Kado Buku Baru untuk Kang Dedi Mulyadi


KANG Dedi Mulyadi (KDM) adalah sosok pemimpin yang terlahir dari keluarga yang secara ekonomi tergolong lemah. Namun tekad dan motivasinya untuk berubah nasib begitu kuat. Selain giat membantu orangtuanya, ia juga memilih menjadi pedagang layang-layang dan kayu bakar. Bahkan ia memelihara kambing dan menjadi tukang ojek. Di samping menyabit rumput untuk makanan kambing peliharaan yang dibeli dari uang hasil menjual cicin ibunya. 

Kang Dedi berpandangan bahwa pendidikan adalah jalan untuk mengubah nasib. Ia pun menempuh pendidikan SD, SMP hingga SMA di kampung halamannya di Subang, Jawa Barat. Awalnya lulus tes masuk Unpad, namun biaya yang terbatas membuat keinginannya terhalang. Padahal salah satu perguruan tinggi terenak yang berada di Kota Bandung ini sudah menjadi incarannya sejak lama. Tapi takdir berbicara lain. 

Namun ia tak putus asa. Ia optimis dan percaya bahwa keinginannya untuk kuliah bakal mendapat kekuatan dari Allah hingga benar-benar terwujud. Ia pun memilih merantau mengikuti jejak salah satu kakaknya ke Purwakarta. Di sini ia ngekos dan membantu sang kakak berdagang secara serabutan, apa saja yang penting halal. Hasil jualan dan bonus dari sang kakak ia tabung untuk kebutuhan harian dan sisanya untuk mendaftar juga biaya kuliah. 

Setelah ada tabungan awal, ia pun memberanikan diri untuk mendaftar kuliah. Kali ini ia memilih melanjutkan kuliah di sebuah kampus swasta di Purwakarta, tepatnya jurusan hukum, hingga kelak saat lulus ia sukses menyandang gelar Sarjana Hukum atau SH. Belakangan, ia juga melanjutkan pendidikannya untuk S2 di kampus berbeda dan meraih gelar Master Manajemen (MM). Baginya, pendidikan adalah upaya menambah modal diri agar semakin bermakna dan bermanfaat bagi sesama. 

Sosok yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Purwakarta (1999-2003) pada usia 32 tahun ini pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta selama satu periode (2003-2008). Kemudian berturut-turut selama 2 periode (2008-2018) ia menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Lalu menjadi Anggota DPRD RI beberapa tahun (2019-2023) dari Fraksi Golkar dan kembali terpilih pada tahun 2024 dari Fraksi Gerindra. 

Pada 2018 silam, setelah tuntas menjalankan sukses dan tugas sebagai Bupati Purwakarta, ia mendapat dukungan masyarakat dan diusung oleh beberapa partai politik menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat. Walau pun kalah, ia memilih untuk merenung dan memperteguh niat untuk memimpin Jawa Barat. Sejak itu, ia kerap blusukan ke berbagai daerah dan hadir di banyak forum. Ia pun semakin dikenal, dari sosoknya hingga niat baik juga gagasannya.  

Kemudian, pada 2024 lalu, momentum penting dan bersejarah itu tiba. Setelah menyatakan mundur dari Golkar, Kang Dedi langsung berpindah gerbong ke Partai Gerindra. Tak salah langkah, ia pun disambut secara seksama oleh Partai Gerindra. Bahkan Pak Prabowo Subianto selalu Ketua Umum pun menerimanya dengan senang hati. Bahkan tak lama kemudian ia diusung oleh partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilgub Jawa Barat 24 November 2024. 

Kerja keras, fokus perluasan jaringan dan komitmen pada visi-misi serta program yang benar-benar relevan untuk Jawa Barat menjadi modal baginya. Selain itu, tentu saja rekam jejak selama puluhan tahun sebagai politisi bahkan pejabat publik di eksekutif dan legislatif. Masyarakat Jawa Barat pun mengafirmasi keinginannya menjadi Gubernur Jawa Barat. Bukan saja mendukungnya tapi juga memilih dan memenangkannya. 

Ya, Kang Dedi pun terpilih dan menang dalam Pilgub yang belum setahun berlalu. Setelah KPUD Jawa Barat menetapkan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030, ia pun dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Istana Negara, Jakarta. Kini ia sedang menjalankan tugasnya sebagaimana yang diamanahkan oleh negara dan masyarakat Jawa Barat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Sekadar mengingatkan, Kang Dedi lahir di Subang pada 11 April 1971. Itu artinya pada 11 April 2025 nanti usianya genap 54 tahun. Dari sisi waktu, ini adalah usia awal matang. Maksudnya, Kang Dedi sudah masuk kategori pemimpin yang matang. Hal ini sangat relevan, sebab Kang Dedi sudah terjun ke dunia politik sejak lulus kuliah. Bahkan pada tahun 1999 ia sudah berkarir di lembaga legislatif Purwakarta. Kematangan Kang Dedi bisa kita uji hingga 2030 nanti dan tahun berikutnya. 

Ulasan lebih detail mengenal Kang Dedi dapat dibaca pada buku terbaru saya yang berjudul "Kang Dedi Mulyadi: Memimpin dengan Hati". Buku ini mengulas tentang profil singkat dan sepak terjang ayah tiga anak ini sejak dulu hingga saat ini. Buku ini saya hadirkan sebagai kado spesial yang sudah terbit dan dilaunching pada tanggal 11 April 2025. Insyaa Allah buku ini akan saya serahkan langsung kepada sosok yang pernah mengaku sebagai Kang Duda Matang ini. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Kang Dedi Mulyadi: Memimpin dengan Hati" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah