Agar Mudah Berlapang Dada


DUNIA ini adalah panggung sandiwara sekaligus penuh ujian. Tapi ia juga panggung beramal baik sebagai bekal menuju akhirat. Dalam kehidupan dunia kita pasti pernah dihadapkan dengan berbagai kejadian, baik itu musibah maupun masalah. Hampir tak ada manusia yang luput dari hal semacam itu. Rerata manusia pernah mengalaminya. 

Bila menghadapi berbagai hal demikian maka kita perlu berlapang dada. Hal ini memang berat, namun bila kita mau dan mampu memilikinya maka kehidupan kita bakal tenang dan lebih matang. Paling tidak, ada 6 kesadaran yang perlu kita miliki sehingga kita lebih mudah berlapang dada dalam menghadapi segala musibah atau kejadian. 

Pertama, sadari bahwa semua terjadi atas izin Allah. Kita mesti membangun kesadaran bahwa semua kejadian sudah tertulis dan  orang-orang yang beriman selalu yakin apapun yang sudah tertulis pasti jauh lebih indah dari apa yang kita inginkan. Kesadaran ini bakal membuat hati kita semakin percaya akan Allah, bahwa Ia Maha Berkuasa atas segalanya. 

Sungguh indah dan luar biasa ketika Allah berfirman dalam al-Quran mengenai hal ini. Ia berfirman, "Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. at-Taghabun: 11) 

Kedua, sadari bahwa semuanya pasti baik dari Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjelaskan bahwa urusan orang beriman itu semuanya pasti baik. Enak atau tidak enak, baik atau  buruk, ujungnya pasti kebaikan. Allah pasti selalu berbuat baik kepada kita. Maka teruslah berprasangka baik atas setiap kejadian dan ketetapan Allah.  

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Ketiga, sadari bahwa semua kejadian yang tidak enak, kesedihan, dan kepahitan dapat menggugurkan dosa. Maka apakah kita tidak bahagia dengan itu semua? Kalau kita yakin bahwa semua kepahitan itu dapat menjadi menggugurkan dosa-dosa kita selama ini, maka kita lebih mudah berlapang dada. Jadi, teruslah berbenah atas dosa-dosa kita. 

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pun sudah mengingatkan kita, "Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Keempat, sadari bahwa semua bisa ditolong oleh Allah. Kita mesti yakin bahwa pertolongan Allah itu pasti ada dan sangat dekat. Allah tidak mungkin menguji hamba-Nya tanpa menolongnya. Allah Maha Tahu kita, Allah juga yang Maha Tahu kebutuhan kita. Ia Maha Menolong pada kita, para hamba-Nya. Ingat, pertolongan Allah itu hebat dan dahsyat. 

Orang-orang beriman yang yakin akan pertolongan Allah selalu berharap dan percaya bahwa Allah akan menyelesaikan masalah mereka, sebesar apapun masalahnya. Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

Kelima, sadari bahwa semua sudah terukur. Allah tidak akan membebani kita melebihi kemampuan kita. Ingat, sesungguhnya Allah tidak menguji kemampuan kita, tapi Allah menguji kemauan kita. Dalam al-Quran kita bisa membaca ini, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. al-Baqarah: 286)

Pertanyaannya, maukah kita terima, maukah kita mengaku, dan maukah kita mengadu bahwa betapa kita ini sangat lemah di hadapan Allah Yang Maha Kuat? Allah pun sudah mengingatkan kita secara gamblang, "... Sungguh, atas kehendak Allah (semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah...." (QS. al-Kahfi: 39) 

Keenam, sadari bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Kita mesti yakin bahwa pada setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Setiap masalah pasti ada solusinya. Allah telah mengingatkan dalam firman-Nya, "Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” (QS. al-Insyirah: 5-6)

Ingat, berlapang dada merupakan anugerah dari Allah. Allah mengingatkan dalam firman-Nya, "Siapa-siapa yang Al­lah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, maka Dia melapangkan dadanya. Dan siapa-siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka Allah menjadikan dadanya sesak dan sempit’’ (QS. al-Anfal: 125).

Kalau kita sadar betul dengan 6 hal di atas, maka secara perlahan dada kita jauh lebih lapang dalam menerima semua kejadian dalam kehidupan ini. Kita bakal bahagia atas segala ujian yang sudah ditetapkan. Semoga Allah selalu membimbing kita agar semakin berlapang dada atas semua ketetapan atau kejadian dalam kehidupan kita di dunia ini! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Ketika Allah Memilihmu" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Anatomi dan Klasifikasi Ayat-Ayat Al-Qur’an