Ide Pendidikan dan Pemikiran Dakwah TGH. Safwan Hakim


Alhamdulillah setelah dan sembari menuntaskan beberapa naskah buku saya yang lain dan para tokoh yang juga meminta saya untuk menyunting naskah tesis dan disertasi mereka untuk dijadikan atau diterbitkan menjadi buku, saya juga sedang menggarap naskah buku baru yang berjudul "Ide Pendidikan dan Pemikiran Dakwah TGH. Safwan Hakim". 

TGH. Safwan Hakim merupakan pendiri, pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hakim (Pondok NH) yang berlokasi di Kediri, Lombok Barat-NTB. Beliau merupakan anak dari seorang ulama terkemuka di NTB pada zamannya, yaitu TGH. Abdul Karim. TGH. Abdul Karim adalah peletak batu pertama dan pendiri awal Pondok NH. 

Sebagaimana para pendiri Pondok di berbagai tempat, TGH. Safwan memiliki ide-ide brilian dalam membangun dan memajukan pendidikan Pondok NH sejak awal hingga kini. Walau beliau sudah meninggal pada Juni 2018 silam, namun ide-ide brilian beliau tetap menjadi pijakan para pelanjut beliau dalam menjalankan proses pendidikan yang berlangsung di Pondok NH. 

Pemikiran beliau pada bidang dakwah pun cukup menarik untuk dikaji lebih dalam bahkan diadaptasi oleh berbagai kalangan dalam pengembangan dakwah di berbagai penjuru. Salah satu yang menarik juga unik adalah beliau kerap mengirimkan para dai ke berbagai pelosok nusantara khususnya di Lombok dan Sumbawa hingga ke Flores dan Bali. 

Pemikiran beliau pada bidang sosial kemasyarakatan juga tentu sangat layak untuk diperdalam sehingga dapat dijadikan acuan bagi siapapun terutama alumni dalam pengembangan masyarakat. Sehingga pemikiran sosok yang alim, sederhana dan akrab dengan semua kalangan ini menjadi bunga rampai yang terus diadaptasi dalam kehidupan bermasyarakat. 

Insyaa Allah buku ini akan saya hadiahkan sebagai wujud syukur kepada Allah dan rasa bangga serta apresiasi kepada beliau yang sudah mendidik, mengasuh dan membina saya dulu selama 6 tahun (1996-2002). Termasuk jasa Para pengasuh Pondok NH lainnya kepada saya yang telah mendidik, mengasuh dan membina saya sehingga bisa mengenal Allah dan Rasul-Nya serta Islam. 

Bagi saya beliau atau TGH. Safwan adalah orangtua, guru, syeikh, motivator, dan masih banyak lagi. Saya sangat merasakan betapa beliau adalah sosok yang telaten menjalankan tugas mulianya sebagai ulama yang alim dan mengemban tugas besar dalam membina santri juga umat. Terlalu banyak jasa beliau bagi saya dan semua santri yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok. Tak cukup tulisan untuk menyebut atau mencatat seluruhnya. 

Bersama para Tuan Guru yang lain seperti TGH. Muharrar Mahfudz, TGH. Muzakar Idris, TGH. Abdurahman, TGH. Mukhlis dan para Asatiz-Asatizah, Pondok Pesantren Nurul Hakim yang berlokasi di Kediri, Lombok Barat-NTB itu kini menjadi salah satu Pondok terbaik di NTB bahkan di Indonesia. Santrinya pun berasal dari dalam dan luar negeri. Hampir semua pulau di Indonesia merupakan tempat asal para santri dan santriwari Pondok NH. 

Para alumni Pondok NH pun kini sudah menyebar dalam beragam profesi di berbagai penjuru dunia. Hampir di semua benua terdapat alumni Pondok NH. Profesinya pun variatif, dari pendidik atau akademisi seperti dosen dan guru, pengusaha, politisi, pejabat pemerintah, dokter, TNI, Polri, hakim, jaksa, pengacara, penulis, penerjemah, apoteker, perawat, bidan dan masih banyak lagi. Bahkan tak sedikit yang menjadi Tuan Guru atau Ulama yang mendirikan Pondok baru atau lembaga pendidikan lainnya. 

Hal semacam itu terjadi karena atas izin Allah yang memberi inspirasi dan menggerakkan hati dan langkah TGH. Safwan Hakim untuk memikirkan dan merencanakan pembangunan juga kemajuan Pondok NH. Tentu para Tuan Guru dan Pengasuh yang lainnya juga turut andil dan saling menopang dalam menjalankan ide-ide brilian dan pemikiran unik beliau. Sehingga Pondok NH pun dari waktu ke waktu semakin menarik dan membanggakan. Konstribusinya untuk kemajuan umat dan bangsa sudah tidak bisa diragukan lagi. 

Kini Pondok NH benar-benar megalami kemajua yang signifikan. Berbagai fasilitas pun bisa dikatakan cukup memadai proses pembelajaran, pendidikan dan pembinaan di Pondok NH. Berbagai lembaga di masing-masing level pendidikan pun berkembang begitu pesat. Sehingga Pondok NH bukan saja akrab dengan ulumudinnya tapi juga ilmu terapan dan vokasi. Sehingga alumninya bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat dan dunia kerja.

Kemajuan dunia luar pun bukan menjadi hambatan bagi Pondok NH untuk bersaing dan berkompetisi. Alumninya jago berbahasa Arab dan Inggris, paham agama, tak asing dengan ilmu terapan, moderat, dan cinta tanah air. Nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan dan toleransi sangat berkembang dan menjadi pijakan keluarga besar Pondok NH. Sehingga hal ini semakin menambah daya tarik yang membuat banyak kalangan ridho dan ikhlas menyerahkan anak dan keluarganya untuk menempuh pendidikan di Pondok NH. 

Di atas segalanya, tulisan ini hanya menjadi pemantik semangat dan motivasi saya sekaligus pengingat bagi saya agar segera menuntaskan ikhtiar ini. Saya upayakan agar pada Desember 2021 nanti naskahnya sudah tersusun tuntas sehingga pada bisa diterbitkan pada bulan yang sama, insyaa Allah. Rencananya buku ini akan saya launching dan bedah pada Desember 2021 juga. 

Mohon doa, dukungan, arahan dan nasehat terbaik dari Para Tuan Guru, Asatiz-Asatizah, santri dan alumni Pondok NH. Singkatnya saya sangat menanti turut serta keluarga besar Pondok NH demi terwujudnya ikhtiar ini. Bagi siapapun yang memiliki buku, artikel, hasil penelitian atau dokumen lain yang menunjang rencana ini, saya mohon bantuannya untuk menghubungi saya di 085797644300. Insyaa Allah saya akan kembali menghubungi untuk mengkomunikasikan hal-hal yang perlu. Semoga Allah meridhoi dan memberkahi ikhtiar dan langkah kita semua! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Indahnya Islam di Indonesia" 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok