IPM2S Mataram dan Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW


PADA Kamis 28 September 2023 saya menghadiri acara Kajian Islami yang diadakan oleh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mbeliling Sano Nggoang (IPM2S) Mataram, NTB melalui Google Meet. Pada acara yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB ini mengangkat tema "Meneladani Akhlak Rasulullah SAW. sebagai Bekal Pribadi yang Cerdas dan Berakhlakul Karimah di Era Modern" dengan narasumber tunggal Ustadz Muhammad Aminullah selaku Sekretaris Yayasan IKF. 

Pada kesempatan ini Ustadz muda ini menyampaikan bahwa nabi Muhammad merupakan utusan Allah yang memiliki posisi mulia di sisi Allah. Beliau menjadi teladan terbaik dalam segala hal, baik dalam hal keimanan, ibadah dan muamalah maupun akhlak. Bahkan beliau merupakan manusia terbaik yang layak diteladani seluruh ucapan, perbuatan dan perilakunya. Dengan demikian, bila kita memilih idola alangkah baiknya mengidolakan sosok ini. 

Setelah materi dilanjutkan acara diskusi atau tanya jawab antar narasumber dengan peserta yang berjumlah sekitar 30-an lebih orang dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram dan sekitarnya. Beberapa peserta bertanya seputar cara meneladani nabi, bagaimana cara menata hati dari berbagai penyakit hati dan cara menjaga sikap santun di tengah masyarakat beragam latar belakang, termasuk di Manggarai Barat dan sekitarnya. 

Menjawab beberapa pertanyaan tersebut narasumber mengutip beberapa ayat dan hadits tentang akhlak Rasulullah SAW. Bukan saja akhlak kepada sesama muslim tapi juga dengan umat non muslim. Ini menandakan betapa mulianya utusan Allah itu. Bahkan bila kita ingin menata hati agar dijauhkan dari penyakit hati seperti iri, dengki dan marah, ungkap narasumber, maka kita mesti mengikuti beliau. Beliau SAW telaten menjaga ibadah, aktif berzikir dan bersyukur sekaligus mengadu kepada Allah atas segala urusan. 

Mendapatkan kesempatan untuk berbicara di forum ini, saya pun mengapresiasi dan mengafirmasi narasumber. Walaupun hanya beberapa menit, saya manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Sebagai penguat, saya perlu sedikit mengutip potongan kisah inspiratif zaman Rasulullah SAW masih hidup.  Suatu ketika Rasulullah SAW bertemu dengan non muslim yang biasa mendapatkan hadiah makanan dari sang rasul. Kala itu, non muslim itu mengaku sangat benci dengan sang rasul. Ia tak tahu bahwa yang dia benci itu adalah Rasulullah SAW. 

Lalu tiba saat yang penuh kesedihan. Rasulullah SAW wafat. Non muslim ini tidak lagi mendapatkan hadiah makan dan sentuhan tangan halus sang rasul. Ia pun mencari tahu ke mana sosok yang selama ini sudah membuatnya kenyang dan mengisahkan kesan yang inspiratif. Orang sekitar pun mengabarkan bahwa sosok tersebut telah meninggal. Sosok itu adalah Rasulullah SAW. Beliau sudah meninggal dunia. Tak berpikir panjang, sembari bersedih hati karena ditinggal oleh sosok yang ia kagumi, non muslim itu pun bersyahadat di depan sahabat Rasulullah SAW. 

Begitulah Rasulullah SAW, beliau sosok yang sejatinya disukai oleh siapapun. Walau pun ada juga yang membencinya. Keteladanan beliau dalam akhlak pada sesama manusia menjadi rujukan sekaligus teladan bagi kita umatnya. Bahwa kehidupan ini mesti dijalani dengan prinsip dan nilai-nilai luhur Islam. Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Kehadiran muslim mesti membuat nyaman masyarakat sekitar. Kehadiran muslim di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara mesti menjadi rahmat bagi semua. Bukan saja bagi manusia tapi juga alam semesta. 

Pada forum ini peserta juga ada yang bertanya bagaimana akhlak nabi dalam hal menyiapkan pernikahan atau memilih jodoh. Menjawab hal tersebut, saya menyebutkan beberapa hal yang mesti diperhatikan, pertama, camkan dalam hati bahwa menikah adalah syariat Allah yang bisa berhukum wajib, haram dan sebagainya. Tergantung situasi dan latarnya Kedua, pilihlah pasangan yang sekufu dalam hal iman, pengetahuan dan sebagainya. Ketiga, banyak berdoa dan istikharah. Sebab jodoh adalah ketentuan Allah, kita mesti memohon kepada-Nya. Keempat, yakin pada takdir. Bahwa setiap manusia pasti memiliki jodoh. Semua itu adalah inspirasi dari akhlak Rasulullah SAW. 

Acara semacam ini cukup menarik dan layak dijadwalkan kembali di momentum lain yang akan datang. Selain sebagai modal generasi muslim Manggarai Barat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, juga sebagai momentum konsolidasi muslim Manggarai Barat, terutama Sano Nggoang dan Mbeliling. Menjaga silaturahim dan membangun soliditas sesama anak muda di tanah rantauan merupakan agenda penting. Sebab generasi muda adalah pelanjut estafeta sejarah keumatan dan kemajuan kampung halaman, dalam hal ini Manggarai Barat. Singkatnya, umat Islam termasuk kaum muda perlu totalitas meneladani Nabi Muhammad SAW. Terima kasih IPM2S Mataram. (*)


Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Kalo Cinta, Nikah Aja!" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok