Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Pentingnya Pendidikan dari Masa ke Masa

Gambar
Tema pendidikan agaknya senantiasa seksi dan mempesona untuk dibahas. Dari pusat pemerintah, kelas menengah, sampai warung kopi, sepertinya terus tertarik membincangkan pendidikan. Ada yang bernada optimis, namun ada pula yang bernuansa pesimis. Ihwal pendidikan dan dinamikanya selalu menjadi bahan pembicaraan yang muncul di segala musim, sepanjang waktu. Syahdan, tak ingin ketinggalan, Penggiat Literasi sekaligus Pendidikan, Syamsudin Kadir, rupanya hasratnya terangsang juga mendiskusikan tentang pendidikan dengan segala dinamika atau pernak-perniknya. Buku barunya yang bertajuk "Pendidikan Mencerahkan dan Mencerdaskan Bangsa (Kado untuk Para Orang Tua dan Penggiat Pendidikan di Seluruh Indonesia)" merupakan bunga rampai artikelnya terkait pendidikan, yang beberapa tahun terakhir muncul dalam sejumlah media dan forum. Ia tulis selama bergaul, berinteraksi, serta bergulat di dunia literasi dan pendidikan.

Pendidikan Adab untuk Bangsa Berkemajuan

Gambar
PENDIDIKAN mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk pembangunan. Karena itu, jika dunia pendidikan menghadapi masalah, maka pembangunan akan terhambat. Kemajuan bangsa dan negarapun jalan di tempat, bahkan mundur ke belakang. Mengenai pendidikan, pendidikan kita masih menghadapi berbagai masalah yang begitu rumit. Diantaranya berbagai kasus yang menimpa berbagai siswa seperti penyalahgunaan narkoba, minuman keras, balapan liar, tawuran, seks bebas hingga pembunuhan. Angka statistiknya tak perlu saya sebutkan dalam tulisan pendek ini. Sebab data resmi berbagai lembaga resmi negara baik di pusat maupun daerah, juga berbagai buku dan jurnal penelitian ilmiyah para ahli, dapat kita baca secara gamblang.    

Inikah Disruption itu?

Gambar
BEBERAPA tahun silam tak sedikit yang berpendapat bahwa kelak (tahun 2008-2018), media massa khususnya media cetak seperti koran dan dunia Penerbitan buku akan kehilangan jejak bahkan gulung tikar karena tersaingi media sosial yang semakin menjamur dan informasinya begitu cepat serta bisa diakses oleh setiap orang secara cepat pula. Sebagai sumber inspirasi terutama demi kemajuan usaha atau perkembangan bisnis serta untuk menyiapkan antisipasi atas berbagai tantangan dan kendala usaha atau bisnis di masa yang akan datang, maka pendapat semacam itu ada konteksnya, bahkan perlu didengar dan dianalisa secara cerdas. Tapi pada konteks yang lain, ada baiknya kita menelisik perkembangan bebeberapa media massa terutama koran seperti Republika, Pikiran Rakyat , Jawa Pos, dan berbagai koran lainnya. Begitu pula Penerbit buku seperti Gema Insani Press (GIP), Pro-U, Mitra Pemuda, dan berbagai penerbit lainnya.

Kuatkan Keluarga Sebagai Benteng Bangsa

Gambar
MENYAKSIKAN berbagai peristiwa dan masalah yang menimpa bangsa kita akhir-akhir ini, terutama yang menyelimuti generasi muda membuat kita nyaris tak pernah berhenti mengeluskan dada. Tak sedikit yang terlibat penyalahgunaan narkoba, minuman keras, balapan liar, tawuran, seks bebas hingga pembunuhan. Sekadar contoh untuk kasus narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) pada akhir 2017 menyebutkan bahwa untuk tahun 2017 jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 5,5 juta orang. 1,5 juta orang merupakan pengguna biasa dan 1 juta orang diantaranya bahkan telah menjadi pecandu. 40% diantaranya melibatkan pelajar dan mahasiswa. Bahkan 12 ribu kematian terkait dengan penyalahgunaan narkoba.   Kalau ditelisik, diantara celah terjadinya berbagai kasus semacam itu adalah karena keluarga sebagai benteng bangsa semakin keropos atau roboh. Keadaannya semakin mencemaskan ketika keluarga sebagai bagian dari pendidikan utama manusia, secara fungsional dan efektifitas tidak hadir

Hak Anak adalah Kewajiban Kedua Orangtua

Gambar
DALAM kehidupan ini, anak merupakan anugerah luar biasa dari Allah kepada manusia. Hampir semua orang, apalagi pasangan suami-istri menginginkan keturunan alias anak. Dalam Islam sendiri, keluarga—lingkungan pertama dimana sang anak hidup— merupakan tempat yang memiliki posisi penting. Di sinilah pertumbuhan sang anak sekaligus sang anak mendapatkan pengaruh besar bagi kehidupannya kelak. Pada masa awal (baca: masa anak-anak) inilah yang menjadi momentum amat penting dan paling kritis dalam pendidikan nya. Lebih jauh, Islam menggariskan bahwa anak merupakan cikal bakal masyarakat bahkan bangsa. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat -bangsa sekaligus tempat pembinaan pertama bagi sang anak sebagai generasi penerusnya, maka keluarga dimana hak-hak anak diberikan mendapat perhatian serius. Hak tersebut merupakan kewajiban kedua orangtuanya.  

Mengingat Kembali Pendidikan Utama Anak

Gambar
HAMPIR seluruh kaum muslimin, terutama kalangan pesantren hafal betul sebuah hadits nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang tiga amalan manusia yang tidak terputus ketika seseorang mati kelak. Hadits yang dimaksud adalah “Apabila manusia meninggal dunia maka amalnya terputus darinya kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo’akan orangtuanya” (HR. Muslim). Ya , menjadi orangtua adalah idaman semua orang. Itu berarti, paling tidak hampir semua orang hendak dan rindu memiliki keuturunan, berupa anak-anak yang saleh dan bermanfaat bagi banyak orang. Untuk tujuan dan orientasi mulia semacam itu, ternyata dalam Islam sudah termaktub dengan jelas apa kewajiban atau yang mesti dilakukan orangtua si anak, yaitu mendidik anak, mewujudkan pendidikan pada anak.

Kesadaran Kolektif Di Tengah Bencana

Gambar
BEBERAPA waktu lalu kita dikagetkan oleh bencana gempa di Lombok Utara dan sekitarnya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ya, mesti diakui bahwa diantara masalah kerap menjadi langganan negeri ini adalah bencana alam dalam berbagai bentuknya; dari tsunami, longsor, banjir, gunung berapi, macet, tabrakan, kebakaran dan sebagainya, termasuk gempa bumi yang baru saja terjadi. Korban pun nyaris tak terhitung, dari nyawa manusia, rumah warga, infrastruktur, dan sebagainya.    

Menelisik Keberagamaan Generasi Millenial

Gambar
RABU (25/7/2018) lalu Kota Cirebon kehadiran seorang dai muda Ustad Evie Effendi, yang berapa tahun terakhir mendapat respon yang begitu luas dari berbagai kalangan, terutama kalangan muda atau yang kerap dikenal sebagai generasi millenial. Dai muda asal Kota Kembang (Bandung) ini hadir sebagai narasumber pada pengajian bertema “Perjalanan Hati Menuju Tanah Suci” yang diselenggarakan atas kerjasama Islamic Center Cirebon (ICC)-DKM At-Taqwa, Biroh Umroh Cirebon, Global Wisata, WIKA, dan TDA Community Cirebon. Pada sambutannya, Kang Ahmad Yani selaku Ketua ICC sekaligus Ketua DKM At-Taqwa Cirebon menyampaikan bahwa acara yang diadakan di gedung ICC dan dihadiri 7.000-an lebih peserta beragam latar belakang ini merupakan program ICC-DKM At-Taqwa, yang didukung oleh berbagai pihak serta respon lanjutan atas usulan berbagai kalangan perihal pentingnya penguatan karakter dan moral keislaman, terutama generasi millenial yang akhir-akhir ini menghadapi berbagai tantangan yang sema

Urgensi Pendidikan Keluarga

Gambar
MENYAKSIKAN berbagai peristiwa dan masalah yang menyelimuti generasi muda akhir-akhir ini membuat kita nyaris tak pernah berhenti mengeluskan dada. Tak sedikit diantara mereka yang terlibat dalam berbagai pelanggaran hukum, misalnya, penyalahgunaan narkoba, minuman keras, balapan liar, tawuran, seks bebas hingga pembunuhan. Keadaannya semakin menjadi-jadi ketika keluarga—yang menurut Ramayulis (2010)—sebagai bagian dari pendidikan utama manusia, secara fungsional dan efektifitas tidak hadir secara ril sebagai pusat pendidikan yang sesungguhnya.  

Kembalilah ke Pendidikan Adab!

Gambar
RABU (11/7/2018) lalu saya menghadiri acara Pelatihan Sehari bertema “Pendidikan Berbasis Adab” di Andalus City, Kota Cirebon-Jawa Barat. Acara yang diparkarsai oleh Pengusaha sekaligus Pengelola Pendidikan “Cirebon Islamic School” (CIS), H. Dede Muharam Lc dan yang dihadiri oleh penggiat pendidikan di Kota Cirebon dan sekitarnya tersebut menghadirkan cendekiawan muslim yang juga Ketua Porgram Studi Magister dan Doktor Pendidikan Islam Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Dr. Adian Husaini MA, sebagai narasumber tunggal. Tulisan ini adalah tindaklanjut sekaligus “perekam” sebagian poin penting yang mampu saya tangkap dari acara yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta tersebut. Pertama , tantangan utama umat Islam sekarang ini adalah kekacaun ilmu. Menurut Adian Husaini, posisi dan peran ilmu dalam Islam sangat penting dan strategis. Namun demikian, keunggulan konsep keilmuan Islam kerap dipahami secara keliru, sehingga sering kali muncul berbagai pemahaman yang justru me

Sejarah Pengembangan Kurikulum di Indonesia

Gambar
DI DALAM Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia tertera dengan jelas tentang tujuan berbangsa dan bernegara, salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa, yang kemudian diperjelas dalam pasal 31 ayat 1-5 tentang pendidikan dan kebudayaan. Sebagai tindak lanjut, maka disusunlah berbagai peraturan perundang-undangan terkait dengan pendidikan sekaligus kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman.