IAI BBC Menuju PT Berdaya Saing Tinggi
PADA Oktober 2013 silam
Times Higer Education kembali mengumumkan rangking universitas se-dunia yang masuk
dalam kelompok World Class University (WCU). Walaupun sudah enam tahun berlalu,
namun pengumuman itu layak mendapatkan renungan sekaligus pembelajaran bagi
perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di Cirebon, tak terkecuali Institut
Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC).
Salah
satu yang paling menarik dari daftar tersebut adalah beberapa universitas yang
masuk dalam jajaran WCU usianya baru 20-an tahun, seperti Nanyang Technological University (NTU,
Singapura), Yuan Ze University (YZU, Taiwan), dan Koc University (KU,
Turki).
Pertanyaannya,
mengapa tiga universitas muda itu mampu? Apa sebenarnya yang dilakukan NTU, YZU
dan KU dalam membangun universitasnya sehingga mampu masuk di dalam jajaran
kelas dunia dalam waktu relatif singkat? Kalau ditelisik, yang dilakukan
diantaranya, Pertama, keterbukaan. Ya, kata kuncinya adalah keterbukaan,
mau bekerjasama dan belajar kepada berbagai universitas terkemuka. Misalnya, Times Higher Education
bermitra dengan NTU menyelenggarakan World Academic Summit. Perhelatan di
hadiri 210 peserta dari 39 negara
terdiri atas pimpinan universitas terekemuka dan perwakilan industri,
seperti BMW dan Volvo.
Prof.
Arnoud De Me yer, President Singapore Management University (SMU) mengakui
bahwa membangun WCU perlu kerja ekstra keras dan cerdas. Sudah menjadi hal
biasa bagi universitas terkemuka di Singapura merekrut para profesor Barat
diangkat sebagai pimpinan universitas ataupun profesor. Rektor NTU Bertil
Andersson, misalnya, adalah guru besar berasal dari Barat. Rektor KU adalah
porofesor yang sudah cukup lama berkecimpung di sebuah kampus yang sangat
terkemuka di Amerika walaupun ia berkebangsaan Turki. Bahkan SMU tak ragu
merekrut 200 dosen internasional untuk memperkuat jajaran parah dosennya.
Perekrutan dosen internasional ini sangat vital karena membantu mempercepat
pengalihan budaya dari Barat ke Timur.
Jadi,
era ini adalah era dimana universitas di Asia, terutama Indonesia mustahil
menutup diri dari kerja sama dengan berbagai negara maju di berbagai penjuru dunia.
Universitas-universitas di China, Singapura, Abudhabi, Dubai dan Arab Saudi
berlomba-lomba membuka branch kampus
dari universitas-universitas terkemuka di Amerika dan Eropa. Bahkan King
Abdullah University of sience and technology, Arab Saudi, saat ini dipimpin Dr
Jean–Lou Chameo berkebangsaan Prancis.
Dunia
perguruan tinggi Asia sesunggunya telah mengalami perubahan drastis. Mereka
berlomba menambah jumlah mata kuliah yang diajarkan dalam Bahasa Inggris
sebagai tanggapan atas pergeseran ekonomi dari Barat ke Timur. Dalam tiga tahun
terakhir, China, India, Vietnam, Arab Saudi dan Turki telah menjadi pasar
mahasiswa internasional yang terus berkembang.
Selain
SMU, ternyata NTU, KU dan YZU juga telah lama melakukan perubahan strategis
sehingga mereka siap bersaing dengan Universitas-universitas terkemuka di
Amerika dan Eropa dalam merebut pasar mahasiswa yang sebagian besar berasal
dari kawasan Asia Timur ataupun Barat. Ketiga Universitas dunia ini juga
menjadikan kerja sama internasional dengan perguruan tinggi (PT) di belahan
dunia sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi mengembangkan diri tanpa
batas.
Untuk
perguruan tinggi negeri (PTN) seperti NTU, persoalan terletak pada kemauan
pemerintah Singapura yang sangat antusias membangun universitas kelas dunia.
NTU mendapat dana sangat besar dari pemerintah singapura sehingga dalam waktu
20 tahun berubah dari Universitas baru menjadi Universitas kelas dunia.
Kedua,
visi besar. Kemampuan dari beberapa universitas yang saya sebutkan di atas
dalam berkompetisi di kancah global adalah wujud nyata dari adanya visi
besar. Dengan memperhatikan usia ketiga
Universitas di atas jelas bahwa Universitas atau perguruan tinggi di Indonesia
sesungguhnya memiliki kemampuan bersaing menuju Universitas atau PT kelas dunia.
Yang dibutukan adalah visi yang sangat kuat dari Kementrian terkait seperti
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tingga dan kementrian lainnya yang
bertanggung jawab atas masa depan pendidikan di Indonesia seperti Kementrian
Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Keuangan dan
sebagainya. Sehingga Universitas (PT) di Indonesia pun mampu bersaing di kancah
global menuju WCU.
Kata
kunci yang melingkupi visi besar adalah inovasi yang terdorong oleh keyakinan
bahwa sesuatu bisa diraih atau dicapai. Mari perhatikan fenomena facebook (FB) yang lahir tahun 2004 dan youtube yang lahir tahun 2005 silam.
Usia kedua perusahaan maya ini amat belia, tetapi mereka benar-benar mengglobal
saat ini. Mereka juga tak dibentuk oleh profesor atau pemerintah tertentu,
sebaliknya mereka dibuat orang-orang muda kreatif dan produktif dalam
menciptakan produk pelayanan yang smart.
Kata kuncinya adalah inovasi. Singkatnya, inovasi adalah bahasa menuju puncak
kejayaan sebuah bangsa bahkan peradaban. Kerja keras penuh inovasi adalah
jawaban untuk keraguan membangun WCU bagi universitas yang ada di Indonesia.
Sebagai
salah satu PT swasta di Cirebon, Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI
BBC) sejatinya mampu menjadi PT yang masuk kategori World Class University
(WCU). Atau paling tidak masuk kategori PT yang berdaya saing tinggi di level
nasional.
Kalau
ditelisik, dari tahun ke tahun IAI BBC mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Dari status sebagai Sekolah Tinggi ke Institut yang terjadi begitu cepat, hadirnya
berbagai program studi (S1) sehingga kini menjadi sembilan (9) program studi
(Prodi), hingga dibukanya Pascasarjana. Sembilan Prodi yang dimaksud adalah
Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Bimbingan
Konseling (BK), Ekonomi Syariah (ES), Perbankan Syariah (PS), Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI) dan yang terbaru Hukum Pidana Islam (HPI), setelah
sebelumnya dibukanya Program Pascasarjana (S2) untuk Konsentrasi Manajemen
Pendidikan Islam (MPI).
Diantara
keunggulan IAI BBC yang sangat nyata adalah terpakainya alumni di berbagai
lembaga pendidikan dan lembaga lain sesuai kosentrasi akademiknya selama
kuliah. Selain itu, pelayanan akademik juga berbasis online (informasi teknologi).
Hal ini tentu saja menjadikan IAI BBC semakin mendapat respons baik dari
berbagai kalangan terutama apresiasi dari pemerintah dari tingkat daerah hingga
pusat, bahkan berbagai jejaring kerjasama di level Asia dan internasional.
Pada
momentum wisuda untuk Wisudawan-Wisudawati tingkat Sarjana angkatan XIII (tiga
belas) dan Pascasarjana angkatan I (satu) IAI BBC hari ini (Rabu/10/7/2019) di
sebuah Hotel mewah di Kota Cirebon, saya perlu tegaskan bahwa IAI BBC sejatinya
sudah mulai menggeliat dan ke depan dapat menjadi PT kelas dunia, atau minimal
PT yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di Jawa Barat. Kata kuncinya,
sekali lagi, adalah keterbukaan, visi besar dan inovasi. Semoga saja pimpinan
dan stakeholder lainnya di IAI BBC serta
siapapun yang peduli dengan kemajuan pendidikan Indonesia terus bekerja keras,
perluas jaringan dan perkuat kerja sama dengan berbagai kalangan. Akhirnya,
selamat berwisuda untuk Wisudawan-Wisudawati IAI BBC tahun 2019! [Oleh:
Syamsudin Kadir—Pegiat Pendidikan di IAI Bunga Bangsa Cirebon dan Majelis
Pustaka dan Informasi Kab. Cirebon-Jawa Barat. Tulisan ini dimuat pada
Kolom Wacana halaman 4 Koran Radar Cirebon edisi hari Rabu 10 Juli 2019 Dengan judul
asli “IAI BBC Menuju PT Berdaya
Saing Tinggi; Apresiasi
untuk IAI Bunga Bangsa Cirebon”].
Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT
BalasHapusOver 160 thousand women and men are hacking their diet with a easy and secret "liquid hack" to lose 1-2 lbs every night in their sleep.
It is effective and works all the time.
This is how you can do it yourself:
1) Take a glass and fill it half glass
2) Proceed to do this awesome hack
so you'll become 1-2 lbs thinner when you wake up!