Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Jalan Kembali

Gambar
DUNIA adalah panggung sandiwara, begitu ungkapan sebagian ahli bijak. Walau begitu, dunia juga merupakan tempat menanam benih amal kebaikan. Mereka yang mengalah bakal terjerembab pada lembah dunia, mereka yang berjuang bakal mendapat kebahagiaan.   Dunia dan akhirat adalah medan kehidupan. Bila dunia merupakan tempat beramal maka akhirat adalah tempat mempertanggungjawabkan bahkan menerima dampak amal. Dunia yang sesaat mesti terisi dengan amal yang menyelamatkan di akhirat.  Wahai diri, ketika kamu merasa lelah karena berbagai urusan mendekat-lah kepada Allah. Ada shalat, zikir dan doa yang bisa kamu lakukan sebagai rangkaian ibadah kepada-Nya. Ibadah adalah modal terbaik yang membuat kelelahanmu diliputi keberkahan.   Jaga shalatmu, jangan biarkan ia sekadar selingan. Jadikan ia sebagai amal atau aktivitas utama sekaligus perioritas. Zikir bukan sekadar mengingat, tapi menyadari tentang kebesaran Allah. Berdoalah, sebab Allah Maha Mendengar dan Maha Pengampun.  Di situ kamu bakal te

Buku dan Kamar Tidur Kita

Gambar
SETIAP kita tentu mengenal dan pernah membaca buku. Entah apapun tujuan dan orientasi kita mengenal dan membaca buku, buku merupakan salah satu benda yang bisa dikatakan sangat akrab dengan mata kita. Bukan kah sejak bayi hingga kini kita mengenal dan pernah membaca buku? Apalagi bila di lembaga pendidikan tempat kita belajar tersedia perpustakaan buku, bisa dipastikan kita pasti pernah membaca buku. Dan, bakal menjadi sesuatu manakala kita memiliki perpustakaan pribadi, termasuk yang sengaja kita buat di kamar tidur kita.  Membuat perpustakaan di rumah, lebih khusus lagi di kamar tidur, merupakan sebuah agenda jenial. Selain sebagai modal dalam memastikan keluarga kecil kita akrab dengan sumber bacaan, adanya perpustakaan di rumah terutama di kamar tidur juga dapat memudahkan kita untuk selalu akrab dengan buku dan menjaga tradisi baca di lingkungan terkecil sekalipun. Hal ini memang terlihat agak gila, namun langkah gila semacam ini dapat membantu kita dalam mencerdaskan kehidupan ba

Landasi Lelah dengan Lillah!

Gambar
KITA mesti aku bahwa kita sering lelah karena berbagai aktivitas rutin sehari-hari. Baik aktivitas profesi maupun aktivitas non profesi. Entah karena aktivitas tersebut benar-benar berat, atau karena kita memang tak cukup energi, bahkan kehabisan energi untuk melalui rutinitas kita yang dirasa melelahkan itu. Kita benar-benar merasakan kelelahan yang sangat.  Kadang kita seperti tak ada lagi tenaga dan daya untuk sekadar bertahan dan meneruskan perjalanan, menuntaskan aktivitas kita. Kita seperti merasa kalah lalu mencukupkan diri, sehingga tak mampu menjalankan aktivitas atau sekadar melangkah lagi. Kita seakan kalah oleh lelah yang kita lalui. Tak ada daya untuk sekadar langkahkan kaki. Mati langkah!  Hal itu manusiawi saja. Karena kita memang tercipta dengan segala sifat khas kita: suka mengeluh. Sehingga kita pun menganggap lelah itu sebagai hal yang biasa saja. Tapi sebagai manusia yang mendapatkan anugerah potensi dan berbagai nikmat, kita sejatinya selalu punya alasan untuk bert

Merawat Eksistensi Suara Muhammadiyah

Gambar
PADA Rabu 23 Agustus 2023 saya dan penggiat Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Muhammadiyah Se-Indonesia mendapat kesempatan menghadiri acara Diskusi Hari Pers Muhamadiyah yang bertema "Muhammadiyah dan Media: Kiprah Dakwah Pencerahan di Abad Ke-2". Walaupun saya mengikuti acara ini melalui live streaming di akun YouTube Suara Muhammadiyah TV, namun saya mengikutinya secara seksama dan dari awal pembukaan hingga akhir acara. Bagi saya forum semacam ini adalah forum penting dan inspiratif, termasuk menjadi sumber ide untuk menulis sebuah artikel sederhana.  Suara Muhammadiyah merupakan salah satu media utama di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah. Majalah ini merupakan salah satu majalah tertua di Indonesia. Pertama kali terbit pada 13 Agustus 1915, dengan demikian ia kini berusia genap 108 tahun. Bahkan ia termasuk majalah yang terus terbit setiap edisinya dari awal hingga saat ini. Sebuah perjalanan dan pengalaman sejarah yang sangat penting dan inspiratif. Acara yang dii

Majalah Pemandu Umat Islam

Gambar
SALAH satu variabel penting dalam menjalankan dakwah amar makruf nahi mungkar adalah media. Media memiliki peranan penting dalam menjalankan peran dakwah, dalam hal ini dakwah Islam. Media beragam jenis dan bentuknya, selain elektronik seperti TV dan radio, ada juga dalam bentuk tulisan seperti buku, buletin dan majalah. Bahkan yang cukup menjamur belakangan ini adalah media online dan media sosial dengan beragam tulisan seperti makalah, artikel, cerita pendek, puisi dan sebagainya.  Salah satu media dakwah yang cukup eksis sejak dulu hingga saat ini adalah majalah. Di Indonesia ada begitu banyak majalah, terutama era tahun 1950-an hingga 2000-an lalu, bahkan sebelumnya era 1900-an. Pada medio 1996 hingga 2000-an saya termasuk yang aktif membaca sekaligus memiliki berbagai majalah. Diantaranya misalnya, Suara Muhammadiyah, Majalah Hidayatullah, Risalah, Media Dakwah, Al-Insan, ISLAMIA, Gontor, Sabili, Tarbawi, Al-Izzah, Al-Muslimun, Saksi, Anida, Intisabi, Mulia, Al-Qudwah, Al-Intima&#

Berkolaborasi Memajukan SD Kauman Cirebon

Gambar
SECARA umum sense of belonging dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang merasa memiliki sesuatu, sehingga dengan perasaan memiliki itu akan sepenuhnya mencintai, menjaga dan peduli dengan sesuatu tersebut. Dalam sebuah lembaga penting sekali menumbuhkan perasaan tersebut kepada semua pihak yang terlibat, termasuk dalam dunia atau lembaga pendidikan.  Dari Waktu ke waktu, sens of belonging akan Sekolah Dasar (SD) Kauman yang berada Gebangudik, Cirebon-Jawa Barat semakin besar. Hal ini dibuktikan oleh beberapa hal sebagai berikut, (1) respon positif segenap wali murid dalam setiap kegiatan sekolah dan semangat dalam menyiapkan dan menyambut Lomba Penilaian Kelas (LPK). Kolaborasi antar lembaga dan wali murid pun tumbuh dan berdampak baik bagi penyelenggaraan pendidikan selama ini.  Kemudian, (2) pihak Yayasan Nurul Qolam sebagai penyelenggara sudah memberikan fasilitas berupa tempat yang nyaman. (3) pihak sekolah dan segenap dewan guru sebagai pengelola pun sudah berusaha m

Facebook dan Tradisi Baca-Tulis Kita

Gambar
SALAH satu anugerah Allah kepada kita pada abad 21 ini adalah hadirnya teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai bentuk atau rupa. Media sosial, misalnya, hadir secara gratis dan terbuka. Semuanya bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun. Kita pun menyadari bahwa bisa dipastikan setiap orang memiliki akun media sosial, khususnya Facebook. Media semacam ini dapat kita manfaatkan untuk menebar inspirasi dan kebaikan, terutama dalam bentuk tulisan. Tulisan bukan saja dapat dibaca pembaca tapi juga dapat melintasi peradaban dan zaman.  Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat kita perhatikan dan lakukan agar akun media sosial terutama Facebook kita benar-benar menjadi media yang produktif dan bermanfaat.  Pertama, menulis status Facebook setiap hari. Hal ini dapat membuat minat dan potensi kita terasah, sehingga bila kita hendak menulis artikel atau yang lainnya pun bakal terbiasa. Ya hadirnya media sosial terutama Facebook dapat menjadi media bagi kita untuk mengasah minat dan

Suara Muhammadiyah dan Tradisi Literasi Kita

Gambar
MUHAMMADIYAH merupakan salah satu persyarikatan di Indonesia yang didirikan pada 18 November 1912 silam oleh sang ulama yang kini mashur di seluruh dunia, KH. Ahmad Dahlan. Muhammad Darwis, begitu nama aslinya, mendirikan pergerakan ini di sebuah desa  di Yogjakarta, Desa Kauman. Organisasi ini didirikan tepat setelah Kiai Dahlan tiba dari Tanah Suci, Mekkah. Di Mekkah beliau mewarisi ilmu yang didapatnya dari belajar dan tinggal bersama para ulama setempat kala itu. Belakangan organisasi yang didirikannya berkembang pesat dari berbagai aspeknya, bahkan kini menjangkau berbagai negara dan benua di dunia.  Salah satu yang akrab dengan Muhammadiyah adalah majalahnya yaitu Soewara Moehammadiyah (ejaan lama) atau Suara Muhammadiyah (ejaan baru). Majalah ini hadir sejak medio awal pendirian Muhammadiyah, 13 Agustus 1915, 108 tahun silam. "108 tahun silam di kampung kecil Kauman Yogyakarta, seorang tokoh bernama H Fachrodin bersama sahabatnya KH Ahmad Dahlan, berinisiasi menghadirkan se

Guru Menulis, Bisa!

Gambar
MENULIS adalah aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian orang. Namun belum menyenangkan bagi sebagian yang lain. Mereka yang senang tentu karena banyak sebab, misalnya, menikmati dampak atau efek karya tulis yang sukses mereka karyakan. Sehingga berhenti menulis sama saja dengan berhenti memanen kesenangan, baik batin maupun materi. Sementara mereka yang tidak senang, tentu karena alasannya masing-masing seperti tidak berminat, kurang pengalaman dan sebagainya.  Di dunia pendidikan, menulis merupakan tradisi yang paten dan melekat. Para guru, misalnya, pasti akrab dengan tradisi menulis. Walaupun tidak berprofesi sebagai penulis, guru sangat rutin menulis, minimal menulis materi pelajaran yang mereka ajarkan di saat mengajar di kelas atau proses pembelajaran berlangsung. Ini bermakna, guru sudah terbiasa menulis, bahkan ketika mereka masih menempuh pendidikan TK, SD, SMP dan SMA atau sederajat. Hanya saja menulis sebagai aktivitas yang diseriusi sehingga menghasilkan karya tulis seper

Berani Mencicil Tulisan, Jangan Diam!

Gambar
SAYA merupakan salah satu pemula dalam dunia kepenulisan. Selain karena tidak berprofesi sebagai penulis, karena memang hanya "pengangguran", saya juga bukan keturunan seorang penulis. Latar belakang semacam itu kadang membuat saya tidak berani menulis tentang berbagai hal yang pada dasarnya perlu saya tuliskan. Salah satu hambatan saya selama sekian tahun lalu adalah enggan memulai bahkan tidak berani. Bukan karena takut dimarahin pembaca, tapi benar-benar tidak berani memulai menulis.  Saya kadang mirip seperti teman saya yang keinginannya banyak sekali termasuk ingin menulis novel tentang keluarganya. Teman lain, ingin menulis di surat kabar dan media online setiap hari. Lalu, teman lain lagi ingin menulis buku dalam beragam judul. Bahkan ada juga teman yang ingin menjadi penulis tetap di berbagai website dengan bayaran mahal. Saya pun tak jauh beda dengan teman-teman saya: jago menyusun daftar keinginan, tapi tak pernah memulai bertindak atau menulis. Bahkan bisa dikataka

Modal Penting Menulis

Gambar
PERKEMBANGAN dunia kepenulisan Indonesia selama sedekade terakhir tergolong lamban. Hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah buku yang dipajang di berbagai toko buku. Biangnya tentu saja karena memang jumlah penulis yang juga semakin sedikit. Sekadar survey kecil-kecilan, coba cek berapa jumlah penulis artikel, cerpen dan puisi di lingkungan kita. Atau berapa jumlah penulis buku di kota kita. Jelas toh jumlahnya? Atau sesekali deh baca hasil penelitian ilmiah para peneliti yang meneliti seputar dunia penulisan dan perbukuan di dunia termasuk di Indonesia. Saya yakin, Anda bakal tercengang dengan data-datanya. Benar-benar tragis dan bikin ngilu gigi juga hati!  Padahal bila kita menelisik secara langsung fenomena munculnya berbagai teknologi infomasi dan komunikasi, maka kita mendapatkan sebuah informasi yang jelas bahwa peluang dan momentum untuk menulis sangat terbuka lebar. Contoh konkretnya adalah ketersediaan fasilitas sekaligus media. Siapapun rerata memiliki handphone atau HP. P

Bila Naskah Buku Ditolak Penerbit, Silahkan Lakukan ini!

Gambar
SALAH satu nikmat yang bisa kita manfaatkan pada era ini adalah teknologi informasi dan komunikasi. Kedua media yang berbasis digital ini akrab dengan kehidupan kita. Kita berada di mana pun, media tersebut akrab dengan kita. Bahkan media tersebut menyatu dalam satu media yang kita bawa atau pegang ke mana-mana. Jangan kan saat ada tamu yang berkunjung atau saat kita sengaja menggunakannya untuk berkomunikasi dan menulis, pada saat kita hendak tidur pun media tersebut masih saja menempel pada tangan kita. Itulah yang namanya Handphone alias HP.  Lalu, apa hubungannya dengan penolakan dari penerbitan? Begini, saya hubungkan sedikit demi sedikit. Suatu ketika ada beberapa teman saya yang mengeluh naskah bukunya ditolak oleh penerbit buku. Naifnya, ditolak tanpa alasan atau penjelasan apa-apa. Hanya mendapat informasi bahwa naskahnya tidak bisa diterima atau diterbitkan jadi buku di penerbit anu dan anu. Bahkan ada teman lain yang tidak mendapat jawaban apa-apa hingga setahun lebih, juga

Merangkai Kata, Merawat Peradaban

Gambar
Alhamdulillah acara pertemuan perdana "Forum Penulis Nurul Hakim" hari Selasa 1 Agustus 2023 melalui Zoom Meeting berlangsung lancar dan sukses. Acara yang dimulai pukul 20.00 WITA (pukul 19.00 WIB) ini berakhir pada pukul 22.30 WITA (pukul 21.30 WIB) dengan menghadirkan tiga narasumber sebagai pemantik forum, pertama, Ustadz Nuim Hidayat, MA (Aktivis Dakwah dan Penulis), Kedua, Pak Inggar Saputra, M.Si (Dosen dan Penulis), dan Ketiga, Pak Iwan Wahyudi (Intelektual Muda dan Penulis). Ya, ketiganya saya "paksa" hadir menjadi narasumber tentu dengan host yang oke punya Ibu Herlyana Hasyim (Guru), istri Ustadz Awaludin pengajar Bahasa Inggris di Program Umum MTs Putra Nurul Hakim.  Pada acara yang dihadiri oleh puluhan penulis buku "Merindui Nurul Hakim" dan alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim ini dihadiri juga oleh unsur Yayasan dan para Ustadz dan Ustadzah yang masih mengajar di pondok yang berkantor pusat di Jl. Taruna No. 5, Kediri, Lombok Barat ini. Pada