Postingan

Nasehat Literasi Prof. Yudi Krisnandi

Gambar
Alhamdulillah hari ini Ahad 23 November 2025 pagi saya bisa bersua tak sengaja dengan Prof. Yudi Krisnandi di Tebet, Jakarta. Mengapa tak sengaja? Karena saya bertemu dengan Prof. Yudi saat saya hendak membeli air kelapa muda yang dekat dengan tempat beliau berdomisili dan tempat saya nongkrong kali ini.  Kali ini Prof. Yudi baru saja tiba di lokasi.  "Assalamu'alaikum, dengan Prof. Yudi ya?," tanya saya. "Wa'alaikumussalam, iya betul," jawabnya singkat. "Saya Syamsudin Kadir Prof. Saya asli Manggarai Barat, NTT. Saat ini domisili di Cirebon, tak jauh dari rumah Prof. yang di Cirebon. Ini lagi ada acara di dekat sini. Kita sering bertemu kalau di Cirebon, termasuk ke rumah Prof.," jelas saya melanjutkan.  "Oh gitu ya. Saya pagi ini berolahraga seperti biasa, jalan memutar kompleks, terus sekalian mencari air kelapa muda", ujarnya. "Iya Prof. Saya sangat senang bisa bertemu lagi. Kita bertemu terakhir pada Ramadan tahun 2024 dan menje...

113 Tahun Muhammadiyah Memajukan Kesejahteraan Bangsa

Gambar
PADA Selasa 18 November 2025, Muhammadiyah genap berusia 113 tahun. KH. Ahmad Dahlan merupakan pendiri sekaligus Ketua Umum pertama persyarikatan berbasis massa Islam yang didirikan di Yogjakarta ini. Dari awal berdiri hingga saat ini Muhammadiyah konsisten ber-amar maruf nahi mungkar dalam berbagai aksi nyata.  Ratusan perguruan tinggi, ribuan lembaga pendidikan tingkat dasar hingga tingkat atas, dan lembaga pendidikan informal sekaligus non formal menyebar di berbagai penjuru pelosok tanah air. Berbagai lembaga pendidikan tersebut bukan saja dirasakan manfaatnya oleh pengurus dan anggota Muhammadiyah, tapi juga non muslim.  Beberapa lembaga pendidikan sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) memberi bantuan dan keringanan biaya pendidikan bagi mereka yang layak mendapatkannya. Bahkan tak sedikit pelajar dan mahasiswa non Muhammadiyah serta non muslim yang mendapatkan bantuan beasiswa pendidikan dari Muhammadiyah.  AUM di bidang kesehatan juga berkontribusi besa...

Nilai Luhur Warisan Kakek Jatong

Gambar
NAMANYA tergolong unik, Djatong atau Jatong. Akrab juga disapa Tae Tegong oleh cucu-cucunya. Bila dirumuskan, silsilah Jatong yaitu Jatong bin Rau bin Mela bin Kolong bin Do bin Legang bin Pindut bin Tereng bin Lengko bin Ndung bin Umbu.  Jatong merupakan kakek saya atau ayah dari ayah saya, atau ayah dari Pua. Nama istrinya adalah Siti Seria asal Ceremba, kerap saya sapa nenek atau dalam Bahasa Manggarai-NTT, Tae. Dari pernikahan dengan nenek ini kakek dikarunia 6 orang anak yaitu Setima, Abdul Tahami, Hatima, Abdullah Malik, Muhamad Hamnu (almarhum) dan Siti Haisa.   Kakek sendiri lahir sekitar tahun 1877 dan meninggal pada tahun 1987 akhir di Cereng. Cereng merupakan salah satu kampung di Manggarai Barat-NTT. Tepatnya di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat yang kala itu masih merupakan bagian dari Desa Golo Manting, Perwakilan Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai.   Ketika beliau meninggal, saya baru berusia 4 tahun. Saya mas...

Sedekah Kata untuk Sampah

Gambar
KEBAIKAN itu ada banyak macamnya. Mediumnya juga banyak. Ada yang dalam bentuk ibadah wajib dan sunah, ada yang dalam bentuk membantu sesama dan menebar senyum riang pada siapapun. Tapi ada juga yang berbentuk saling mengingatkan dalam kebaikan, agar kita lebih giat untuk berbuat baik, termasuk dalam bentuk tulisan.  Katakanlah kita sedang duduk di ruang tunggu stasiun kereta api, menanti kereta tiba dan berangkat. Biasanya, ada saja sampah yang tergeletak di sekitaran ruang tunggu. Entah sengaja atau tidak, ada saja penumpang yang mengisahkan sampah di dekat tempat duduknya. Botol bekas minuman, plastik bekas bungkus makanan, dan lain-lain.  Di terminal bus atau angkutan umum juga begitu. Kita kerap menyaksikan sampah di berbagai sudut. Naifnya, di situ masih terlihat tempat sampah. Kadang isinya Memnag sudah penuh, tapi ada juga yang masih kosong. Menyimpan sampah pada tempatnya masih perlu dibenahi dan dibiasakan. Padahal harus diakui bahwa sampah juga butuh dimengerti....

Menulis Sebagai Tradisi Intelektual Muslim

Gambar
PADA tahun 2010 lalu saya mendapat undangan untuk menulis buku secara kolaboratif dengan 24 penulis lainnya dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Mereka adalah Edo Segara, Muhammad Sholihin, Radinal Mukhtar, M. Furqonal Aziz, Yanuardi Syukur, Ahmad Rizky Mardhatillah Umar, Dwi Suwiknyo, Nafiah Al-Mar'ab, Bintang Gatimurni, Triani Retno A, Ifa Avianty, Diah Pratiwi, Akhi Dirman Al-Amin, Marjohan, Tinta Zaitun, Feryanto Hadi, Untung Wahyudi, Naqiyyah Syam, Rahman Hanivan, Fiyan Arjun, Prima Citra Devi, Dewi Rosiani, M, Sahrul Murrajab, RH. Fithriadi dan saya sendiri.  Pada buku ini saya menjelaskan dua hal penting. Pertama, menulis adalah tradisi warisan peradaban Islam. Hal ini dapat dipahami dari sejarah perkembangan dan kejayaan Islam dari abad 7 hingga abad 18 hijriah. Kala itu, para ulama muslim dikenal memiliki tradisi keilmuan yang sangat kuat. Hal ini ditandai dengan karya tulis warisan mereka yang dapat dibaca hingga saat ini. Para pakar muslim dalam bidang tafsir, hadits...

Pasar Kamis dan Masa Depan Golo Sengang

Gambar
DULU, dalam konteks negara, ketika pasar itu sederhana sekali dan dibentuk oleh inisiatif warga dan tanpa intervensi negara seperti sekarang, pasar adalah harapan bersama untuk memenuhi kebutuhan. Bahkan dalam pandangan Fahri Hamzah dalam bukunya “Negara, Pasar dan Rakyat” (2010), ketika uang belum lagi menjadi alat tukar dan sekarang menjadi medium eksploitasi pasar pertukaran barang (barter) berjalan tanpa distorsi dan semua harapan permintaan dan penawaran lebih mudah menjadi kenyataan. Hal ini tentunya tidak menafikan sulitnya mencari orang yang ingin menjual kerbau ketika kita ingin mendapatkan uang.  Dalam konteks desa, salah satu kunci utama tercapainya pembangunan desa adalah adanya pasar sebagai salah satu pusat tumbuhnya ekonomi warga. Di berbagai negara maju, atau bahkan di kota besar di Indonesia, keberadaan pasar menjadi hal yang sangat penting. Pasar menjadi tulang punggung kemajuan ekonomi sekaligus pembangunan.  Dalam skala kecil, pasar dapat menjadi pusat jual...

Pua dan Kemajuan Desa Golo Sengang

Gambar
SUATU ketika, tepatnya tahun 2007, saya pulang libur ke kampung. Kala itu, Pua masih menjadi Kepala Desa dan sudah defenitif. Saya menyaksikan kemajuan Desa Golo Sengang dari jarak dekat. Kepemimpinan Pua ternyata membuahkan hasil. Perubahan terjadi di berbagai tempat, padahal tak ada Dana Desa.  Lalu, muncul beberapa pertanyaan dalam benak saya. Bagaimana jadinya Desa Golo Sengang bila saat kepemimpinan Pua terdapat Dana Desa dan anggaran dari sumber lainnya? Bagaimana pembangunan Desa Golo Sengang bila Pua ditopang oleh Dana Desa yang sangat besar?  Bila saat itu ada Dana Desa, sangat mungkin Desa Golo Sengang mengalami kemajuan di berbagai lini. Bagaimana pun, bila tanpa Dana Desa saja bisa menjalankan atau mencapai berbagai pembangunan, apalagi bila ada Dana Desa. Tentu kalau saat itu Dana Desa sudah tersedia, besar kemungkinan Desa Golo Sengang sudah lebih maju dan perubahan terjadi di berbagi lini.  Apresiasi dan Prestasi  Seingat saya, selama menjadi Kepala De...