113 Tahun Muhammadiyah Memajukan Kesejahteraan Bangsa
Ratusan perguruan tinggi, ribuan lembaga pendidikan tingkat dasar hingga tingkat atas, dan lembaga pendidikan informal sekaligus non formal menyebar di berbagai penjuru pelosok tanah air. Berbagai lembaga pendidikan tersebut bukan saja dirasakan manfaatnya oleh pengurus dan anggota Muhammadiyah, tapi juga non muslim.
Beberapa lembaga pendidikan sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) memberi bantuan dan keringanan biaya pendidikan bagi mereka yang layak mendapatkannya. Bahkan tak sedikit pelajar dan mahasiswa non Muhammadiyah serta non muslim yang mendapatkan bantuan beasiswa pendidikan dari Muhammadiyah.
AUM di bidang kesehatan juga berkontribusi besar pada pelayanan kesehatan masyarakat di berbagai tempat. Bukan saja di pusat kota tapi juga di berbagai penjuru desa. Peran lembaga ekonomi dan sosial serta lembaga lainnya juga terus memperlihatkan peranannya dalam melayani masyarakat lintas latar belakang. Berbagai AUM berkolaborasi dan terkoneksi.
Belakangan, Muhammadiyah mengokohkan lembaga pendidikan pesantren dengan manajemen pengelolaan yang lebih rapih, kurikulum yang integratif dan alumni yang memiliki kompetensi keilmuan yang kompetitif sekaligus siap guna. Hal ini mempertegas bahwa Muhammadiyah masih kokoh pada identitasnya sebagai gerakan dakwah.
Satu hal yang kerap dilupakan yaitu kontribusi Muhammadiyah pada birokrasi, partai politik dan berbagai institusi baik negara maupun non negara dalam bentuk sumber daya insani yang berkualitas. Kita mesti akui jasa besar Muhammadiyah pada aspek ini. Tak sedikit pemimpin, pejabat dan birokrat di berbagai sektor yang lahir dari rahim Muhammadiyah.
Kini Muhammadiyah sudah berusia 113 tahun. Usia yang tentu saja sangat matang dalam menjalankan berbagai peran sosial kemasyarakatan dan keumatan. Tema milad kali ini yaitu Memajukan Kesejahteraan Bangsa. Tema ini bukan hal baru, tapi sebagai penegas bahwa Muhammadiyah akan terus memberi dampak pada masyarakat luas.
Berbagai AUM akan terus menjalankan berbagai langkah-langkah strategis dan kegiatan ril yang memberi dampak dan manfaat bagi masyarakat. Kesejahteraan bukan saja mengacu pada sisi ekonomi tapi juga pendidikan, sosial dan spiritual. Semoga yang diperankan Muhammadiyah selama 113 tahun menjadi inspirasi bagi kita semua! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Muhammadiyah; Ide, Narasi dan Karya"

Komentar
Posting Komentar