Menjadi Orangtua yang Layak Diteladani
Di era serba teknologi ini, baik informasi maupun komunikasi, berbagai tantangan dan hambatan kerap melingkupi kita sebagai orangtua. Selain konten dan kompetisi konten teknologi yang semakin menjadi-jadi, kita dan anak-anak kita pun di hadapkan dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini kita yakini dan terapkan dalam kehidupan kita dan anak-anak kita. Berbagai macam aplikasi hadir begitu rupa sehingga kita pun diserbu berbagai konten dengan segala pesan dan nilai yang dikandungnya. Satu fenomena yang benar-benar yang mengharuskan kita kerap mengelus dada.
Berkaitan dengan hal ini, saya menjadi teringat dengan sebuah tulisan pendek saya yang dipublikasi pada akun Facebook saya pada Jumat 8 November 2024. "Jangan pernah jangan menyalahkan anak-anak dan zaman, bisa jadi biang anak-anak kita lebih akrab dengan teknologi dan enggan mendengar kita adalah karena kita sebagai orangtua atau sebagai guru mereka belum mampu menjadi orang tua atau guru yang layak diteladani oleh anak-anak kita. Mari berbenah diri terus menerus, jadilah orangtua atau guru yang layak diteladani!"
Berkaitan dengan hal tersebut, saya sendiri semakin terngiang dengan firman Allah dalam al-Quran surat at-Tahriim ayat 6, "Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka!". Menurut para ulama, ayat ini sebagai penegas betapa kewajiban orangtua, terutama seorang ayah atau bapak dalam rumah tangga itu sangat strategis. Bayangkan, kepala keluarga memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan anggota keluarga yang dipimpinnya tidak tersentuh api neraka. Maknanya, seorang kepala keluarga mesti telaten dalam mendidik anggota keluarganya, sehingga semuanya masuk ke dalam surga.
Kunci utama pendidikan anak di lingkup keluarga adalah keteladanan. Kita sebagai orangtua mesti menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Orang pertama dan sering dilihat anak adalah orangtuanya. Ucapan, tindakan dan sikap kita menjadi tontonan yang punya peran tuntunan. Ucapan, tindakan dan sikap yang buruk bakal dilihat bahkan ditiru anak-anak. Ucapan, tindakan dan sikap yang baik bakal dilihat bahkan ditiru anak-anak. Keteladanan bukan sekadar bicara tentang konsep dan teori, tapi tentang aksi alias perbuatan atau tindakan nyata kita dalam kehidupan ril. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam adalah orangtua sekaligus pendidik terbaik. Mari meneladani beliau, sehingga kita mampu menjadi orangtua yang layak diteladani oleh anak-anak kita! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Melahirkan Generasi Unggul"
Komentar
Posting Komentar