Ramadan dan Kegembiraan Kita


SAMPAI kapan pun, sepertinya kita, ya umat Islam di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia selalu gembira dengan Ramadan. Dengan begitu kedatangannya pun ditunggu-tunggu. Dari elemen tua dan muda hingga anak-anak pun kerap memperlihatkan kegembiraan. Apalah lagi bila Ramadan sudah tiba, kegembiraan kita pun nyaris tak berbilang. 

Ya, salah satu tanda keimanan adalah seorang muslim bergembira dengan akan datangnya bulan Ramadan. Ibarat akan menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, maka ia persiapkan segalanya dan tentu hati menjadi sangat senang tamu Ramadan akan datang. Tentu lebih senang lagi jika ia menjumpai Ramadan. Senangnya bakal berlipat-lipat dan semakin menjadi-jadi. 

Karena itu, para ulama mengingatkan, hendaknya seorang muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadan. Ia mesti evaluasi diri bila merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa di saat Ramadan tiba. Sebab bisa jadi ia kehilangan momentum untuk meraih berbagai keutamaan dan kebaikan. Karena Ramadan adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus bergembira dengan kedatangannya. 

Allah berfirman,

ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ

“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus: 58).

Ibnu Rajab Al-Hambali berkata,

ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ : ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻠِّﻐَﻬُﻢْ ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻧَﺎﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ

“Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadan yang lalu) mereka."

Kegembiraan tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan, keutamaan, dan berkah pada bulan Ramadan. Beribadah semakin nikmat, lezatnya bermunajat kepada Allah, nikmatnya bersedekah, memperkokoh silaturahim dengan keluarga, meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan melalui berbagai forum ilmu dan masih banyak lagi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdabda, 

ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ

“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi." (Al-Hadits) 

Para ulama menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan kita harus bergembira dengan datangnya bulan mulia dan penuh berkah, bulan Ramadan. Tentu kegembiraan di sini bukan kegembiraan berdimensi duniawi semata. Sebab yang utama adalah kegembiraan yang berdimensi ukhrawi. Kegembiraan yang dimaksud adalah kegembiraan yang berpijak pada keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. 

Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan, “Hadits ini adalah kabar gembira bagi hamba Allah yang shalih dengan datangnya Ramadan. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kabar kepada para sahabatnya radhiallahu ‘anhum mengenai datangnya Ramadan. Ini bukan sekadar kabar semata, tetapi maknanya adalah bergembira dengan datangnya momen yang agung." 

Alhamdulillah, hari ini Sabtu 17 April 2021, bertepatan dengan hari yang ke-5 kita untuk Ramadan 1442 H. Ini bermakna Ramadan yang tentu saja sama-sama kita rindukan sudah bersama kita lagi. Persiapan kita untuk menyambutnya beberapa bulan lalu kini tak sia-sia. Walau Ramadan kali ini adalah Ramadan ke-2 kita pada masa pandemi: Covid-19, kita tetap bersyukur karena Allah masih mempertemukan kita dengan Ramadan mulia ini. 

Dengan datangnya Ramadan mestinya membuat kita bertambah gembira. Kegembiraan kita diwujudkan dengan banyak cara, termasuk dengan menjaga iman, spiritual, mental, ibadah, amal soleh, fisik, hingga waktu kita agar Ramadan kali ini benar-benar menjadi momentum bagi peningkatan ibadah kita kepada Allah, sehingga kualitas iman dan taqwa kita juga meningkat. 

Selain itu, kita juga perlu memohon kekuatan dan bimbingan kepada Allah agar Ia selalu memberi kita kesempatan agar bisa mampu mengisi bulan dimana al-Quran pertama kali diturunkan ini dengan amal-amalan terbaik. Dengan begitu kita berkesempatan untuk meraih berbagai keutamaan, keberkahan dan kemuliaan. Sehingga kita pun semakin memiliki alasan untuk terus bergembira dengan bulan istimewa ini. Mudah-mudahan Allah selalu meridhio setiap ikhtiar kita dan menjadikan semuanya sebagai penambah berat timbangan amal baik di akhirat kelak! (*)


* Sabtu 5 Ramadan 1442 H/ 17 April 2021 H. Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Pendidikan Ramadan" dan Wakil Sekretaris Umum DPW PUI Jawa Barat 2021-2026. 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah