Jadilah Manusia Golongan Empat!



RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang (4 perkara:) tentang umurnya dihabiskan untuk apa, tentang ilmunya diamalkan atau tidak, tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan, tentang tubuhnya, capek/lelahnya untuk apa.” (HR Tirmidzi dan Tirmidzi berkata hasan shahih)

Membaca hadits tersebut mengingatkan kepada kita diantaranya soal umur, ilmu, harta dan fisik yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak pada hari kiamat. Kalau ditelisik, sebetulnya keempat hal tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan kita untuk memanfaatkan anggota fisik atau tubuh kita. Karena fisik kitalah yang kelak memberi penjelasan, bukan lisan kita. Bahkan lisan kita kelak terkunci, sementara yang menjadi juru bicara adalah tangan kita dan yang menjadi saksi adalah kaki kita.


Hal ini sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah dalam Quran Surat Yasin [36]: ayat 65, "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."

Dalam konteks memahami hadits di atas, agaknya kita layak mendalami sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini. Sebab hadits berikut seakan-akan memberi jawaban atau jalan keluar agar kita sukses memberi jawaban atas 4 pertanyaan penting pada hadits di atas.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Surga akan merindukan 4 golongan, yakni orang yang gemar membaca al-Qur’an, orang yang pandai menjaga ucapannya, orang yang mau memberikan kepada mereka yang sedang lapar, dan orang-orang yang mau bershaum Ramadhan”.

Dari hadits di atas tentunya kita tahu bahwa jika kita menginginkan bagian dari ahli surga maka marilah kita bersegera untuk ambil bagian dari keempat golongan tersebut. Paling tidak jika ada kesempatan melakukan salah satu diantara keempat hal tersebut kita berupaya sekuat tenaga untuk melakukannya.

Pertama, golongan orang yang gemar membaca al-Qur’an. Ketahuilah bahwa syafa’at sebenarnya dibagi ke dalam dua bagian, syafa’at dari Rasulullah dan syafa’at al-Qur’an. Artinya bahwa setiap umat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang tergolong orang mukmin akan mendapatkan dua kesempatan untuk diselematkan.

Paling tidak dengan membaca al-Qur’an kita dapat syafa’at dari al-Qur’an tersebut dan jika tidak bisa demikian, paling tidak hati kita tidak condong pada yang lain dalam ibadah kecuali hanya menyembah Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mau membaca al Qur’an, maka sesungguhnya ia akan menjadi penolong baginya kelak di hari kiamat."

Kedua, menjaga lisan. Penjagaan lisan menjadi satu diantara hal penting dalam hidup kita, yang dengannya kita akan selamat dan darinya pula kita bisa beruntung dan mendapatkan pahala. Lisan yang baik adalah ketika ia berkata-kata yakni dengan kata yang penuh dengan ‘ibrah, santun dan penuh dengan ajakan kebaikan serta jauh dari ghibah, fitnah, menggunjing dan berbohong. Maka benar kata-kata bijak dari ‘ulama, “Keselamatan mansusia terletak pada penjagaan lisannya”. Rasulullah juga bersabda, "Seeorang muslim itu adalah siapa yang mau menyelamatkan saudara muslimnya dari lisan dan tangannya."

Ketiga, memberi makan orang yang lapar. Artinya bahwa barang siapa yang mau menyisakan sebagian hartanya guna membeli sedikit makanan untuk saudaranya atau orang-orang yang sedang kelaparan, maka surga akan merindukan orang yang seperti ini.

Pada hal lain diungkapkan bahwa seorang pemberi makanan kepada mereka yang sedang kelaparan seperti ini dipuji oleh Allah dan rasul-Nya sebagai perbuatan baik yang berbalas pahala. Sungguh Allah dan Rasul-Nya sangat menyukai perbuatan yang demikian.

Kedermawanan seperti itu walau seolah sepele namun berat timbangan kebaikannya kelak di akhirat. "Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: Seorang yang dermawan akan dekat dengan Allah, dekat dihati manusia, didekatkan dengan surga dan jauh dari api neraka. Sebaliknya, orang yang bakhil akan jauh dari Allah, jauh dari manusia dan jauh dari surga serta dekat dengan siksa api neraka”.

Keempat, orang yang bershaum Ramadhan. Artinya bahwa setiap hamba Allah yang mau berpuasa Ramadhan, ia akan mendapatkan berbagai macam keistimewaan, tak terkecuali pahala yang berlipat dari satu kebaikan yang ia kerjakan di bulan ini. Hal tersebut mengingat bahwa bulan Ramadhan adalah sebuah bulan yang memiliki ribuan keistimewaan dibanding bulan-bulan lain.

Diantaranya, 1). seseorang yang mau menyambut bulan ini dengan keceriaan dan suka cita saja kelak di hari kiamat Allah akan mengharamkannya dari siksa api neraka, 2). bahwa seluruh aktifitas positif yang dikerjakan selama berpuasa di dalam bulan Ramadhan ini pahala yang diberikan berlipat ganda dibanding pada bulan lain, 3). bahwa Allah sangat mencintai orang-orang yang mau berpuasa ramadhan yang di dalamnya terdapat dua kabar gembira yakni saat ia berbuka puasa dan saat nanti di akhirat dipertemukan dengan Allah.

“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa bagi seseorang yang melaksanakan shaum, maka ia akan memperoleh dua kebahagiaan (kegembiraan); yakni pertama saat ia berbuka shaum dan yang kedua saat ia bertemu dengan Allah kelak di akhirat."

Mudah-mudahan kita semua digolongkan oleh Allah ke dalam orang-orang yang bisa memanfaatkan umur, ilmu, harta dan fisik dengan sebaik mungkin agar kelak kita bisa memberi jawaban maksimal atas 4 pertanyaan penting yang mesti kita pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah.

Sembari itu, kita juga memohon semoga Allah membimbing dan memudahkan kita untuk bisa berkumpul dengan orang-orang yang shalih dari kalangan Nabi dan Rasul serta orang-orang yang sejalan dengan mereka.

“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa Neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201). Tentu tak lupa untuk terus menerus dan segera memohon ampun kepada Allah atas seluruh dosa kepada Allah dan khilaf kita kepada sesama manusia. Allah berfirman, "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali 'Imran [3]: 133).

Semoga dengan begitu, sekali lagi, pertanyaan seputar ilmu, umur, harta dan fisik kita pada hari kiamat sebagaimana yang dijelaskan pada hadits yang saya sebutkan pada awal tulisan ini dapat kita jawab dengan jelas dan kita pun mendapatkan balasan berupa ampunan dan surga dari Allah.

Ya, jadilah manusia golongan empat agar umur, ilmu, harta dan fisik membawa ke kita dan keluarga kita bahkan orang-orang beriman seluruhnya dimasukkan oleh Allah ke dalam surga terbaik-Nya. Allahumma aamiin! [Oleh: Syamsudin Kadir—Penulis buku “Pendidikan Mencerahkan dan Mencerdaskan Bangsa” dan Penggiat di Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kab. Cirebon. Tulisan imi dimuat pada halaman 10 Kolom Opini Koran Fajar Cirebon edisi Selasa 28 Mei 2019]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok