Muhamad Salahudin Pasti Kembali


Nama lengkapnya Muhamad Salahudin, sementara Nana Din adalah sapaan akrabnya di keluarga besar Cereng, sebuah kampung di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, tempat ia berasal. Merantau adalah ikhtiar terbaiknya untuk tujuan dan cita-cita jangka panjang: membangun kampung halaman. Beberapa kota telah menjadi saksi kesungguhannya dalam mematangkan potensi diri dan memperluas jaringan. Labuan Bajo, Bima, Mataram dan Jakarta. Semuanya dijadikan taman indah nan subur untuk menanam benih cita-cita dan jalan perjuangan untuk kembali membangun kampung halaman: Manggarai Barat.  

Niat baiknya untuk memajukan kampung halaman, dalam hal ini Manggarai Barat, telah ia buktikan dalam beragam langkah dan aksi ril di tengah masyarakat. Ia hadir dengan segala potensi dan pengalaman yang ia peroleh selama di tanah rantauan. Ia lakukan semuanya dengan tulus dan tanpa pamrih. Selain menjadi jembatan bagi kalangan muda untuk penguatan sektor UMKM dan pengembangan potensi usaha kreatif, juga memastikan bantuan pemerintah dan advokasi wakil rakyat sampai kepada mereka yang layak. Tak sedikit kampung di Manggarai Barat yang sudah ia kunjungi bahkan menjadi saksi betapa sosoknya memang sangat empati dan peduli. 

Tak terhitung anak muda Manggarai Barat yang ia bantu, terutama untuk membuka peluang dan jejaring dalam melanjutkan pendidikan di berbagai levelnya terutama di perguruan tinggi. Bahkan ia menjadi jembatan yang kokoh untuk memastikan beasiswa mahasiswa sampai pada mereka yang potensial dan layak. Sehingga sepak terjangnya tidak bisa dianggap remeh dan sepele lagi. Mereka yang sudah mengenal maupun yang belum mengenalnya secara dekat menjadi saksi betapa ia adalah sosok yang konsen pada peningkatan kuantitas dan kualitas SDM di Manggarai Barat. Ia pun terkenal sebagai tokoh muda yang akrab dengan dunia pendidikan di Manggarai Barat. 

Pada Pileg 14 Februari 2024 lalu ia mematangkan ikhtiarnya terjun di jalur politik sebagai caleg nomor 5 dari Partai Amanah Nasional (PAN) untuk DPRD Kabupaten Manggarai Barat periode 2024-2029. Berdasarkan perhitungan KPUD Manggarai Barat beberapa waktu lalu, Nana Din memperoleh 1.384 suara. Sementara kolega satu partai dari Dapil I yang lolos meraih 1.913 suara. Walau ia tidak lolos sebagai aleg terpilih pada pileg kali ini, namun ia peraih suara terbesar untuk caleg Dapil I khususnya di Kecamatan Sano Nggoang. Perolehan suara dengan angka demikian merupakan prestasi besar yang layak diapresiasi. Ia pendatang baru namun sukses meraih suara terbesar. 

Beberapa waktu lalu ia berkomunikasi dengan saya, ia menyampaikan informasi perihal perolehan suara dan dinamika terkini di Manggarai Barat. Tak satu pun kata penyesalan yang keluar dari lisannya. Darinya selalu terpancar rasa syukur, bangga dan haru. Sebagai seorang kakak, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih banyak atas apa yang ia lakoni selama ini dan ia peroleh kini. Bagi saya, ia adalah politisi muda yang jenial dan layak diperhitungkan di Manggarai Barat kini dan nanti. Sebagai pendatang baru ia sukses menyadarkan masyarakat Dapil I terutama Sano Nggoang untuk mengambil bagian dalam pesta atau kompetisi politik. Ia telah membangun dan menyadarkan masyarakat agar semakin melek politik. 

Dalam catatan saya, pada pileg kali ini Nana Din sukses dan menang pada tiga hal penting yaitu (1) membangun soliditas keluarga besar Cereng, Mata Wae, Nggoang, Kempo, Komodo dan Boleng. Seingat saya, puluhan kali ia berjalan atau berkunjung ke berbagai kampung di tiga kawasan itu. Bahkan ia juga berkunjung di Mbeliling dan Komodo juga Boleng. (2) membangun semangat berpolitik tanpa mahar atau bebas uang. Tak sepeser pun uang yang ia berikan kepada pemilih dalam rangka politik uang. Sebuah aksi politik mulia yang hampir musnah di panggung politik kita akhir-akhir ini. (3) mewujudkan impian lama keluarga besar Cereng di jalur politik praktis. Ia hadir sebagai "juru bicara" atau "lidah" bagi keluarga besar. 

Betul bahwa perolehan suara Nana Din belum mampu meloloskannya ke kursi DPRD Manggarai Barat periode 2024-2029, tapi apa yang ia tempuh dan ikhtiarkan selama ini sudah mencapai titik puncak yang layak diapresiasi dan membanggakan keluarga besar, termasuk kalangan muda Manggarai Barat. Bahwa keterbatasan adalah modal penting yang bisa dikelola menjadi kelebihan sehingga menjadi potensi yang memiliki dampak ganda. Nana Din sejatinya bukan gagal, tapi ia dan kaum muda yang menyertainya sedang mencicil sejarah panjang untuk Manggarai Barat, sedikit demi sedikit. Dan saya optimis pada pileg 2029 mendatang ia bakal maju dan terpilih. 

Secara khusus saya perlu menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Manggarai Barat terutama Dapil I mencakup Komodo, Sano Nggoang, Mbeliling dan Boleng, serta siapapun yang mendukung dan memilihnya pada pileg lalu: terima kasih atas seluruh dukungan dan pilihannya. Tuhan Maha Melihat dan pasti menyaksikan ketulusan sekaligus membalas jasa baik dari semuanya. Percayalah, secara hukum alam, setiap kebaikan pasti terbalas. Bila di pileg kali ini kita belum meraih apa yang kita cita-citakan, itu pertanda kita mesti menyiapkan strategi dan cara terbaik di pileg 2029 mendatang. Sejarah bakal membuktikan bahwa Nana Din kembali berkompetisi dan insyaa Allah akan memenangkan kompetisi. Kita pun bakal terus melangkah pasti, menjemput takdir dan sejarah terbaik. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Muhamad Salahudin; Pulang Kampung Bangun Kampung" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok