Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Cereng Menulis dan Tradisi Literasi Kita

Gambar
MENULIS pada dasarnya merupakan aktivitas yang akrab dengan siapapun. Namun sebagai aktivitas yang menghasilkan karya tulis hanya akrab dengan sebagian orang. Walau begitu, kita bersyukur sebab bila dulu menulis hanya menjadi aktivitas mereka yang berprofesi sebagai penulis, kini menulis sudah menjadi kebiasaan hampir semua orang. Terutama di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang tak terbendung ini, aktivitas menulis sudah menjadi rutinitas harian hampir setiap orang, dari yang berusia tua hingga berusia muda bahkan anak-anak.  Dalam rangka menjaga tradisi literasi terutama baca, tulis dan diskusi, pada 2010 silam saya dan kawan-kawan mendirikan sebuah komunitas yang kelak menjadi penerbit buku juga, namanya Mitra Pemuda. Mitra Pemuda bukan saja mengulas tema literasi, tapi juga isu-isu kebijakan publik. Bahkan sempat menerbitkan beberapa buku. Belakangan, saya juga mendirikan sebuah komunitas berbasis maya, namanya Cereng Menulis. Komunitas ini fokus memperkuat trad

Hari Santri dan Tradisi Menulis Kita

Gambar
AHAD 22 Oktober 2023 lalu, kita memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang ke-9 dengan tema “Jihad Santri, Jayakan Negeri”. Tema ini sangat menarik dan membangun kesadaran kolektif kita betapa santri dengan segala potensi dan peranannya memiliki jasa besar bagi lahir dan majunya negeri kita Indonesia. Dalam sejarah bangsa dan negara kita, para santri dengan dipimpin dan diarahkan oleh para Kiai atau Ulama telah menjalani peran sejarah yang monumental. Bukan saja sukses mengusir penjajah yang biadab, tapi juga turut berjasa dalam mendirikan sekaligus menjaga negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).  Menjadi santri merupakan pilihan jenial di zaman penuh fitnah dan intrik ini. Sebab santri dengan pondok pesantrennya menjadi laboratorium yang paling ajek untuk menumbuh dan mengembangkan potensi santri, di samping membimbing, membina dan mengarahkannya. Sehingga terbentuk santri yang memiliki mental dan kepribadian yang kokoh serta memiliki daya gerak untuk menghadirkan manfaat bagi li

Meneladani Nabi, Sang Pendidik Sejati

Gambar
KINI di sebagian tempat sedang hiruk pikuk memperingati kelahiran nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tanpa menyisihkan berbagai pendapat terhadap boleh atau tidaknya memperingati kelahiran sang nabi, sejatinya ada satu hal penting yang perlu mendapatkan perenungan mendalam, yaitu tentang keunikan dan kemampuan sang nabi tercinta dalam melahirkan satu peradaban gemilang.  Bahkan kini Islam menjadi agama bukan saja dianut oleh manusia di kawasan Arab, bahkan sudah menjadi agama sebagian besar manusia di seluruh dunia, atau apa yang disebut oleh Prof. Syed Mohammad Naquib Al-Attas, sebagai agama peradaban.  Pertanyaannya, mengapa Islam berkembang dan bertumbuh begitu pesat, dan tidak terlekang oleh ruang dan waktu? Mengapa jumlah umat Islam semakin meningkat bahkan proses penelitian juga pengkajian terhadap Islam begitu masif, yang bukan saja oleh kaum muslim bahkan non muslim? Apa rahasia sang arsitek sehingga mendapat simpati hingga dipeluk ratusan juga bahkan mencapai 1,5 tril

Menulis itu Perlu Dipaksa

Gambar
"Mas, bagaimana caranya agar bisa menulis setiap hari, sehingga di setiap bulannya selalu ada buku baru, atau di setiap pekannya ada artikel yang dimuat di media massa atau media online?" Begitu salah satu dari ratusan pertanyaan yang saya peroleh selama ini dari pembaca dan teman di berbagai grup literasi. Pertanyaan semacam itu terlihat remeh tapi perlu dijawab seperlunya.  Begini, sebagaimana membaca, menulis juga butuh dipaksa. Artikel 12-15 paragraf hanya akan selesai bila dimulai. Untuk memulai menulis ya tentu mesti dipaksa. Apalagi bila rasa malas dan enggan datang, "paksa diri" untuk menulis adalah solusinya. Bila tidak mau "paksa diri" maka hasilnya hanya begitu-begitu saja. Bahkan tulisannya engga bakal dimulai dan engga bakal selesai. Bagaimana bisa punya artikel atau buku karya sendiri bila malas memulai?  Sama dengan seorang petani sawah yang ingin mendapatkan hasil pertanian yang maksimal, ia mesti paksa diri untuk datang ke sawah sehingga b

Tiga Nikmat Besar; Iman, Sehat dan Waktu

Gambar
ADA tiga nikmat yang sangat istimewa yang Allah berikan kepada kita yaitu iman, sehat dan waktu. Ketiganya merupakan anugerah yang benar-benar istimewa dalam perjalanan kehidupan umat manusia, terutama kita sebagai muslim. Bila kita mampu memanfaatkan tiga nikmat ini maka insyaa Allah kehidupan kita bakal bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.  Pertama, iman. Iman adalah pembeda dengan yang bukan iman. Keimanan adalah lawan dari kekufuran. Manusia yang diberi iman akan taat pada aturan Allah, baik perintah maupun larangan-Nya. Iman adalah cahaya yang selalu menerangi perjalanan hidup kita. Iman pun menjadi saudara kembar taqwa. Orang yang beriman akan selalu terdorong untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.   Keimanan yang kita miliki tidak sekadar dihafal dan diketahui tapi juga diamalkan dan didakwahkan. Iman meniscayakan adanya pengamalan. Iman memiliki konsekuensi yang layak kita tindaklanjuti: ibadah dan amal kebaikan lainnya. Iman mendorong kit