Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Jadilah Nahkoda yang Bertindak!

Gambar
PUA adalah sosok yang memilih jalan yang tak mampu dipilih oleh semua orang. Hal itu dilaluinya sejak masa kecil hingga kelak meninggal. Saat SD, SMP hingga SMA, Pua sudah memilih menjadi sosok pelajar yang giat dalam belajar dan berprestasi. Bahkan kerap menjadi bintang kelas juga bintang sekolah pada zamannya. Kelak setelah mendapatkan amanah sebagai guru di SDK Naga medio 1971-1974 pun, Pua sudah memilih jalan yang asing. Yaitu menjadi nahkoda perubahan!  Tidak cukup di situ, kelak ketika sudah menikah dan hidup bermasyarakat di Cereng, Pua memilih jalan itu kembali sebagai satu langkah yang lebih konkret. Dalam perspektif Salsabiela dalam bukunya “Art of Leadership”—Memimpin Itu Ada Seninya” (2021), Pua adalah sosok pemimpin yang memiliki aura kepemimpinan yaitu kaya gagasan dan menjadi teladan yang menjalankan gagasannya.   Baginya, menempuh pendidikan saja tak cukup, sebab ada kewajiban lanjutan yang mesti dijalani yaitu menjadi pelaku perubahan menuju kemajuan. Bai...

Jangan Lupa pada MBG Orang Kampung!

Gambar
SIAPA pun akrab dengan salah satu program makan bergizi gratis atau MBG yang diperuntukkan bagi pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Program ini merupakan salah satu program yang dijalankan oleh kabinet Merah - Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang memenangkan Pilpres 2024 lalu.  Saya orang kampung dan memang asli kampung. Di kampung biasanya akrab dengan ubi, pisang dan jagung. Baik yang dimasak maupun yang dibakar. Biasanya dinikmati pada pagi atau sore hari, atau musim hujan tiba. Ayah saya atau Pua sangat akrab dengan tiga makanan khas orang kampung. Ketiganya merupakan makanan bergizi yang diperoleh secara gratis dari kebun milik sendiri.  Biasanya, tiga makanan bergizi tersebut ditemani oleh air gula merah atau gula putih. Atau ada juga yang menggunakan teh manis hangat, atau air kopi asli yang hangat dan manis. Bila ada tetangga yang bertemu atau sekedar acara kumpul keluarga, biasanya itulah makanan dan minuman rutin yan...

Anies Baswedan; Sepak Terjang dan Gagasannya

Gambar
BUNG Hatta adalah seorang tokoh sekaligus pendiri bangsa yang hebat bagi Indonesia. Ia adalah pemikir sekaligus penulis kenamaan yang berjasa besar pada perjalanan bangsa ini. Kita layak belajar padanya, pada giatnya dalam menjaga tradisi literasi terutama baca dan tulis, termasuk mewariskan gagasan dan karya tulis kepada kita. Saya sedang belajar padanya.  Terima kasih banyak saya sampaikan kepada Bang Anies Baswedan atas berkenan menerima buku saya setebal 200 halaman dan yang berjudul "Anies Baswedan; Pemimpin Ideal untuk Indonesia". Ucapan ini sengaja saya sampaikan di awal sebagai penegas bahwa buku ini hadir sebagai upaya sederhana  dalam menjaga tradisi apresiasi apa adanya.  Buku ini merupakan bunga rampai tulisan saya seputar sepak terjang Bang Anies Baswedan selama ini termasuk saat memimpin Jakarta serta gagasannya tentang banyak hal, termasuk yang disampaikan di berbagai forum. Tentu saja dalam bingkai kemampuan saya yang sangat lemah dan terbatas dalam menjan...

Jangan Lupa Tempat Pulang!

Gambar
Meninggalnya Pua bukan saja menimbulkan kedukaan bagi saya dan keluarga tapi juga bagi masyarakat Desa Golo Sengang, bahkan keluarga besar di berbagai daerah dan kota. Hal tersebut sangat wajar, karena Pua memiliki keluarga yang berada di berbagai tempat. Baik di Manggarai Barat maupun di luar Manggarai Barat seperti di NTB, Jawa dan sebagainya.  Salah satu nasehat Pua yang selalu saya ingat adalah ungkapan Pua yang cukup fenomenal pada zamannya, "Neka hemong beo Nana!" Ungkapan tersebut terjemahan ringannya adalah "Jangan lupa kampung Nak!" Ungkapan tersebut sangat pendek dan mungkin tak selalu dianggap penting. Tapi sejatinya, itu adalah ungkapan sangat penting dan layak dipahami.  Bila ditelisik, ungkapan tersebut punya banyak makna penting. Pertama, Pua mengingatkan agar kami anak-anak dan keturunannya selalu  mengingat dan tak melupakan kampung halaman tempat dilahirkan, yaitu kampung Cereng di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Bara...

Kuasa Uang dan Elite Bermental Dubuk

Gambar
Uang, uang dan uang. Itulah benda sekaligus alat tukar yang telah menjadi elemen penting bahkan sangat penting dalam perjalanan hidup umat manusia. Segala hal bisa diukur dan dibeli dengan uang. Kebutuhan hidup manusia dan kekayaan materi bisa ditukar dan dibeli dengan uang. Hendak menunaikan ibadah pun butuh uang tak sedikit. Betapa kuasanya uang.  Dalam aspek tertentu, elemen yang bisa menyatukan elite adalah uang. Buktinya, kita bisa menelisik kasus korupsi qouta haji, kasus korupsi di BUMN dan BUMD, kasus korupsi di PDAM di beberapa kota atau daerah, kasus proyek jalan dan infrastruktur di beberapa lokasi serta salam banyak kasus lainnya. Koruptor menyatu karena dan untuk uang.  Kita juga bisa melihat kasus dana hibah di beberapa tempat. Dana tersebut hanya berputar di kalangan elite dan menjadi bancakan elite. Kalau ada yang bicara demi masyarakat, itu bohong besar. Bagi elite, masyarakat adalah sampah. Untuk mengelabui, para elite itu sesekali memberi receh sisa ke segel...

Semakin Candu Menulis Biografi

Gambar
Alhamdulillah, salah satu buku biografi tokoh dari belasan buku biografi tokoh yang sudah saya tulis adalah biografi Pak Haji Lalu Pathul Bahri, Bupati Lombok Tengah 2025-2030. Awalnya hanya iseng, akhirnya membuahkan hasil. Lalu, semakin candu menulis buku biografi. Intinya, saya harus berani memulai dan melanjutkan apa yang sudah dimulai.   Mengapa saya menulis biografi tokoh? Pertanyaan semacam ini mirip dengan ratusan pertanyaan yang saya peroleh ketika mengisi berbagai acara kepenulisan terutama yang dilaksanakan secara online selama 10 tahun terkahir. Pertanyaannya terlihat sederhana dan mungkin ada juga yang menganggapnya sebagai hal yang biasa saja.  Berdasarkan pemahaman dan pengalaman saya sendiri. Pertama, menulis biografi dapat memperkuat koneksi dan silaturahim dengan sang tokoh. Saya memiliki hubungan khusus dengan tokoh yang biografinya digarap. Hal ini dibangun dalam berbagai momentum, baik saat melakukan wawancara maupun pada kesempatan lainnya setelah bu...

Menulis Dulu, Baru Tidur Malam!

Gambar
BERBAGAI platform media telah hadir di hadapan kita bahkan melekat pada diri kita di setiap harinya. Dari hari ke hari bahkan dari detik ke detik, berbagai media tersebut menghiasai hari-hari kita. Hampir tak ada waktu yang berlalu begitu saja kecuali kita bersama dengan media, terutama yang dapat kita pegang dan baca yaitu handphone (HP).  Adanya media, apapun jenisnya, merupakan rangkaian anugerah yang kita saksikan terutama selama dua dekade terakhir. Kehadiran media sejatinya menjadi pemantik bagi kita membangun motivasi dan semangat dari dalam diri untuk menulis, minimal satu tulisan setiap hari. Misalnya, rutin menulis artikel sebelum tidur malam.  Itulah yang saya lakukan selama lima tahun terakhir, sejak awal tahun 2020 hingga saat ini. Dulu awalnya saya hanya iseng, terutama ketika dunia dilanda bencana Covid-19. Namun belakangan, saya merasa dan menyadari  bahwa ini adalah pekerjaan penting. Untuk itu, saya mesti menulis setiap hari. Bahkan, saya tidak tidur mal...

Jadilah Lelaki yang Bertanggung Jawab!

Gambar
BAGI seorang suami atau ayah, fokus bekerja untuk istri dan anak adalah keniscayaan. Begitu juga untuk tanggungan atau kewajiban lainnya. Tak boleh kalah oleh lelah. Amanah tak boleh dianggap sepele dan remeh, mesti giat dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Laki-laki harus bertanggung jawab, jangan malas dan jangan cengeng. Mesti banyak berkorban!  Mengenai hal ini saya teringat pesan ayah saya atau yang akrab saya sapa Pua. Beliau pernah berpesan, "Istri dan anak adalah amanah yang sengaja Allah berikan kepada laki-laki, sebab Allah Maha Tahu bahwa laki-laki mampu menjalankan amanah itu. Bila pun tantangan muncul, itu pertanda Allah ingin agar laki-laki semakin kuat, kokoh dan bertanggung jawab". Pesan tersebut Pua sampaikan berkali-kali, terutama bila saya pulang libur ke kampung halaman di Cereng, Manggarai Barat, NTT. Bahkan nasehat tersebut juga beliau sampaikan ketika dulu, tahun 2012-2013 beliau menjenguk saya dan keluarga kecil saya di Cirebon, Jawa Barat. Saat itu beli...

Pua dan Tradisi Literasi Keluarga

Gambar
SALAH satu tema besar yang menjadi diskursus bangsa kita adalah tradisi literasi. Tradisi literasi pada dasarnya menyangkut berbagai hal, tapi literasi yang paling mendasar sekaligus akrab di telinga kita adalah baca dan tulis. Tentu bukan saja sebagai sebuah aktivitas, tapi aktivitas baca dan tulis yang punya dampak positif dan bermanfaat.  Walau bukan satu-satunya literasi, namun kita harus akui bahwa tradisi baca - tulis adalah literasi dasar dan kunci literasi itu sendiri. Dengan demikian, berbagai kalangan selalu mendengungkan pentingnya menjaga tradisi baca - tulis. Baik oleh pemerintah dan lembaga pendidikan maupun oleh para penggiat literasi termasuk para penulis di berbagai kota.  Konteks Pua dan Keluarga  Namanya Bapak Abdul Tahami. Beliau adalah ayah saya dan delapan saudara kandung saya lainnya. Saya dan keluarga besar akrab menyapanya dengan "Pua". Pua adalah panggilan akrab untuk sosok ayah di keluarga besar saya. Walaupun sapaan seperti ini sudah mulai jara...

Menulis Dulu, Baru Tidur Malam!

Gambar
BERBAGAI platform media telah hadir di hadapan kita bahkan melekat pada diri kita di setiap harinya. Dari hari ke hari bahkan dari detik ke detik, berbagai media tersebut menghiasai hari-hari kita. Hampir tak ada waktu yang berlalu begitu saja kecuali kita bersama dengan media, terutama yang dapat kita pegang dan baca yaitu handphone (HP).  Adanya media, apapun jenisnya, merupakan rangkaian anugerah yang kita saksikan terutama selama dua dekade terakhir. Kehadiran media sejatinya menjadi pemantik bagi kita membangun motivasi dan semangat dari dalam diri untuk menulis, minimal satu tulisan setiap hari. Misalnya, rutin menulis artikel sebelum tidur malam.  Itulah yang saya lakukan selama lima tahun terakhir, sejak awal tahun 2020 hingga saat ini. Dulu awalnya saya hanya iseng, terutama ketika dunia dilanda bencana Covid-19. Namun belakangan, saya merasa dan menyadari  bahwa ini adalah pekerjaan penting. Untuk itu, saya mesti menulis setiap hari. Bahkan, saya tidak tidur mal...

Goreskan Pena, Cerahkan Dunia!

Gambar
SETIAP orang rerata akrab dengan aktivitas membaca dan menulis sejak kecil. Namun saat remaja dan dewasa tidak semua orang menekuni keduanya dengan serius dan sungguh-sungguh. Sehingga banyak orang yang mungkin bisa membaca tapi tidak aktif membaca. Tak sedikit yang bisa menulis tapi belum menjadikannya sebagai aktivitas rutin hingga menghasilkan karya tulis. Maka, sangat wajar bila hanya sedikit orang yang bisa membaca dan menulis sekaligus mampu menghasilkan karya tulis yang bisa dipublikasi dan dibaca oleh banyak pembaca di luar sana.  Bang Iwan Wahyudi, inspirator sekaligus sahabat saya dalam banyak aktivitas, menjadi salah satu dari sedikit orang yang bisa membaca dan menulis, bahkan mampu menghasilkan karya tulis yang layak dibaca oleh banyak orang. Bang Iwan, demikian saya menyapanya, memang bukan pakar dalam bidang tertentu, namun kemampuannya untuk menemukan ide dan mengelaborasi ide menjadi tulisan inspiratif, ia adalah ahlinya.  Saya berani mengatakan demikian karen...

50 Tahun Bang Tri Handhono

Gambar
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah karena mendapat kesempatan untuk mengenal dan berinteraksi dengan Pak Tri Handhono. Bang Tri, demikian akrab saya  menyapanya, merupakan sosok ayah hebat, kameraman handal Al Jazeera TV dan sahabat inspiratif. Ia gigih dalam menggapai sesuatu, peduli pada sesama serta profesional dalam menjalankan tugas-tugas profesi.  Setelah berinteraksi dengannya selama sekian waktu dan mendengar cerita beberapa koleganya, termasuk beberapa orang yang saya hubungi tanpa seizinnya, saya percaya bahwa Bang Tri adalah sosok yang layak dijadikan sumber inspirasi dan motivasi. Pengalaman dan rekam jejaknya yang berharga perlu disebar ke banyak orang melalui buku.     Tentang Buku Ini  Setelah melakukan proses wawancara, pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, lalu melakukan pendalaman dan penulisan, akhirnya penulisan buku ini selesai juga. Semuanya berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, selama dua bulan, se...

Korupsi Ugal-ugalan di Proyek Pembangunan Setda Kota Cirebon

Gambar
PROYEK pembangunan Gedung Sekretariat Daerah (Gedung Setda) Kota Cirebon mengalami masalah pelik. Gedung yang berlantai delapan ini menggunakan alokasi anggaran tiga tahun yaitu 2016, 2017, dan 2018, senilai Rp 86 miliar. Dalam perjalanannya, proyek ini diduga diwarnai tindakan melanggar hukum. Modus yang digunakan antara lain (1) mengurangi kualitas dan kuantitas material bangunan, (2) mencairkan dana tanpa prosedur yang benar, hingga (3) merekayasa laporan progres pembangunan meskipun pekerjaan belum selesai.  Pada 27 Agustus 2025, Kejaksaan Negeri Kota Cirebon telah menetapkan enam tersangka yang ditahan di Rutan Kelas 1 Cirebon. Mereka adalah Budi Raharjo (mantan Kepala Dinas PUTR), Irawan Wahyono mantan Kadis PUTR yang kini masih menjabat Kadispora Kota Cirebon, Pungki Hertanto yang menjabat PPTK Dinas PUTR Kot Cirebon, Heri Mujiono yang pernah menjadi Konsultan Pengawas PT Bina Karya, R. Adam mantan Kepala Cabang PT Bina Karya, serta Fredian Rico Baskoro mantan Dirut PT Rivom...

Doa Spesial untuk Dua Sosok Spesial

Gambar
INI tentang dua sosok hebat dalam kehidupan saya. Mereka bukan orangtua kandung, tapi seperti orang tua kandung. Mereka bukan adik kandung Bapak saya dan bukan kandung Ibu saya. Tapi perhatian dan kasih sayang mereka saat saya kecil sangat saya rasakan. Bahkan benar-benar saya rasakan hingga saat ini.  Kalau pulang ke kampung di Manggarai Barat, NTT, saya selalu berupaya untuk silaturahim, walau hanya beberapa menit. Dari keduanya saya selalu mendapat doa dan motivasi. Bahkan selalu siap menjadi pendengar setia bila bercerita panjang lebar. Sesekali mereka berbagi tawa dan senyuman. Bikin saya lega.  Bapak dan Mama Koe adalah keluarga dekat Ayah dan Ibu saya sejak kecil. Saat di kampung, mereka bukan saja dekat secara fisik, tapi secara psikologis. Bila Bapa Koe suka berbincang dan bercanda berjam-jam dengan Ayah, sementara Mama Koe berbincang dan bercanda berjam-jam dengan Ibu.  Saya banyak mengenal para leluhur dan cerita tentang tanah ulayat juga tentang masa lalu juga...

Santriku, Jangan Lupa Silaturahim dengan Pondok!

Gambar
BILA kita berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Hakim di Kediri, Lombok Barat, NTB, kita akan menemukan banyak hal yang unik. Seperti adanya ungkapan motivasi yang tertulis di tembok asrama, terutama di asrama putra, atau nasehat bijak yang tertulis di baligho tertentu.   Secara khusus, di sekitaran jalan umum yang tak jauh dari kantor Yayasan Nurul Hakim, terpampang sebuah baligho besar bertuliskan sebuah nasehat sekaligus pesan bijak TGH. Safwan Hakim. “TGH. Safwan Hakim: Santriku, Jangan Lupa Silaturahim dengan Pondok!”, begitu isinya.   Pesan bijak tersebut mengandung beberapa pesan penting. Pertama, silaturahim adalah amal kebaikan yang sangat mulia dan memiliki keutamaan. TGH. Safwan Hakim hendak mengingatkan kita agar jangan lupa pada tempat kita belajar atau mencari ilmu. Silaturahim ke pondok menyadarkan kita agar jangan seperti kacang yang lupa pada kulitnya.  Kedua, Nurul Hakim merupakan salah satu gudang kebaikan yang sudah berjasa besar dalam kehidup...

Mengingat Nasehat TGH. Muzakar Idris

Gambar
MENCARI ilmu adalah sebuah jalan mulia sekaligus jalan menuju surga. Sebab dengan ilmu, seseorang akan memahami ajaran Islam dengan benar dan tepat. Bila demikian, maka sangat mungkin baginya dapat menjalankan ajaran Islam sesuai dengan semestinya.  Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits yang sangat mashur di tengah umat Islam, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim). Namun, rasa malas kerap kali menimpa para pencari ilmu, termasuk para santri. Dengan mengatasnamakan lelah, atau penat kemudian mereka berhenti dan tanpa sadar malah menjauh dari jalan yang benar. Jangankan santri, kita yang menjadi wali santri pun masih saja dirundung kemalasan.  Berkaitan dengan hal tersebut, dalam konteks Pondok Pesantren Nurul Hakim, kita layak mengingat kembali nasehat TGH. Muzakar Idris pada pembekalan ijazah santri dan pelepasan santri akhir tahun yang berlansung pad...

Mencintai Setiap Detik

Gambar
BELAJAR dan terus belajar adalah kunci kokohnya keluarga. Keluarga yang berikhtiar untuk maju adalah keluarga yang selalu memanfaatkan waktu untuk kebaikan dan pengembangan diri. Di sini, orangtua bukan saja menjadi teladan tapi juga penjaga keseimbangan sekaligus penyemangat belajar dalam menjalani biduk keluarga.  Membangun tradisi baca, sebagai salah satu kunci sekaligus literasi dasar, misalnya, harus dimulai dari keluarga: dari anak-anak usia dini. Sehingga kelak mereka terbiasa. Memulainya sederhana saja: sediakan waktu khusus untuk membaca buku. Minimal membaca buku di ruang tamu rumah. Bahkan mesti ada waktu khusus untuk berkunjung ke toko buku.  Pembelajaran semacam itu dapat membantu orangtua dalam membangun rumah tangga yang melek literasi dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut dalam membantu dalam mewujudkan  rumah tangga yang cerdas dalam berbagai aspek, adaptif terhadap berbagai kondisi, dan paham tentang tanggungjawabnya, bahkan paham akan berbagai kewajibannya...

Biarkan Anak Demonstrasi Di Toko Buku

Gambar
SALAH satu tempat demonstrasi yang paling asyik dan nyaman adalah toko buku. Di tokoh buku siapapun bisa berkenalan dengan beragam judul buku, bahkan bisa membacanya dengan cara seksama. Itulah yang dialami oleh anak saya yang ke-5, Arsyila Qonita, selama setahun terakhir. Setiap pekan ia selalu meminta agar diajak ke toko buku.   Anak berusia 22 bulan ini termasuk anak yang aktif ke toko buku. Ia juga mencintai buku. Bukan saja buku penulis lain, tapi juga buku saya. Dia, selain suka melafalkan huruf abjad dan hijaiyah, ia juga suka pada buku. Belakangan, selain menghafal surat pendek, ia juga suka membuka buku. Bahkan mendengar cerita pada buku dari kakak-kakaknya.  Rupanya apa yang disukai oleh si bungsu merupakan warisan dari ketiga kakaknya: Azka Syakira, Bukhari Muhtadin dan Aisyah Humaira.  Ketiganya adalah sosok yang aktif ke toko buku dan giat membaca buku. Mereka lebih suka membaca buku daripada beli jajan ini itu. Salah satu kakaknya, Tsamarah Walidah,...

Inuk Dila dan Bekal Kematian Kita

Gambar
Sahabat yang baik, ajal kematian itu adalah rahasia Allah. Kita tak tahu kapan kepastian datangnya. Tapi dia benar-benar pasti datang. Tua dan muda, lelaki dan perempuan, serta besar dan kecil, tak menjadi alasan baginya untuk enggan datang. Bila ia mau maka ia benar-benar menemui kita. Apapun kondisinya.  Itulah pesan sederhana yang dapat kita ambil dari meninggalnya Mariam Fadila atau Inuk Dila pada Jumat 29 Agustus 2025 lalu. Dila meninggal setelah mengalami kecelakaan di jalan raya di Lombok Timur, NTB. Anak ke-3 dari 6 bersaudara dan asli Cereng, Manggarai Barat, NTT ini meninggal sebagai mahasiswi.  Ia merupakan mahasiswi semester 3 Jurusan Ekonomi Syariah di Institut Agama Islam Hamzanwadi, Lombok Timur. Sebagai pencari ilmu, ia tentu diliputi oleh berbagai keberkahan dari Allah. Kini ia meninggal sebagai perantau sekaligus pencari ilmu. Kini ia bahagia karena  meninggal dunia dalam kondisi mencari ilmu. Betapa banyak orang yang turut berduka sekaligus sedih atas a...

Presiden, Luruskan Negara!

Gambar
Saudaraku, kami merindukan perubahan, tetapi tidak ingin penunggangan oleh kepentingan gelap. Indonesia telah berulang kali menjadi kelinci percobaan dunia, laboratorium eksperimen yang berdarah dan menghancurkan. Dunia mencatat luka-luka itu dalam kosakata global: "the Jakarta Method", istilah yang menandai rekayasa penggulingan rezim, pengingat pahit bahwa bangsa ini pernah dijadikan objek, bukan subjek, sejarahnya sendiri. Namun, luka eksternal itu hanyalah separuh kenyataan. Di dalam negeri, arah bangsa kian melenceng dari kepatutan. Salah urus berulang, dilembagakan oleh aparat yang tidak hanya tak kompeten tetapi juga culas. Prabowo tampak menaruh niat tulus untuk membangun negeri, tetapi niat itu sering tersangkut dalam kelemahan tata kelola. Suara dan pilihan, visi dan implementasi, kerap berselisih, sehingga kebijakan yang lahir dari niat baik kehilangan konsistensi dan arah. Lingkaran sekeliling presiden dipenuhi penggembira dan pemanfaat oportunis, yang hadir bukan...

Pesan Penting Di Balik Meninggalnya Mariam Fadila

Gambar
KABAR meninggalnya ramai dipublikasi dan diperbincangkan di berbagai grup media sosial, baik keluarga besar di kampung maupun diaspora Manggarai Barat, NTT di berbagai kota di Indonesia. Jujur, saya tak begitu tahu dan paham awalnya. Karena saya tak mengenal dekat dengan sosoknya. Saya pernah bertemu hanya beberapa kali saat ia masih kecil di Cereng, sebuah kampung di pelosok Manggarai Barat, NTT. Tapi nama panggilannya selalu saya ingat: Dila.  Beberapa akun media sosial mempublikasi video rekaman dan foto pasca kecelakaan terjadi. Beberapa keluarga di kampung dan diaspora Manggarai Barat di Mataram dan sekitarnya menyebar hal yang sama. Bahkan akun facebook istri saya pun mendapat tag kabar juga video dan foto almarhumah setelah kejadian. Saya bingung dan penasaran, siapa gerangan yang meninggal dan apa sebab musababnya. Dan berbagai pertanyaan layaknya seorang yang memang tak paham apa-apa.  Saya pun menghubungi beberapa orang untuk mendapatkan informasi yang lebih valid. S...