah. Nampak hadir Dr. Ahmad Herya