Menulis Buku, Mencintai Indonesia!



SAYA lahir 8 Agustus 1983 di Kampung Cereng di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat-NTT.  Saya menempuh pendidikan sekolah dasar di SDK Cereng yang berlokasi di kampung tersebut. Setelah itu, saya melanjutkan pendidikan dari pendidikan menengah dan atas hingga perguruan tinggi ke Lombok Barat-NTB, Surabaya-Jawa Timur, dan Kota Bandung-Jawa Barat. Kini, saya bersama istri juga anak kami berdomisili dan berkarir di Cirebon-Jawa Barat.  

Salah satu aktivitas yang akrab dengan diri saya selama di tanah rantauan sejak 1996 hingga saat ini adalah menulis artikel untuk berbagai surat kabar dan majalah, lalu belakangan ini menulis buku. Berkaitan dengan hal ini beberapa bulan lalu saya mendapat undangan untuk menulis buku seputar G20. Tanpa menunggu lama saya pun turut berkontribusi pada penulisan buku yang dimaksud. Pada buku ini saya menyuguhkan artikel bertajuk "Moderasi dan Toleransi Beragama; Dari Muslim Indonesia untuk Peradaban Global", yang masuk pada halaman 195-200, buku 3 dari 4 jilid buku yang diterbitkan. 


Ya, dalam rangka menyukseskan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia (RPI) berinisiatif menerbitkan buku “Pulih Bersama Bangkit Perkasa: Gagasan Optimis dari Indonesia untuk Kebangkitan Dunia Pasca Pandemi Covid-19” bersama Perpusnas pada Oktober 2022. Empat seri buku yang diterbitkan oleh Perpusnas Press Perpustakaan Nasional ini menjadi salah satu sumbangan pemikiran masyarakat Indonesia untuk G-20 dimana Indonesia menjadi Presidensi G-20 yang puncaknya digelar November 2022, dengan tema "Recove Together, Recover Stronger". 

Buku yang merupakan antologi 150 artikel yang ditulis oleh 154 penulis dari beragam profesi dan latar belakang dari seluruh Indonesia ini terbit dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hari ini Sabtu 31 Oktober 2022 pukul 09.00-12.00 WIB, buku tersebut diluncurkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kota di seluruh Indonesia, baik yang mengikuti secara langsung di Perpustakaan Nasional maupun yang mengikutinya melalui zoom meeting dan YouTube. 


Pada Forum Tematik Bakohumas Peluncuran dan Diskusi Buku untuk G20 "Pulih Bersama Bangkit Perkasa; agasan Optimis Dari Indonesia untuk Kebangkitan Indonesia Pasca Pandemi Covid: 19" ini Muhamad Syarif Bando (Kepala Perpusnas RI) didaulat sebagai Keynote Speaker dan Usman Kansong (Dirjen IKP Kemenkominfo) didaulat memberi sambutan. Adapun narasumbernya yaitu Bunyan Saptomo (Kuntribitor Buku G20), Yanuardi Syukur (Inisiator dan Editor Buku G20), Ofy Sofiana (Sestama Perpusnas RI), dan Nur Indrawati Pary (Pustakawan Perpustakaan Depok), serta Edi Wiyono (Pemred Perpusnas Press) sebagai moderator. 

Ketua Panitia Launching buku yang terdiri dari 4 jilid (Jilid 1 dua bab, Jilid 2 tiga bab, Jilid 3 tiga bab, dan Jilid 4 dua bab) ini Sri Marganingsih pun menegaskan bahwa Perpustakaan Nasional sangat mendukung penulisan buku ini. Karena isi buku ini menurutnya sesuai dengan visi-misi perpustakaan Nasional yang memang berkaitan dengan literasi juga buku. Bahkan, buku ini bisa menambah jumlah referensi bacaan bagi pembaca di mana pun dalam rangka penguatan literasi sekaligus mencerdaskan bangsa. 


Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong yang memberi sambutan pada acara ini pun menyatakan apresiasinya atas diterbitkannya buku ini. Menurutnya, pemerintah tentu sangat mendukung penerbitan buku ini, sebab isinya mengangkat tema penting G20 dimana Indonesia diamanahi sebagai presidensi G20. Bahkan buku ini menurutnya pasti bermanfaat dan menjadi dokumen bersejarah bagi penulis dan Indonesia. Ia pun memesan agar semangat menulis ditularkan ke berbagai kalangan. 

Kepala Perpustakaan Nasional Muhamad Syarif Bando tak ketinggalan memberikan apresiasi pada penerbitan buku ini. Menurutnya, seluruh warga negara Indonesia memiliki tanggungjawab untuk mengokohkan bangsa dengan ilmu pengetahuan. Menurutnya, buku merupakan salah satu media penting dalam rangka menjaga informasi dan menambah rujukan tentang banyak hal. Hal tersebut akan menjadi pemantik bagi siapapun untuk selalu berkolaborasi dalam memajukan Indonesia.


Inisiator sekaligus Editor buku ini Yanuardi Syukur, M.Si mengakui bahwa penulisan buku ini diawali oleh keinginan kuat untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia, termasuk dalam penguatan posisinya sebagai Presidensi G20. Menurutnya, para penulis banyak belajar dan terinspirasi dari para tokoh bangsa termasuk Prof. BJ. Habibie yang telah melakukan hal bersejarah bagi Indonesia. Mereka melakukannya dengan semangat yang tinggi dengan harapan setiap goresan yang dikontribusikan bermanfaat bagi banyak orang. 

Buku ini bukan sekadar kumpulan kata-kata, tapi bagaimana buku ini hadir dengan kekayaaan gagasan atau pemikirannya para penulisannya. Sebab pesertanya berasal dari berbagai daerah bahkan warga Indonesia yang masih berkarir dan berpendidikan di luar negeri. Menurut Nur Indrawati Pary, para penulisnya memiliki semangat yang sama yaitu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Mereka tak satu pun yang bertanya tentang berapa uang atau materi yang didapat karena menulis buku ini.  


Saya sendiri menulis artikel yang dimuat dalam buku ini dengan tetap terngiang dengan kampung halaman saya Cereng yang baru tersentuh listrik PLN pada 12 Oktober 2022 lalu. Walau kondisi kampung masih jauh dari pembangunan infrastruktur, namun cahaya Tuhan telah menggerakkan hati dan pikiran juga jari saya untuk menulis tentang apa yang seharusnya saya suguhkan, termasuk yang dimuat pada buku ini. Sebagai anak kampung saya sangat haru dan bersyukur karena tulisan saya dimuat. Alhamdulillah, Allah memberi saya kesempatan untuk berkarya. 

Menulis memang aktivitas yang penuh tantangan namun sangat bergengsi. Sebab tak semua orang bisa menulis hingga menghasilkan karya yang layak baca. Apalah lagi menulis buku secara kolaboratif dalam beragam pemikiran dan perspektif dalam satu naskah utuh yang layak terbit, menulis adalah lakon sejarah. Ungkapan familiar mengingatkan kita bahwa menulis adalah upaya mengabadikan ide dan inspirasi kepada semua, termasuk pada negeri yang kita cinta: Indonesia. Ya, semoga buku ini menjadi dokumen inspiratif dan sejarah bahwa dengan keragaman latar belakang kita bakal selalu menulis dan mencintai Indonesia. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Kontributor Buku "Pulih Bersama Bangkit Perkasa" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah