Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

IAI BBC Menuju PT Berdaya Saing Tinggi

Gambar
PADA Oktober 2013 silam Times Higer Education kembali mengumumkan rangking universitas se-dunia yang masuk dalam kelompok World Class University (WCU). Walaupun sudah enam tahun berlalu, namun pengumuman itu layak mendapatkan renungan sekaligus pembelajaran bagi perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di Cirebon, tak terkecuali Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC).    Salah satu yang paling menarik dari daftar tersebut adalah beberapa universitas yang masuk dalam jajaran WCU usianya baru 20-an tahun, seperti   Nanyang Technological University (NTU, Singapura), Yuan Ze University (YZU, Taiwan), dan Koc University (KU, Turki).   

Nilai Ramadhan Kokohkan Pendidikan Keluarga

Gambar
RAMADHAN telah berlalu, dan kini kita berada di bulan Syawal. Berlalunya Ramadhan sebagai bulan yang dirindukan itu menyisahkan banyak pesan penting yang layak kita jaga pada bulan-bulan berikutnya.    Kita sudah memaklumi bahwa h ikmah dan tujuan utama diwajibkannya shaum adalah untuk mencapai takwa kepada Allah, yang hakikatnya adalah kesucian jiwa dan kebersihan hati. Maka bulan Ramadhan merupakan kesempatan berharga bagi seorang muslim untuk berbenah diri guna meraih takwa kepada Allah. Allah berfirman, “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa ” (QS . al-Baqarah:183).

Substansi dan Makna Transformasi Shaum

Gambar
KEWAJIBAN shaum atas orang-orang beriman memiliki substansi sekaligus tujuan luhur yaitu melahirkan pribadi-pribadi yang takwa. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu ber -shaum sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]: 183). Dalam literatur-literatur klasik Islam, takwa didefinisikan sebagai, “Upaya sadar dalam menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.” Dengan demikian—seperti ungkapan Yusuf Qardhawi (2004)— shaum diorientasikan untuk membentuk pribadi-pribadi yang taat menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya dalam pengertian dan cakupannya yang lebih luas dan menyeluruh.

Jadilah Manusia Golongan Empat!

Gambar
RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang (4 perkara:) tentang umurnya dihabiskan untuk apa, tentang ilmunya diamalkan atau tidak, tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan, tentang tubuhnya, capek/lelahnya untuk apa.” (HR Tirmidzi dan Tirmidzi berkata hasan shahih) Membaca hadits tersebut mengingatkan kepada kita diantaranya soal umur, ilmu, harta dan fisik yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak pada hari kiamat. Kalau ditelisik, sebetulnya keempat hal tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan kita untuk memanfaatkan anggota fisik atau tubuh kita. Karena fisik kitalah yang kelak memberi penjelasan, bukan lisan kita. Bahkan lisan kita kelak terkunci, sementara yang menjadi juru bicara adalah tangan kita dan yang menjadi saksi adalah kaki kita.

Menjaga Silaturahim Pasca-Idhul Fitri

Gambar
RAMADHAN dan Idhul Fitri 1440 H baru saja meninggalkan kita. Tujuan ibadah shaum adalah untuk mencapai derajat takwa. “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian. Mudah-mudahan kalian menjadi orang yang bertaqwa.” (QS. al-Baqarah: 183). Orang yang bertakwa adalah orang yang imannya senantiasa aktif membentuk dirinya, sehingga dia tetap istiqamah (konsisten) dalam beribadat, berakhlak mulia dan terjauh dari segenap dosa dan maksiat. Diantara hal penting yang perlu kita perkuat pasca Ramadhan dan Idhul Fitri adalah istikomah, terutama menjaga silaturahim. Ditilik dari bahasa Arab, istilah silaturahim berasal dari dua kata, yakni shilah dan rahim. Shi-lah berasal dari istilah washalayashilu - wasl(an)wa shilat (an) yang berarti hubungan. Semen tara itu, ar-rahim berasal dari arrahmah (kasih sayang). Ia digunakan untuk menyebut rahim karena orang-orang yang berkerabat saling berkasih sa

Ramadhan, Momentum Pendidikan Diri

Gambar
RAMADHAN 1440 H akhirnya kembali membersamai kita. Sebagian besar umat Islam di seluruh dunia memulai masuk pada 1 Ramadhan kali ini bertepatan dengan Senin 6 Mei 2019. Betul di sebagian elemen umat Islam ada yang memulainya sehari sebelum atau sehari setelahnya, namun secara umum untuk tahun 2019 kali ini umat Islam memulainya pada Senin (6/5). Rasa suka atau gembira mengiringi kita kali ini. Sebab tak sedikit diantara keluarga, sahatan dan tetangga kita yang pada tahun silam masih membersamai kita, pada Ramadhan kali ini mereka tidak membersamai kita lagi karena dijemput ajal kematian. Kita layak bersyukur kepada Allah karena pada tahun ini, minimal di awal Ramadhan kali ini, Allah masih memberi kita kesempatan untuk membersamai Ramadhan yang sama-sama kita nantikan datangnya.

Sambut Ramadhan, Pahami Hikmahnya!

Gambar
TERHITUNG hari ini ( Senin/ 6/5/2019) kita sudah memasuki 1 Ramadhan 1440 H . Ini pertanda kita, umat Islam, akan membersamai satu bu l an yang sama-sama kita nantikan. Bulan dengan berbagai keunggulannya dibanding dengan bulan yang lain sesuai dengan yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam syari-at-Nya. Siapapun, baik yang tua maupun yang muda bahkan anak-anak kecil sangat merindukan datangnya Ramadhan. Bukan saja pahala dan ampunan juga rahmat yang didapatkan dalam bulan mulia ini, tapi juga punya manfaat atau dampak sosial. Sebab di bulan ini biasanya dijadikan momentum untuk bersilaturahim antar sesama. Baik dengan keluarga dan tetangga, maupun dengan rekan kerja dan teman sejawat lintas profesi, yang bisa jadi selama ini jarang bersua.

Hikmah Pengadilan Pribadi

Gambar
SETIAP manusia pasti pernah berbuat salah. Tidak ada manusia yang suci bak malaikat seperti halnya tidak ada manusia kotor bak setan. Namun, sedikit sekali orang yang mampu menemukan kesalahan yang dilakukannya. Betul kata pepatah, semut di seberang lautan kelihatan, tapi gajah di pelupuk mata tak tampak. Padahal, kemampuan mengetahui kesalahan-kesalahan pribadi adalah gerbang awal untuk melakukan perbaikan. Ibarat orang sakit, selama penyakitnya belum ditemukan, maka jangan berharap untuk bisa disembuhkan.

Guru Menulis, Bisa!

Gambar
PASAL 1 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menjelaskan bahwa , guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Ya, guru adalah sebutan untuk manusia yang melakukan pekerjaan besar dalam sejarah peradaban umat manusia; lebih khususnya dalam konteks sejarah bangsa dan negara tercinta, Indonesia.

Menuju Orang Tua Cerdas di Era Digital

Gambar
PADA Sabtu 16 Februari 2019 lalu saya dan kedua anak saya Azka Syakira (7 tahun, siswi SDIT Sabilul Huda) dan Bukhari Muhtadin (5 tahun, TK Asuhan Ibu) menghadiri acara Seminar Islamic Parenting bertema “Mengelola Emosi Anak di Era Digital” di Swiss Belhotel, CSB Mall, Kota Cirebon.   Dr. Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si (Netty) dan Mohammad Fauzil Adhim (Fauzil) yang didaulat menjadi n arasumber pada acara tersebut m enyepakati bahwa setiap anak adalah penting. Keragaman sikap dan tingkah pada anak kita mesti dipahami sebagai anugerah dari Allah. Tugas kita adalah membimbing dan mengarahkannya sehingga bermanfaat bagi perkembangan anak. Baik dalam aspek fisik, kognitif dan bahasa maupun dalam hal emosi, sosial dan cita-cita anak.

Pentingnya Pendidikan Akhlak Di Era Milenial

Gambar
BANYAK dari berbagai kalangan manusia beranggapan bahwa, tabiat dan akhlak manusia tidak mungkin bisa dirubah. Akan tetapi Imam Ghazali membantah semua anggapan tersebut, sebab akhlak manusia bisa dirubah melalui pendidikan akhlak berdasarkan kepada kenyataan diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu untuk merubah akhlak manusia yang buruk menuju akhlak yang baik. Akhlak  secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata  khuluk , berasal dari Bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Sedangkan Imam Ghazali menuliskan di dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, “Iktisaabu hadzihil akhlaaqi bil mujaahadati warriyaadloti, wa a’nii bihi Hamalannafsi ‘alaal a’maalillatii yaqtadliihal khuluqal mathluuba”.

Mewujudkan Mimpi dengan Mencari Ilmu

Gambar
CITA -cita atau impian adalah sebuah pengharapan yang dimiliki oleh setiap insan dari kehidupannya. “Bermimpilah dalam keadaan mata terbuka, maka hal terindah dari sebuah mimpi adalah tindakan sang pemimpi!” Sebuah cita-cita atau impian itu harus diperjuangkan, bukan terus menjadi lamunan kosong yang tidak membawa perubahan dalam diri seseorang.

Membersamai Penghafal Al-Qur’an

Gambar
BERMULA pada 2016 lalu, dipercayai oleh Kepala Tahfidz Al-Qur’an di pondok pesantren salaf (LPD Al-Bahjah Pusat), yang berlokasi di Cirebon-Jawa Barat, untuk menjadi pendidik di kalangan para santri Hafidz Al-Quran. Meski bukan sebagai guru Tahfiz Al-Qur’an, tapi hal ini perlu saya syukuri. Alasanya sederhana:     Pertama , ini adalah pertama kali saya merasakan menjadi sebagai seorang pendidik. Kedua , saya bisa berkhidmah di pondok pesantren. Ketiga , saya bisa belajar mengajarkan para santri-santri Tahfidz untuk mengenalkan Ilmu Pengetahuan secara luas agar mereka tidak kaku ketika kelak dalam berdakwah di tengah masyarakat.  

Guru dan Tantangan Globalisasi

Gambar
PASAL 3 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Kuasai Bahasa Arab!

Gambar
BAHASA adalah alat komunikasi seseorang agar dapat saling memahami satu sama lain. Seseorang dapat berinterakasi melalui sebuah percakapan langsung atau tidak langsung guna menyampaikan hal-hal yang harus disampaikan. Tentu bahasa yang digunakan beraneka ragam sesuai tempat tinggal masing-masing. Sama halnya seperti bahasa Indonesia, ia merupakan bahasa nasional yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dengan bahasa yang digunakan merupakan bentuk sarana komunikasi bagi masyarakat Indonesia untuk mempersatukan komunikasi dari berbagai suku yang berbeda di Indonesia.

Stop Zina, Menikahlah!

Gambar
SENIN , 11 Maret 2018 lalu telah beredar kasus di media massa ‘orang tua membuang anaknya’, Anak tersebut diduga sebagai hasil hubungan gelap (zina) sebelum menikah, dan panti asuhan pun rupanya menjadi tempat untuk ”menitipkan” anak yang tidak dikehendaki kelahirannya itu. Hal ini menjadi sebuah bentuk keprihatinan yang mendalam terhadap perilaku tak pantas yang menimpa generasi muda yang secara liar dan seenaknya sendiri tanpa ada rasa tanggungjawab terhadap perbuatan hina yang telah dilakukan.

The New of Power Full, Fresh Idea, And Progresive

Gambar
PESERTA didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik, mental maupun fikiran. Menurut Abu Ahmadi (1991) peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu.

Cerdas Mendidik dan Mengasuh Anak

Gambar
AKHIR -akhir ini kehidupan kita menghadapi berbagai kompleksitas. Satu hal yang cukup mengkhawatirkan adalah menjamurnya media sosial yang bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk anak. Hal ini memberi dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan anak dalam segala aspeknya.   Berdasarkan data UNESCO, masyarakat Indonesia begitu aktif menggunakan media sosial. Hasil penelitian UNESCO menyimpulkan 5 dari 10 orang Indonesia aktif di media sosial. Dalam sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, terungkap masyarakat Indonesia sangat gemar mengunjungi media sosial. Tercatat bahwa ada sekitar 130 masyarakat Indonesia menggunakan media sosial, baik itu Facebook, Instragram, Twitter, Youtube maupun yang lainnya.

Geliat Islamisasi Di Manggarai Barat NTT

Gambar
MANGGARAI BARAT (Mabar) merupakan salah satu kabupaten terbaru di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia dihuni oleh berbagai elemen yang beragam latar, baik suku, adat, budaya, ras maupun agama. Walau dihuni beragam latar masyarakat, Mabar begitu hening dan nyaman dihuni. Betul bahwa dalam konteks tertentu terdapat ‘ketidakadilan’ , namun Mabar tetap terlihat aman dan nyaman dihuni berbagai elemen masyarakat—terutama umat Islam. Selain ramah dan cepat bergaul dengan sesama dan para pendatang, masyarakat Mabar pun terkenal dengan toleransinya yang begitu tinggi. Sehingga tak heran jika ada yang berdecak kagum dan mengatakan “kalau ingin menikmati toleransi dan hidup damai maka datanglah ke Mabar!” . Dan berbagai pernyataan lain sebagai bukti decak kagum para pengunjung. Lalu, bagaimana dengan umat Islam yang menghuni daerah yang terkenal dengan kekayaan alam dan destinasi wisata—terutama binatang komodonya—itu? Apakah ada fenomena islamisasi ( baca: dakwah ) dan k

Membangun Sejarah Baru Umat Islam

Gambar
“ Apabila umatku mengagungkan dunia, maka akan tercerabut dari mereka kehebatan Islam. Dan apabila mereka meninggalkan amar maruf nahi mungkar, maka mereka akan terhalang dari keberkahan wahyu. Dan apabila umatku saling menghina, maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah ” . (HR. Hakim, Tirmizi dari Abu Hurairah). Hadits tersebut sangat relevan untuk dijadikan sebagai pijakan evaluasi terhadap posisi dan peran umat Islam akhir-akhir ini. Termasuk dalam bentuk penelitian ilmiah yang kelak menjadi sebuah buku monumental yang ditulis oleh seorang pakar sejarah Dr. Majid Irsan Al Kilani yang berjudul “ Hakadza Zhahara Jil Shalahiddin wa Hakadza 'Adat Al Quds ” . Dalam buku dengan terjemahan atau edisi Indonesia berjudul “ Misteri Masa Kelam Islam dan Kemenangan Perang Salib ” ini, Al Kilani sedang membangun kesadaran kolektif kita sebagai umat Islam tentang masa lalu dengan segala tantangannya dan langkah kekinian yang dapat kita tempuh agar di masa depan kita mampu me

MEA dan Peluang Pendidikan Islam

Gambar
ISTILAH Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan salah satu istilah yang kerap diperbincangkan akhir-akhir ini. MEA sendiri adalah pasar bebas Asia Tenggara yang terbentuk di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Tujuan dibentuknya MEA 2015 diantaranya untuk meningkatkan sta­bilitas perekonomian di kawasan ASEAN, yang berdampak tercip­tanya pasar bebas di bidang per­modalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.   Pendidikan Islam jika dikait­kan dengan isu MEA, menggambarkan bahwa tantangan persaingan ekonomi berpengaruh terhadap sistem pendidikan khususnya pendidikan Islam. Di era MEA ini, Indonesia ditantang untuk mengembangkan sistem pendidikan yang mampu mela­hirkan manusia-manusia unggul, yaitu manusia yang memiliki daya saing unggul di tingkat regional, bahkan tingkat global.

Mengokohkan Peran Lembaga Pendidikan Islam

Gambar
ARUS globalisasi yang ditandai dengan pergaulan global yang semakin terbuka dan nyaris tanpa batas serta perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat hubungan antar negara bahkan antar orang-perorang lintas negara menjadi tak terbatas bahkan justru semakin terkoneksi begitu cepat. Dalam konteks itu, Indonesia perlu mengantisipasinya secara matang dan berkelanjutan. Lembaga pendidikan Islam sebagai bagian dari instrumen penyelenggara pendidikan nasional mesti mampu mengantisipasi sekaligus memberi jawaban. Lembaga pendidikan Islam ialah suatu wadah atau badan yang berusaha melakukan internalisasi nilai-nilai luhur Islam secara terus menerus atau dalam proses pembudayaan kepada peserta didik sehingga menjadi manusia yang utuh dan memberi manfaat bagi kehidupan diri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negaranya; baik yang bersifat duniawi maupun yang bersifat ukhrawi.  

Menelisik Kembali Tradisi Intelektual Islam

Gambar
SEBAGAI manusia pertama, Nabi Adam memperoleh ilmu pengetahuan melalui “ pembelajaran langsung ” dari Allah. Proses ini beda dengan apa yang dialami anak cucu keturunan Nabi Adam. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan, manusia perlu menelusurinya melalui proses yang sebaliknya, yakni dengan mempelajari ayat-ayat Allah yang terkandung dalam seluruh ciptaan - Nya itu. Proses ini terlukis dalam isyarat wahyu pertama: “ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.   Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam (tulis baca). Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. ” (QS. Al-‘Alaq :1-5).

Menjadi Guru Hebat, Bisa!

Gambar
MENJADI guru yang hebat adalah sebuah keniscayaan di era milenial ini. Sebab guru sudah berhadapan dengan generasi milenial yang juga hebat. Tuntutan agar guru lebih hebat, terutama karena kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi, yang membuat kecerdasan siswa juga menjadi semakin tinggi. Secara khusus, teknologi telah mengubah gaya hidup termasuk proses belajar. Kehidupan setiap orang pun mengalami shifting (bergeser) secara masif ke dalam platform . Pekerjaan-pekerjaan warisan abad industri (abad ke-20) perlahan tapi pasti digantikan pekerjaan-pekerjaan baru berbasis teknologi informasi. Bahkan pekerjaan-pekerjaan lama akan tetap dibutuhkan sepanjang pelaku bisa memperkaya diri dengan aplikasi teknologi. Tidak akan ada lagi tempat bagi kelompok medioker bermental penumpang yang kurang menuntut diri untuk belajar kembali. Bahkan, ijazah dari perguruan tinggi terbaik belum cukup bila pengembangan mental tidak dilakukan.

Menjadi Khotib dan Dai Profesional

Gambar
PERKEMBANGAN dakwah Islam akhir-akhir ini cukup mencengangkan. Islam bukan saja disajikan di berbagai pesantren dan masjid-masjid, tapi juga melalui forum-forum formal seperti perkantoran dan sebagainya. Bahkan juga tempat-tempat umum juga lapangan terbuka. Efeknya, nilai-nilai Islam mulai diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat luas, bahkan di level kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi ini tentu saja membuat kita layak bersyukur kepada Allah. Di samping mengapresiasi kepada mereka yang berjuang dan banyak berjasa. Namun kondisi demikian, tidak boleh membuat kita lalai dan tak jaga. Sebab tak sedikit masyarakat yang belum begitu menikmati indahnya Islam. Penyebabnya bukan saja karena “enggan belajar” tapi karena berbagai forum keagamaan seperti khutbah Jumat dan ceramah pengajian kerap tidak menampilan Islam secara indah. Dalam konteks itulah kegiatan yang menunjang penguatan kompetensi khotib dan da’i sehingga semakin profesional menjadi penting untuk didukung dan me