Tak Berjari Tapi Jadi Bupati


Alhamdulillah buku saya yang berjudul "H. Lalu Pathul Bahri; Motivasi, Pengalaman Hidup dan Kepemimpinan" sudah terbit. Awalnya saya tak percaya, sebab kendala penulisan datang bertubi-tubi. Selain jarak domisili saya dengan narasumber yang sangat jauh, membuat penulisan sempat tersendat. Bila saya di Cirebon Jawa Barat, maka narasumber rerata di Lombok Tengah NTB. Di sini bukan saja membutuhkan biaya tak sedikit, tapi juga tenaga dan waktu yang sangat banyak. 

Buku ini merupakan mini biografi Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri yang saat ini juga masih menjabat sebagai Ketua PC NU Lombok Tengah. Bahkan masih aktif di salah satu partai politik, dalam hal ini Partai Gerindra NTB sebagai Ketua DPD. Hal ini sangat menarik, sebab selain aktif di organisasi berbasis massa Islam seperti NU, beliau juga aktif di partai politik. Kemampuannya dalam mengelola momentum membuatnya bukan saja sukses memimpin organisasi tapi juga mampu melakukan terobosan-terobosan jenial yang jarang bisa dilakukan oleh tokoh lainnya. 

Penulisan buku ini berlangsung selama satu bulan setelah sebelumnya selama dua bulan dilakukan observasi dan wawancara lapangan dengan para narasumber yang terpercaya. Hal itu saya lakukan di Lombok Tengah dan sekitarnya, termasuk mengulik berbagai berita media, baik surat kabar di NTB maupun media online, juga media sosial. Proses ini tentu membutuhkan kesungguhan, kesabaran dan pengorbanan yang tak sedikit. Namun bagi penulis, pada umumnya, sebuah perjuangan untuk melahirkan karya tulis hingga menjadi buku adalah perjuangan yang sangat nikmat. 

Buku setebal 200-an halaman ini dapat dikatakan merupakan buku pertama yang mengulas secara detail mengenai perjalanan hidup sosok sederhana ini. Baik itu motivasi dan prinsip hidup maupun pengalaman pendidikan, berorganisasi dan advokasi sosial. Di samping pengalaman di institusi pemerintahan daerah selama sekian tahun. Sehingga buku ini bukan saja layak dibaca oleh keluarga besar LPB, demikian beliau akrab disapa, tapi juga oleh masyarakat Lombok Tengah bahkan NTB, termasuk kalangan muda Indonesia di berbagai penjuru yang hendak berkarir di jalur politik dan organisasi massa Islam. 

Selain sebagai hadiah ulang tahun, buku ini juga sebagai hadiah untuk sosok kepala daerah yang meraih berbagai prestasi tingkat nasional. Hal ini tentu menambah deretan apresiasi bagi sosok yang telah mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai kalangan karena sangat berprestasi ini selama ini. Buku ini juga menjadi penambah kebanggaan setelah sosok ini baru saja menyelesaikan pendidikan S2-nya di sebuah perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Sebuah kesempatan yang bukan saja wah tapi juga jarang diraih oleh para tokoh yang sangat sibuk karena berbagai kegiatan seperti dirinya. 

LPB merupakan sosok santri. Hal ini pun menjadi pemicu baginya untuk berperan dalam memajukan dunia pendidikan. Ia pun giat menyelenggarakan lembaga pendidikan untuk masyarakat di daerahnya. Bahkan menjadi pengawas dan pembina bagi beberapa lembaga pendidikan, terutama pondok pesantren di Lombok Tengah. Hal ini merupakan wujud kepeduliannya pada masyarakat sejak dulu hingga kini. Baginya, pendidikan adalah kunci penting kemajuan daerah. Bila pendidikan mendapatkan perhatian serius para pejabat yang berwenang maka dampaknya bukan saja pada tersedianya manusia yang berkualitas tapi juga majunya daerah. 

Ia merupakan sosok tokoh yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Satu hal yang menarik, suatu ketika kala ia masih kecil pergi ke kebun untuk mencari ubi. Salah satu kakaknya pun mencangkul ubi. Tak disangka salah satu jarinya pun kena cangkul hingga terputus. Menurutnya, kala itu ubi benar-benar menjadi makanan utama. Karena memang kondisi ekonomi keluarga sangat mengkhawatirkan. Berikutnya, pada tahun-tahun berikutnya, dalam kondisi jari yang terpotong, ia membantu keluarga untuk bekerja serabutan di banyak tempat. 

Selama beberapa tahun menjalankan aktivitas semacam itu, semangat untuk merubah nasib terus menggeliat dalam dirinya. Ia pun selalu upaya untuk belajar, termasuk menempuh pendidikan tinggi. Kelak setelah itu, ia terjun di berbagai organisasi masyarakat, di samping itu belakangan terlibat di partai politik. Hal ini memungkinkan baginya untuk maju di pileg dan pilkada Lombok Tengah. Berdasarkan pengalaman semacam itu dan didukung oleh elemen masyarakat lintas latar belakang, serta kepeduliannya untuk membangun daerah, akhirnya ia terpilih menjadi anggota DPRD Lombok Tengah, anggota DPRD NTB, Wakil Bupati Lombok Tengah dan belakangan menjadi Bupati Lombok Tengah. 

Apapun itu, buku ini saya tidak jadikan sebagai media untuk memaksa pembaca agar memiliki dan membaca buku ini lalu menjadikan sosok ini sebagai sosok satu-satunya jadi sumber inspirasi. Tapi bila pembaca hendak belajar bagaimana menyicil kesuksesan dalam jalur sosial dan politik, maka selayaknya buku ini dimiliki dan dibaca tuntas. Sebetulnya bukan pada bukunya tapi pada sosok tokoh yang saya ulas pada buku ini. Buku ini hanya memotret hal-hal yang terjangkau, di samping banyak hal sebetulnya yang bisa kita peroleh bila berkenan atau berkesempatan untuk berbincang langsung dengan LPB. Selain mudah dikunjungi, beliau juga sosok yang apa adanya dan berpenampilan sederhana jauh dari kesan sebagai seorang pejabat penting atau orang nomor satu di Lombok Tengah.  

Singkatnya, bila ada satu atau hati yang tergerak untuk memiliki dan membaca buku ini, maka saya semakin optimis bahwa ke depan bakal lahir LPB baru, bukan saja di level daerah seperti di Lombok Tengah dan NTB tapi juga di level nasional Indonesia. Bahkan kita menyaksikan betapa tak berjari pun bisa jadi bupati. Dan kelak bila Allah takdirkan, dengan tak berjari pun bisa juga menjadi gubernur dan presiden. Bukan saja LPB tapi juga untuk anak bangsa yang memiliki tekad dan niat tulus untuk berkontribusi pada perubahan masyarakat, bangsa dan negara ke negara ke arah yang lebih baik melalui jalur politik. Selamat membaca, semoga bermanfaat! (*)

* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "H. Lalu Pathul Bahri" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok