Menjadi Generasi Indonesia yang Berdampak
Ada dua buku yang langsung saya beli kali ini yaitu buku "Lucunya Prabowo" karya Ahmad Subagya dan Sunano, juga buku "Generasi Ekspetasi" karya Bilal Faranov. Dua buku ini membuat saya penasaran untuk membacanya. Pada buku pertama dijelaskan bahwa ketakutan semakin sering dirasakan oleh banyak orang saat usia menginjak usia 20-an tahun. Takut menjalani hidup karena sering mengalami kegagalan, takut memulai kembali dan selalu menunggu momentum yang tepat. Tak sedikit yang membohongi diri sendiri dengan mengatakan, "Tak apa hidupku biasa-biasa saja, tak berambisi tanpa tujuan".
Ia memang sosok yang memiliki karakter yang khas, sehingga membuatnya selalu berbeda dan unik. Uniknya lagi, ia selalu mampu menempatkan gurauan atau candaannya dengan tetap menjaga kesantunan dan kepantasan kepada senior, guru, kolega, bawahan hingga masyarakat umum. Ia tidak mengambil pusing dengan berbagai suara negatif yang kerap menyambarnya. Ia memilih untuk menjaga komitmen dan ambisi bagi Indonesia maju di masa mendatang. Hal inilah yang bisa menjadi teladan sekaligus sosok pemimpin yang kita butuhkan sekarang dan ke depan.
Kesimpulan saya dari dua buku ini sederhana saja yaitu bahwa menjadi manusia Indonesia itu perlu naik kelas. Kita tak cukup hidup sekadarnya saja, asal bisa hidup. Sebab harus ada upaya untuk melakukan pembenahan diri sehingga potensi yang kita miliki bermanfaat dan berdampak. Berbagai ekspetasi yang kita miliki tentang apa pun, dari cinta, keluarga, teman, keuangan, kesehatan, pendidikan dan organisasi hingga karir dan peran sosial adalah gelombang energi yang mendorong kita agar melangkah lebih maju. Hidup tak boleh stagnan, merasa nyaman di satu kondisi yang seharusnya kita bisa lebih dahsyat dari kondisi itu.
Buku adalah teman yang baik untuk memastikan langkah-langkah kita masih dalam radar dan kompas yang benar. Bahwa ide itu bisa diperoleh dari mana saja, tak salah. Tapi membaca buku, tentu saja diawali dengan membeli atau memilikinya, adalah jalan sederhana yang bisa kita tempuh. Sediakan uang khusus untuk membeli buku dan sediakan waktu khusus untuk membaca buku. Jangan pernah khawatir akan rugi bila kita gila membaca buku. Sebab setiap yang kita baca bakal mempengaruhi perspektif dan cara kita melangkah untuk meniti kehidupan yang semakin kompleks ini. Bahkan kita pun selalu terdorong untuk menjadi lebih produktif dan lebih bermanfaat bagi banyak orang.
Saya menyarankan untuk banyak membaca buku-buku biografi yang mengulas tentang pengalaman dan karir para tokoh lintas generasi dan negara. Telisik kehidupan dan peta jalan mereka, di samping pengalaman dan nilai hidup yang mereka jaga juga perjuangkan. Bila kita aktif melakukan itu, saya sangat percaya kita bakal menjadi sosok yang siap sedia untuk memasuki era baru Indonesia yaitu era dimana kompetisi berlangsung terbuka dan pemenang ditentukan oleh kekuatan ekspetasi untuk bertindak lebih konkret. Prabowo memang bukan satu-satunya tokoh inspiratif yang dimiliki Indonesia, tapi pada sosok yang dilantik pada 20 Oktober 2024 sebagai presiden Indonesia untuk periode 2024-2029 ini kita belajar bagaimana menjadi generasi Indonesia yang berdampak. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Pemuda Negarawan"
Komentar
Posting Komentar