Kuasa Allah dan Prioritas Awal Tahun 2023


DALAM al-Quran Allah bersumpah dengan makhluk-makhluk-Nya, terutama berkaitan dengan waktu, seperti : "Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah). Dan demi malam apabila telah sunyi." (QS. adh-Dhuha : 1-2). Lalu, "Demi Masa". (QS. al-Ashr: 1). Dan masih banyak ayat yang lain. Bersamaan dengan itu, memang benar Allah melarang makhluknya bersumpah dengan makhluk lainnya. Larangan ini Allah sampaikan melalui sabda Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, "Siapa yang bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah jatuh dalam kekafiran atau syirik". (HR. Tirmidzi dan Al Hakim, dengan sanad shahih)

Lalu, mengapa Allah bersumpah dengan makhluk-Nya, terutama waktu? Menurut sebagian para ulama, diantara sebab sekaligus hikmahnya adalah (1) Sumpah adalah termasuk gaya bahasa Arab yang bertujuan memberikan penekanan kepada pendengar. Dan, al-Qur’an diturunkan berbahasa Arab. (2) Menambah keyakinan orang-orang beriman. Meski tanpa sumpah pun mereka sudah meyakini, namun tak ada salah menambahkan penekanan dalam rangka semakin menambah keyakinan. 

Selanjutnya, (3) Allah bersumpah dengan makhluk-makhluk yang hebat dan dahsyat, menunjukkan sempurnanya kemuliaan dan kekuatan Allah. (4) Untuk menunjukkan kemuliaan makhluk yang dijadikan sumpah. Karena Allah tidaklah bersumpah kecuali dengan makhluk-makhluk-Nya yang istimewa. Seperti saat Allah bersumpah dengan waktu seperti yang disampaikan di awal tulisan ini, menunjukkan betapa istimewanya waktu, sampai Allah jadikan sumpah. Ini pesan bagi orang beriman untuk tidak menganggap sepele waktu. Waktu adalah rizki yang paling berharga. Kesempatan menambah iman dan takwa, sebagai bekal kebahagiaan hidup di dunia dan menuju kebahagiaan hidup di akhirat kelak. 

Dalam konteks pergantian tahun, tahun 2022 baru saja berlalu, kini kita sudah memasuki awal tahun 2023, tepatnya bulan Januari. Setiap kita memiliki cara tersendiri dalam merespon dan menyikapi pergantian tahun, terutama tahun masehi ini. Hal tersebut sangat wajar, sebab setiap orang memiliki standar dan pandangan tersendiri, bahkan memiliki dasar masing-masing dalam memahami dan menyikapi perubahan waktu sekaligus upaya mengisinya. Sebagai muslim kita tentu saja berkehendak agar perubahan waktu terutama tahun bisa kita siasati untuk penahan diri dan menyusun langkah prioritas selanjutnya, sehingga setiap perputaran waktu terisi dengan hal-hal yang bermanfaat. 

Setelah membaca berbagai tulisan dan obrolan teman-teman di berbagai group media sosial, saya menyimpulkan beberapa hal penting yang menjadi prioritas kita dalam mengawali tahun 2023 ini. Pertama, perbanyak doa dan syukur. Mengapa dia dan syukur mesti menjadi prioritas? Alasannya sederhana, karena kita adalah ciptaan Allah yang hidup dalam pergulatan waktu. Kita sangat perlu bimbingan dan bantuan Allah agar seluruh perjalanan hidup dan aktivitas kita diberkahi dan berjalan dengan lancar. Kita bersyukur karena saat ini Allah masih memberi kita kesempatan untuk membenah diri dan melakukan amal-amal kebaikan.  

Kedua,  jalankan setiap rencana. Setiap kita tentu punya daftar rencana yang sudah ditentukan untuk mengisi 2023, terutama pada awal tahun ini. Karena itu, bila beberapa waktu lalu kita belum menyusun rencana prioritas yang mesti kita lakukan atau tunaikan, maka saat ini segera susun rencana lalu lakukan. Misalnya, kita berencana melunasi utang. Maka berusahalah seoptimal mungkin agar bisa mendapat rezeki yang cukup, sehingga mampu membayar utang. Atau agar bisa membiayai perjalanan ke tanah suci untuk beribadah umrah dan sebagainya. Dan masih banyak rencana lainnya. Intinya, tentukan apa saja rencananya, lalu tunaikan langkah-langkahnya. 

Ketiga, fokus pada pekerjaan. Kita tentu memiliki pekerjaan rutin yang sudah biasa kita lakukan pada tahun 2022 lalu. Katakanlah, kita berprofesi sebagai guru, maka fokuslah dengan tugas dan pekerjaan itu. Bila kita aktif sebagai abdi negara atau ASN, TNI, Polri, Dokter, Politisi, Pengusaha, maka fokuslah dengan tugas dan pekerjaan kita. Bila kita aktif di dunia penerbitan atau kepenulisan, maka fokuslah dengan kegiatan dan pekerjaan kita. Begitu juga dengan profesi atau pekerjaan lainnya. Intinya, apapun profesi atau pekerjaan kita, selama itu legal sekaligus halal, itu adalah jalan mulia yang mesti kita tunaikan dengan ikhlas dan tulus. Pada saat yang sama mesti dilakoni secara optimal dan profesional. Sehingga kita benar-benar menjalaninya dengan hati yang senang dan riang serta hasilnya optimal.  

Keempat, tawakal kepada Allah. Bertawakal adalah benteng utama seorang muslim. Tawakal bermakna kita menyerah dan menerima segala keputusan Allah atas apa pun yang kita ikhtiar atau upayakan. Sehebat apapun impian kita dan seapik apapun rencana kita, hasil akhirnya tetaplah ditentukan oleh Allah. Allah Maha Tahu dan Maha Kuasa atas segala kejadian yang kita alami dan segala sesuatu yang kita raih. Hanya Allah-lah yang menentukan apa yang mesti kita raih dan gapai. Tugas kita hanyalah menyusun rencana dan menjalankannya dengan baik dan optimal. 

Saya sangat percaya ada banyak hal yang mesti kita evaluasi dan perbaiki dari tahun 2022 yang sudah kita lewati. Itu sangat wajar, sebab kita memiliki kesibukan yang kerap tak mampu kita kelola. Namun di tahun 2023 ini akan lebih indah bila kita terus berupaya untuk membenahinya secara produktif dan sungguh-sungguh. Misalnya, menyusun rencana praktis dan prioritas, lalu bertahap menjalankannya di tahun 2023 ini. Bila rencana tahunan belum bisa disusun, maka minimal kita sudah menyusun prioritas awal tahun 2023. Selanjutnya, kita benahi dan susun prioritas baru. 

Perputaran waktu adalah misteri, ia berlangsung dalam genggaman dan kuasa Allah. Kita bisa menghitung waktu, namun kita tak mampu menguasai waktu. Kita hanya diberi potensi untuk mengelola waktu, dalam makna untuk mengisinya dengan aktivitas yang bermanfaat. Begitulah waktu, ia berjalan di atas kehendak Sang Kuasa, Allah. Pada tahun 2023 ini kita mesti berbenah dan melangkah lebih produktif dan maju. Ya, beberapa hal di atas adalah energi sekaligus agenda penting kita dalam mengawali tahun 2023 ini, insyaa Allah. Semoga Allah menguatkan, membimbing dan memberkahi. Allahumma aamiin! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Plan Your Success" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah