Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

PERCAKAPAN ANTAR GENERASI

Gambar
MENGENAL dan menelisik Pak Mohamad Natsir dari berbagai aspeknya adalah salah satu tugas sejarah yang layak kita tunaikan pada era ini. Bukan bermaksud mengkultuskan sang tokoh, tapi ikhtiar menemukan saripati pemikiran beliau, di samping pemahaman dan sikapnya dalam menghadapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan dalam skala nasional juga internasional.  Pak Mohamad Natsir adalah sosok pejuang yang konsen dengan dunia literasi, terutama tradisi baca dan tulis. Sekadar menyebut sebagian buku karya beliau diantaranya: Islam Sebagai Dasar Negara, Agama dan Negara Dalam Perspektif Islam, Debat Dasar Negara Islam dan Pancasila, Fikih Dakwah, Capita Selecta, Kebudayaan Islam Dalam Perspektif Sejarah, Dunia Islam Dari Masa Ke Masa, ad-Din au al-Ladiniyyah dan sebagainya.  Salah satu ungkapan bergizi yang selalu terngiang dalam benak saya dari ungkapan beliau yang terrekam baik dalam buku berjudul "Pesan Perjuangan Seorang Bapak; Percakapan Antar Generasi" adalah

FIGHT!

Gambar
"If fighting is sure to result in victory, then you must fight!” (Teh Art of War, Sun Tzu). Hidup adalah ruang tunggu ujian demi ujian. Satu ujian berlalu, ujian lain datang. Setiap hari sesungguhnya kita “naik kelas”. Jangan pernah khawatir dengan ujian yang hadir. Bukan kesulitan yang membuat kita takut, melainkan ketakutan yang membuat kita sulit.  Saat di sekolah berhadapan dengan mata pelajaran yang begitu sulit, saat di kampus berhadapan dengan mata kuliah yang sulitnya bukan main, atau saat diberikan pekerjaan yang menantang di kantor, hadapi. Once alive, must matter!  Tantangan adalah anugerah. Dada kita mungkin sesak saat meresponsnya, tapi ia semakin tegar. Kepala kita memusing, lalu ia semakin kuat. Life may not be the party we hoped for, but while we’re here we should dance.  Mustahil, sukses memimpin tanpa risiko. Seseorang yang hanya selalu ingin kemudahan, akan menghadapi kesulitan. As you grow up, you get more responsibility. You may deny that, but t

KUNCI MENGGAPAI SUKSES

Gambar
SUKSES adalah impian semua orang. Sukses tentu banyak jenisnya. Bukan saja yang bersifat materi, tapi juga yang bersifat non materi. Tidak sekadar urusan dunia tapi juga urusan ukhrowi.  Sukses sejati adalah saat dimana kita masih diperkenankan oleh Allah untuk melakukan kebaikan dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Pemaknaan semacam ini akan mendorong kita meraih sukses secara jujur, benar dan tepat.  Sukses juga bisa dimaknai diperkenannya kita untuk memperbaiki diri melalui momentum anugerah nikmat sehat yang Allah berikan kepada kita. Sebab dengan itu sangat besar peluang bagi kita untuk melakukan hal-hal yang produktif.  Diantara kunci sukses yang perlu kita miliki yaitu, pertama, selalu mendekat dan bersyukur kepada Allah. Sebab dengan begitu akan sangat besar peluang bagi kita untuk mendapatkan tambahan nikmat dari nikmat yang sudah kita peroleh selama ini. Bukan saja jumlah dan jenisnya tapi juga manfaat dan berkahnya.  Kedua, memiliki impian. Impian adalah segal

IBADAH QURBAN, DARI SPIRITUAL HINGGA SOSIAL 

Gambar
ISLAM adalah agama yang mencakup urusan jiwa-raga, dunia-akhirat, domestik-publik, spiritual-materi, moral-peradaban, ibadah-muamalah, dan sebagainya. Ia adalah agama yang universal dan sempurna (Qs. Ali ‘Imran ayat 19 dan QS. al-Ma’idah ayat 3). Atau dalam istilah Dr. Yusuf Qordhawi, Islam adalah agama yang hadir untuk kepentingan umat Islam sekaligus kemanusiaan. Bila kita telisik, salah satu ajaran Islam yang menjadi contoh nyata betapa Islam berdimensi universal dan sempurna adalah ibadah qurban, yang dalam fiqih termasuk kategori ibadah sunnah.  Qurban sendiri merupakan sebuah penegasan, bahwa Tuhan Ibrahim bukanlah Tuhan yang haus darah manusia. Dia adalah Tuhan (Allah) yang ingin menyelamatkan, membebaskan, dan melindungi umat manusia dari berbagai bentuk perilaku jumud manusia. Qurban berarti refleksi historik atas perjalanan kebajikan yang pernah ditorehkan manusia masa lampau (Ibrahim), untuk mengenang perjuangan monoteistik dan humanistik yang diukir Ibrahim. Yang ber

REVIEW BUKU “MELAHIRKAN GENERASI UNGGUL"

Gambar
TRILOGI pendidikan yang sudah mashur dalam perbincangan kita adalah sekolah, keluarga dan masyarakat. Bila sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal mendapat banyak porsi dalam perbincangan kita, maka pendidikan keluarga dan masyarakat belum menjadi perhatian yang maksimal. Sehingga, keterbatasan sekaligus kelemahan dalam proses pendidikan di lembaga formal seperti sekolah kerap tidak mengaitkannya dengan posisi sekaligus kontribusi pendidikan keluarga dan masyarakat.  Buku ini membangun kesadaran kolektif kita bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama, dari guru dan masyarakat hingga sekaligus yang utama adalah orangtua dalam pendidikan keluarga. Di sini dibahas secara runut mengenai karakter generasi ideal atau unggulan yang mesti dilahirkan dari berbagai level pendidikan, terutama dalam keluarga.  Di samping beberapa gagasan kekinian dan alternatif tentang penguatan peran juga kontribusi pendidikan sekolah dan masyarakat dalam melahirkan generasi unggu

IKHTIAR MELAHIRKAN GENERASI UNGGUL 

Gambar
HARI ini Kamis bertepatan dengan tanggal 23 Juli. Pada setiap 23 Juli untuk setiap tahunnya kerap dirayakan sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Pada momentum tanggal yang sama pada tahun-tahun sebelumnya kerap dirayakan dalam berbagai macam kegiatan. Baik dalam bentuk upacara resmi maupun seminar juga berbagai macam perlombaan. Suasana peringatan pun semakin hikmat dan meriah serta mendapat antusias dari berbagai kalangan, termasuk kalangan anak.  Suasana semacam itu memang sesuatu yang layak kita adakan, dengan tujuan agar kita punya kepedulian dan perhatian yang lebih kepada anak sebagai generasi pelanjut bangsa kelak. Dipahami bahwa anak-anak hari ini adalah tunas yang akan tumbuh-kembang menjadi generasi baru yang akan melanjutkan dan mengisi perjalanan bangsa ini ke depan. Maka peringatan semacam ini bukan saja diadakan sebagai rutinitas belaka, tapi yang tak kalah pentingnya adalah sebagai pecutan agar kita lebih serius dalam menyiapkan generasi unggulan Indonesia masa depan

SHASHA, AZKA DAN BUKHARI BAKAL PUNYA BUKU BARU 

Gambar
Alhamdulillah hari ini Selasa 21 Juli 2020 setelah menghadiri rekaman video untuk acara Selamat Pagi Cirebon RCTV yang akan ditayang pada edisi Rabu 22 Juli 2020, tanpa disengaja di sekitaran Kantor Radar Cirebon saya bisa bersua seorang penulis cilik Kota Cirebon Najla Nafisha Oviva Haryono.  Siswi kelas 5 di SDN Kebon Baru 6 Kota Cirebon yang kerap disapa Shasha ini telah menulis buku atau komik perdananya berjudul "Mr. Jogja". Suatu karya tulis yang bukan saja membanggakan siapapun tapi layak ditiru oleh siapapun. Baik orangtua maupun anak-anak.  Pada kesempatan ini saya dan anak pertama dari pasangan suami-istri Bapak Nova Haryono dan Ibu Novita Dewi Wulansari ini sempat foto bareng saya sembari memegang buku. Saya memagang buku dia setebal 68 halaman, dia memegang buku saya setebal 200 halaman yang berjudul "Selamat Datang Di Manggarai Barat". Saya sangat bangga dan haru karena pada kondisi dilanda bencana non alam: Covid 19 begini, masih ada ana

BILA MENULIS UNTUK HARTA DAN JABATAN, SILAHKAN MINGGIR! 

Gambar
SAYA termasuk yang mengenal banyak akademisi dan pejabat yang punya gairah yang tinggi pada dunia kepenulisan. Mereka pun kerap menulis beragam tema yang menjadi fokus tulisan. Terutama yang sesuai dengan latar pendidikan dan karir mereka. Rerata tulisannya dalam bentuk artikel lepas.  Selain itu, ada juga yang menulis buku. Bila akademisi atau Dosen, biasanya menulis buku ajar atau yang terkait dengan mata kuliah yang diampuh di kampus tempatnya mengajar. Bila seorang pejabat di dinas tertentu, biasanya menulis tentang kebijakan publik dan sebagainya.  Saya juga mengenal beberapa politisi yang kerap bikin buku. Awalnya sih bilangnya sebagai upaya pewarisan, eh malah belakangan sudah tidak menulis lagi. Saya malah kerap bantu jadi penulis bayangan atau sekadar editor naskah buku mereka hingga kelak jadi buku.  Jadi saya paham betul apa tujuan mereka menulis atau membuat buku. Tujuannya politis. Buktinya, pada saat sudah menjabat atau bila tak jadi menjabat, mereka tidak

MENANTI GEBRAKAN PARA PENULIS KOLOM WACANA KORAN RADAR CIREBON 

Gambar
KALI ini Ahad 19 Juli 2020 saya sangat senang sekali karena bisa menghadiri undangan Pimpinan Redaksi Koran Radar Cirebon di kantor redaksi Radar Cirebon. Pada acara ini saya bersama teman-teman penulis yang lain hadir di Forum Penulis Kolom Wacana Koran Radar Cirebon untuk membahas berbagai hal.  Pertemuan yang dimulai pada pukul 13.30 WIB ini diadakan sebagai lanjutan dari inisiasi beberapa penggawa Radar yang pernah melakukan pertemuan, yang merasa perlu untuk mengorganisir para penulis terutama penulis artikel di Kolom Wacana Radar Cirebon yang memang selama masih belum terorganisir.  Dipahami bahwa kolom Wacana merupakan kolom yang tidak begitu seksi bila dibandingkan dengan kolom atau halaman lain di koran Radar. Bisa dibilang kolom ini hanya dibaca oleh penulis dan teman dekat penulis. Atau mereka yang sensitif dengan isu-isu terkini. Itu pun bagi yang masih melek baca.  Pada sambutannya Pak Yuda Sanjaya dari Pemimpin Redaksi Radar Cirebon menyampaikan terima kasi

BUKU TERBARU; MELAHIRKAN GENERASI UNGGUL

Gambar
Alhamdulillah akhirnya buku saya dan istri setebal 200 halaman terbit juga. Buku ini merupakan antologi atau kumpulan tulisan atau artikel saya dan istri yang pernah dimuat di berbagai surat kabar dan media online, terutama yang dipublikasi pada Januari hingga Juni 2020 lalu.  Terima kasih banyak kepada para tokoh dan sahabat yang turut memberi koreksi dan bimbingan sehingga buku ini semakin bergizi dan gurih untuk dinikmati. Sungguh, koreksi dan bimbingan semacam itu benar-benar saya butuhkan.  Terima kasih banyak pula kepada para pembaca yang berkenan membaca seluruh tulisan atau artikel yang saya dan istri yang bertema seputar pendidikan dari berbagai aspeknya, yang belakangan memang menjadi fokus penulisan. Kiritik, saran dan masukannya sangat bermanfaat.  Koreksi, bimbingan, kritik, saran dan masukannya adalah energi sekaligus modal penting dalam menghasilkan karya tulis. Terutama karya tulis dalam bentuk artikel yang kelak menjadi buku. Karena itu pula saya dan ist

MENULIS ITU BUTUH PEMAKSAAN

Gambar
HARI INI Rabu 15 Juli 2020, sekitar pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WIB saya datang ke komplek Radar Cirebon di Jl. Perjuangan, Kota Cirebon-Jawa Barat. Kali ini saya janjian dengan seorang senior sekaligus penggiat literasi Kota Cirebon, Pak Deny Rochman.  Pada saat yang sama saya juga bersua dengan Mas Wibi, salah satu jurnalis senior di Kota Cirebon yang sudah malang melintang ke mana-mana. Tak ketinggalan pada pertemuan kali ini saya juga bertemu penggiat pendidikan sekaligus salah satu penggerak literasi Kota Cirebon Pak Indra Yusuf.   Berita baiknya, tiga orang yang saya sebutkan di atas adalah penulis dan punya karya tulis yang bisa dibaca di mana-mana. Silahkan cari sendiri atau hubungi ketiganya. Padahal profesi mereka masing-masing adalah guru dan jurnalis. Ternyata apapun profesinya bisa menulis bahkan punya buku karya.  Kali ini kami mengobrol tentang kepenulisan dan opini di media massa. Di samping membangun semangat kolektivisme untuk menggeliatkan tradisi l

MARI BANGUN TRADISI BACA DI LINGKUNGAN KELUARGA KITA! 

Gambar
PENDIDIKAN keluarga adalah salah satu institusi atau lembaga pendidikan tertua dalam sejarah umat manusia. Ia adalah aspek penting dalam membangunan sebuah bangsa dan negara yang berkemajuan. Bila hendak memajukan Indonesia maka majukan pendidikan keluarganya.  Tradisi membaca adalah salah satu tradisi yang perlu dibangun dalam keluarga. Karena dengan membaca ada begitu banyak hal dan manfaat yang diperoleh. Bukan saja menambah ilmu pengetahuan tapi juga mencerahkan diri agar semakin berkualitas.  Dengan membaca, seseorang semakin memahami sesuatu yang dibahas dalam sumber bacaan tertentu. Ia pun terdorong untuk mendalami sebuah tema tertentu karena distimulus oleh tradisi membaca itu sendiri. Dengannya, pembaca punya pemahaman yang jauh lebih berkualitas daripada yang malas atau enggan membaca.   Membaca juga dapat mendorong seseorang untuk mengenal dirinya sendiri. Dengan begitu ia bakal terdorong untuk membenahi apa yang harus dibenahi dan apa saja yang mesti diperbai

TERIMA KASIH MUHAMMADIYAH 

Gambar
DALAM hitungan kalender masehi, tepat pada tanggal 18 November 2019, Muhammadiyah tepat berusia 107 tahun. Atau dalam hitungan hijriyah kini Muhammadiyah tepat berusia 110 tahun. Bisa dikatakan, siapapun penghuni negeri ini pasti mengenal organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini. Bagaimana tidak, sejak didirikan organisasi yang kini diikuti hampir 40-an juta ini sudah banyak berkiprah dalam berbagai aspek dan dimensinya. Judul di atas sengaja saya ketengahkan pada tulisan kali ini karena beberapa alasan mendasar. Pertama, dalam konteks sejarah bangsa dan negara, Muhammadiyah turut merumuskan dasar negara, mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan mengisinya dengan berbagai peran penting, serta menebar baktinya bagi keutuhan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Adalah Pakar Sejarah asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra (2016) pernah mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan paling besar di dunia yang memiliki peran besar dalam mem

MENELISIK KONTEN MEDIA SOSIAL KITA

Gambar
MEDIA sosial adalah ruang terbuka bagi banyak orang untuk mengisinya dengan banyak hal pula. Apalah lagi dalam kondisi aplikasi dan laman media sosial yang terus menjamur, semua orang seakan dipaksa untuk menjadi pengisi yang aktif dan bebas-merdeka.  Sebagai seorang muslim, kita tentu punya standar tertentu dalam bersikap atau menyikapi kondisi semacam itu. Walaupun peluangnya bisa positif sekaligus negatif. Satu sisi media sosial bisa kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat. Namun pada sisi lain kita bisa isi dengan hal-hal yang tak bermanfaat atau sia-sia.  Sebagai muslim kita tentu ingin sekali agar media sosial kita diisi dengan hal-hal yang bermutu dan bermanfaat. Dalam bermedia sosial, kita perlu memastikan bahwa kita mengisinya dengan hal-hal yang bermutu dan bermanfaat. Hal ini sebagai aksi ril seorang muslim yang beriman kepada Allah juga wujud ketaatan kepada Rasul-Nya.  Dalam al-Quran surah al-Mukminun ayat 3 Allah begitu jelas dan tegas menyebutkan bahwa di