MEMBACA ITU ASYIK DAN BIKIN KETAGIHAN
Ia adalah aktivitas sederhana yang bisa dilakukan oleh siapapun. Di mana dan kapan pun aktivitas ini bisa dilakukan. Tidak mesti di tempat mewah, seseorang bisa membaca di mana saja, asal ia suka dan nyaman dengan tempat itu. Bisa di rumah, kantor, tempat kerja, pusat perbelanjaan, ruang tunggu bandara, stasiun kreta api, poll travel, tempat nongkrong, warung kopi, cafe, perpustakaan mini, toko buku, dan masih banyak lagi.
Membaca juga bisa dilakukan kapan saja. Bisa sebelum tidur, setelah tidur, di sela sela waktu luang pada saat kerja, sebelum berangkat kerja, sebelum mandi pagi dan sore, pada saat libur, setiap akhir pekan, menjelang keberangkatan pesawat, sambil menanti mobil berangkat, pada saat menanti teman dari luar kota, menanti tamu datang, saat pulang dari pasar, setelah berkunjung ke rumah teman, dan kapan saja bisa.
Membaca pun tak selalu buku. Bisa membaca surat kabar, majalah, media online dan media sosial. Berbagai judul buku dapat kita baca, kapan pun kita mau dan buku apapun yang kita mau. Toko buku pun sekarang sudah berada di mana-mana. Di pusat kota, di ibukota kabupaten, bahkan ada yang sudah merambah ke kampung-kampung. Di berbagai perguruan tinggi dan sekolah juga sudah ada toko buku yang memanjakan selera kita untuk menikmati berbagai macam judul buku.
Atau mungkin dianatara kita sudah menyediakan pojok khusus di rumah sebagai perpustakaan buku. Walau pun masih mini, hal semacam itu sudah merupakan prestasi dan tentu saja dapat memudahkan kita untuk mengokohkan semangat membaca buku dan sebagainya. Bila perlu, jika belum ada perustakaan buku, sediakan tempat khusus untuk menyimpan berbagai sumber bacaan seperti buku, majalah, surat kabar dan sumber lainnya. Dengan demikian, akan mudah bagi kita untuk membaca bila hendak membaca. Lingkungan semacam itu juga bakal menjadi pemantik bagi kita terus jatuh cinta pada tradisi baca.
Membaca itu sendiri asyik dan tentu saja bikin ketagihan. Apa sebab? Sebab dengan membaca kita memperoleh begitu banyak hal yang bisa jadi selama ini kita tidak mendapatkannya di banyak tempat dan momentum. Semakin banyak membaca maka semakin banyak hal yang kita peroleh. Dari pengetahuan tentang sesuatu, wawasan mengenai hal tertentu dan mungkin juga inspirasi untuk melakukan berbagai hal inspiratif baru. Pokoknya, dengan membaca kita bakal semakin kaya akan berbagai hal, termasuk memperoleh semangat dan motivasi untuk melakukan kebaikan-kebaikan.
Asyiknya lagi, kita tak rugi bila kita membaca Tak ada juga yang rugi karena kita membaca. Malah kita mendapatkan banyak manfaat. Bukan penulis dan pedagang buku yang mendapatkan keuntungan, penerbit pun mendapatkan keuntungan. Apalah lagi kita yang membaca, tentu saja bakal mendapat keuntungan atau manfaat yang tak terhitung. Dengan membaca, semua sektor kehidupan bisa bergerak. Sektor pendidikan, ekonomi dan masih banyak lagi.
Saya sendiri mengalami sekaligus memperoleh berbagai manfaat dari membaca. Misalnya, semangat menulis seperti yang sudah saya bangun selama ini malah semakin menggeliat. Sebab berbagai sumber bacaan yang saya baca begitu gratis memotivasi saya, bahkan mendorong saya untuk melakukan sesuatu. Tidak hanya membaca dan menulis tapi juga untuk melakukan berbagai hal positif lainnya. Bila rasa malas menulis tiba, saya langsung membaca. Tak lama kemudian semangat saya untuk menuntaskan sebuah tulisan tiba-tiba muncul.
Bahkan bila saya sudah mulai membaca dan selesai membaca beberapa halaman, semangat saya untuk membaca dan melanjutkannya terus menggeliat. Bila pun sesekali rasa malas tetiba muncul, itu tak ada apa-apanya bila dibandingkan semangat saya untuk membaca yang makin menggila-gila. Misalnya, saya membaca buku tentang pengalaman membangun dan meraih kesuksesan seorang pengusaha, biasanya buku itu saya baca hingga tuntas. Sebab apa yang dibahas menarik dan benar-benar kejadian nyata. Sang pengusaha pun bercerita apa adanya, dari hambatan dan tantangan hingga peluang dan serupanya.
Begitu juga buku tema lainnya, atau tulisan jenis lainnya. Semuanya menyemangati dan benar-benar membawa saya ke suasana yang berbeda dari biasanya. Kalau ada hal-hal yang unik dan baru biasanya saya beri tanda khusus. Sehingga bila beberapa waktu mendatang saya hendak membaca ulang, saya teringat kembali dengan apa yang saya peroleh dari bacaan saya sebelumnya. Bila membaca satu buku biasanya membutuhkan waktu beberapa jam, akhirnya bisa dipercepat lagi. Saya biasanya menandai dengan warna tertentu. Kadang warna merah, biru, hitam dan sebagainya, sesuai tema yang menarik dari apa yang saya baca.
Inspirasi lain, dengan membaca, otak saya seperti rileks dan tidak kaku. Pikiran saya pun terasa lebih rileks dan serasa terjaga. Bila ada ide muncul untuk menulis pun dengan sendirinya otak dan pikiran saya langsung terdorong untuk berpikir bagaimana menuntaskan sebuah tulisan. Tangan atau jari saya pun langsung menyentuh laptop atau Handphon alias HP lalu menulis apa saja yang terlintas dalam pikiran saya. Hampir seluruh tulisan saya, baik dalam bentuk buku maupun artikel termasuk tulisan lepas seperti ini, itu saya selesaikan melalui proses semacam itu.
Termasuk tulisan yang sedang Anda baca sekarang, saya tulis pada saat menunggu mobil travel berangkat dari Bandung ke Purwakarta. Kali ini saya menghadiri acara Kementrian Agama (Kemenag) Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Barat di sebuah hotel di Purwakarta pada Senin-Selasa, 27-28 September 2021. Kebetulan juga saya datang lebih awal di poll travel sebelum jadwal keberangkatan. Sekitar 10 menit saya isi dengan menulis tulisan ini. Lalu melanjutkan pada saat duduk santai di dalam mobil travel.
Daripada bengong ke mana-mana, saya lebih baik memilih mengisi perjalanan kali ini dengan menulis tulisan ini. Ya, saya melengkapi tulisan ini pada saat saya masih dalam mobil travel. Walau sederhana, saya sangat percaya bahwa cara-cara seperti ini bakal menjaga stamina saya dalam melakoni tradisi baca-tulis seperti yang sudah saya lakoni selama ini. Saya mesti menjaga semangat saya kapan dan di mana pun. Dalam kondisi apapun, semangat untuk berkarya tak boleh pupus. Mungkin bisa juga dikatakan bahwa inilah bukti nyata betapa membaca itu memang asyik dan benar-benar bikin ketagihan. Bukan saja tergila-gila untuk membaca, tapi juga untuk menulis. (*)
* Tol Bandung-Purwakarta, Senin 27 September 2021. Oleh: Syamsudin Kadir, Wakil Sekretaris Umum DPW PUI Jawa Barat, Penulis ribuan artikel di berbagai surat kabar, majalah dan media online, serta Penulis 41 buku ber-ISBN.
Komentar
Posting Komentar