Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Kembali ke Nurul Hakim

Gambar
NAMANYA mashur dan tak asing bagi masyarakat Lombok dan NTB. Sebuah lembaga pendidikan yang berdiri puluhan lalu dan telah meluluskan ribuan belasan ribu alumni yang kini sudah berkontribusi di beragam profesi dan diaspora ke berbagai kota dan negara. "Kembali ke Nurul Hakim", itulah ungkapan paling tepat untuk mengawali tulisan ini. Ya, saya merupakan santri Pondok Pesantren Nurul Hakim (NH) 1996-2002. Sejak 2002 hingga kini berkarir di Jakarta dan Jawa Barat. Dan kini sedang berkunjung ke NH yang merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di NTB bahkan Nusa Tenggara yang mencakup Bali, NTT dan NTB.  Pada Kamis 30 Mei 2024 saya menghadiri acara silaturahim calon wali santri baru tahap 1 (pendaftar 25-30 Mei 2024) di Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat, NTB. Berdasarkan informasi panitia penerimaan santri baru (panisba) 2024, jumlah calon santri putra dan putri yang sudah terdaftar per 25-30 Mei 2024 mencapai 645 orang yang berasal dari berbagai kabupaten a

Guru Menulis, Bisa!

Gambar
KEHADIRAN saya di Lombok, NTB, menjadi penyemangat tersendiri bagi saya untuk menghadiri berbagai undangan beberapa lembaga pendidikan dan komunitas, diantaranya SMPN 4 Kuripan di Lombok Barat, NTB. Setelah mendapatkan undangan, pada Senin 27 Mei 2024 saya bersama sahabat baik saya Pak Iwan Wahyudi langsung ke lokasi sekolah. Di sini kami bersua dengan kepala sekolah dan para guru yang tertarik dalam dunia kepenulisan. Bahkan kepala sekolahnya termasuk yang aktif menulis artikel dan mengirimkan ke berbagai media. Termasuk sahabat saya Pak Yanwar Isnaini juga sangat antusias mengikuti acara ini.   Pada forum ini saya menyampaikan pengalaman sekaligus motivasi menulis sebagaimana yang biasa saya sampaikan di forum lain. Diantara poin yang saya sampaikan adalah sebagai berikut. Pertama, setiap orang berpengalaman dalam aktivitas tulis menulis. Sejak pendidikan level awal hingga perguruan tinggi, setiap kita sudah akrab dengan aktivitas menulis. Selain proses pembelajaran yang memang biasa

Optimisme KAMMI Merawat Indonesia

Gambar
KESATUAN Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) merupakan salah satu organisasi mahasiswa di Indonesia yang lahir pada momentum reformasi 1998, tepatnya 29 Maret 1998. Sepak terjang KAMMI dari waktu ke waktu tergolong sangat apik dan layak diapresiasi. Selain konsisten menyuarakan kepentingan masyarakat luas juga aktif melakukan berbagai kegiatan sosial, di samping melakukan kaderisasi sebagai upaya melahirkan kepemimpinan di Indonesia yang lebih kompetitif.  Kini KAMMI sudah berusia 26 tahun, seusia reformasi yang juga sudah genap 26 tahun. Pengalaman melakoni berbagai agenda perubahan di semua lini selama dua dekade lebih merupakan tapak sejarah yang sangat berharga. Berbagai momentum memiliki hambatan dan peluangnya masing-masing. Semua itu adalah model penting dalam melangkah sekaligus menjalankan aksi gerakan ke depan. Terutama dalam memastikan KAMMI eksis dan konsisten pada jalur perjuangan untuk perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.  Pada 20-26 Mei 2024 KAMMI menyelengga

Kepala Sekolah dan Maju-Mundur Literasi Kita

Gambar
HARI ini Senin 20 Mei 2024 adalah sebuah momentum bersejarah. Mengapa? Sebab pada setiap 20 Mei negara kita Indonesia merayakannya sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas. Bila membaca sejarah bangsa ini, kita menemukan fakta bahwa kunci sekaligus modal bangsa ini berdiri sebagai sebuah negara adalah literasi. Kala itu para pendiri bangsa adalah aktor penting yang sangat literat. Ya mereka adalah pembaca dan penulis buku ulung. Sehingga kelak ketika menyusun tujuan negara mereka pertegas bahwa salah satu tujuannya adalah mencerdaskan bangsa.  Literasi adalah salah satu tema yang selama sedekade terakhir menjadi tema perbincangan semua kalangan. Dari pemerintah pusat dan daerah sehingga penggiat pendidikan dan penggiat literasi itu sendiri. Bahkan tak sedikit penulis yang mengapresiasi pemerintah dan merespon isu ini secara gegap gempita. Singkatnya, di berbagai forum dan momentum literasi menjadi semakin seksi. Dari forum formal hingga di warung-warung kopi.  Literasi memang b

Bangkitlah Pemuda Negarawan!

Gambar
Pemuda adalah satu elemen penting sebuah bangsa dan negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Peran dan peranan pemuda sangat penting dan nyata dalam memastikan Indonesia bangkit dan maju. Dengan potensi dan keunggulannya pemuda berkontribusi besar sekaligus punya tanggungjawab untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia. Dan lakon semacam ini sudah terjadi jauh sebelum negara ini berdiri. Bahkan para pemudalah yang membebaskan negara ini dari penjajahan dan kelak memproklamirkan kemerdekaan negara ini.  Bila ditelisik, paling tidak ada empat elemen penting yang melekat pada pemuda, yaitu, intelektualisme, aktivisme, moralitas dan sejarah. Empat elemen ini menyatu dan menjadi senyawa yang menggerakkan pemuda untuk terus bergerak dan berkontribusi pada penyelesaian masalah sosial kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan. Bila empat elemen itu terjaga maka pemuda bakal menjadi kekuatan yang diperhitungkan di berbagai momentumnya.  Beberapa waktu lalu saya mengajak para pemuda dari

Menyalakan Api Literasi di Ponpes Manarussalam Hidayatullah Kota Cirebon

Gambar
PADA Jumat 17 Mei 2024 saya mendapat kesempatan untuk menemani Mas Imam Nawawi pada acara sharing kepenulisan di Pondok Pesantren Manarussalam Hidayatullah di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pertemuan kali ini dihadiri oleh sekira 70-an santriwati Pondok Pesantren Manarussalam, dari semua kelas. Kali ini Mas Imam ditemani oleh Kang Asep Juhana atau akrab saya sapa dengan Kang Ajun. Sebuah pertemuan yang bukan saja inspiratif tapi juga menjadi momentum untuk menyalakan api literasi di kalangan pelajar di Kota Cirebon.  Alasan Menulis  Dalam pertemuan kali ini Mas Imam berbagi tips bagaimana cara menulis dan menjaga semangat menulis. Di awal Mas Imam bertanya dengan pertanyaan sederhana, Mengapa kita menulis? Menurutnya, kita menulis karena banyak alasan diantaranya, pertama, dorongan iman. Iman kita akan mendorong adanya amal kebaikan. Mengafirmasi pendapat Mas Imam saya pun berpendapat bahwa menulis adalah kebaikan. Bila kita serius menekuninya maka kita bakal menghasilkan tulisan yang layak

Modal Kunci Generasi Kolaborator

Gambar
Sebuah ungkapan bijak mengatakan, pertemuan yang dilandasi kebaikan akan menghasilkan kebaikan. Ungkapan tersebut tepat disematkan pada pertemuan saya dan sahabat baik saya Mas Imam Nawawi dan timnya pada Kamis 16 Mei 2024 di sebuah rumah makan di Cirebon, Jawa Barat. Mas Imam merupakan salah satu penggawa Baitul Mal Hidayatullah (BMH), yang sebelumnya menjadi orang nomor wahid di pemuda Hidayatullah pusat. Selain itu sosok ini juga aktif menulis untuk berbagai media termasuk untuk website pribadinya.  Pertemuan kali ini terasa rileks dan penuh makna. Selain diisi obrolan ringan juga obrolan rada berat namun tetap santai dan apa adanya. Kami bercerita tentang pengalaman dan aktivitas selama beberapa terakhir juga agenda ke depan yang lebih relevan, bermanfaat dan produktif. Seperti biasa di tengah obrolan santai kali ini ada saja ide yang tercetus, terutama perihal perlunya membangun kolaborasi di tengah dinamika keumatan dan kebangsaan belakangan ini.  Saya mencatat beberapa hal penti

Diaspora Mabar Rindu Pemimpin Visioner

Gambar
Gegap gempita pilkada serentak nasional yang berlangsung pada 27 November 2024 mendatang sudah mulai terasa. Partai politik dan para tokoh yang berkeinginan untuk maju pada pesta lima tahunan ini pun sudah mulai melakukan komunikasi sekaligus pendekatan. Berbagai pernyataan dukungan sudah disampaikan di berbagai forum, termasuk yang dilakukan oleh diaspora Manggarai Barat di berbagai kota di seluruh Indonesia.  Labuan Bajo adalah kota Wisata Premium yang mendapat sokongan dari pemerintah pusat dalam beberapa tahun terakhir. Pembangunan Labuan Bajo kini tergolong sangat pesat. Namun itu baru terjadi di kota, sementara di luar Labuan Bajo seperti tak ada perhatian, bahkan seperti tak tersentuh pembangunan.  “Mirisnya masih banyak kami temukan di setiap desa yang pembangunannya belum merata contoh seperti pembangunan jalan dan listrik, padahal Manggarai Barat ini daerah pariwisata,” ungkap Ahmad Rafiq, salah satu mahasiswa Manggarai Barat yang sedang menempuh pendidikan di Kota Makasar se

Manggarai Barat Butuh Pemimpin Baru

Gambar
Dinamika politik Manggarai Barat menjelang pilkada 27 November 2024 semakin menghangat. Berbagai partai politik sudah mulai memanaskan mesin politik sebagai persiapan dini. Berbagai kalangan juga sudah mulai menyatakan dukungan kepada tokoh tertentu untuk maju di pilkada. Gerak gerik untuk mendapatkan usungan partai politik pun terlihat begitu nyata. Berita media juga semakin menambah ramai dinamika politik Manggarai Barat.  Bila membaca berita media, kita menyaksikan nama-nama yang muncul hanya itu-itu saja. Sehingga sebagian masyarakat beranggapan bahwa pilkada Manggarai Barat kali ini tak jauh berbeda dengan pilkada sebelumnya, tak ada warna baru. Hal itu sangat wajar, sebab nama-nama yang muncul pada saat pilkada Manggarai Barat hanya itu-itu saja. Sehingga masyarakat Manggarai Barat seakan-akan tidak mendapatkan pilihan selain stok lama.  Namun beberapa waktu belakangan ini, beberapa media telah memberitakan adanya sosok baru sebagai kandidat yang bakal meramaikan pilkada Manggara

Pendidikan untuk Bangsa

Gambar
Alhamdulillah hari ini Kamis 2 Mei 2024, di momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), saya sangat bersyukur, haru dan bangga karena mendapat kesempatan istimewa sekaligus sepesial. Kali ini saya didaulat sebagai narasumber acara seminar nasional dalam bentuk bedah buku yang berjudul “Pendidikan untuk Bangsa” di Pondok Pesantren Sains Salman As-Salam di Cikalahang, Cirebon, Jawa Barat, sebuah pondok pesantren yang sedang “naik daun” di Jawa Barat saat ini. Beberapa waktu sebelumnya, pada forum ini juga dibedah buku “The Principal Qoutes of Experts” (tebal 472 halaman, terbit Juli 2022) dengan narasumber salah satu penulisnya, yaitu Dr. KH. M. Tata Taufik, M.Ag. (Pimpinan Ponpes Modern Al-Iklhash Kuningan, Jawa Barat.  Acara bedah buku (baca: dua buku) ini merupakan rangkaian “Event Edu Competition of Sains Salman As-Salam” (ESSA 24) yang diselenggarakan oleh santri pondok yang dekat dengan kaki gunung Ceremai ini. Buku “Pendidikan untuk Bangsa” setebal 211 halaman yang diterbitkan