Menulis Buku, Mencintai Indonesia!
Salah satu aktivitas yang akrab dengan diri saya selama di tanah rantauan sejak 1996 hingga saat ini adalah menulis artikel untuk berbagai surat kabar dan majalah, lalu belakangan ini menulis buku. Berkaitan dengan hal ini beberapa bulan lalu saya mendapat undangan untuk menulis buku seputar G20. Tanpa menunggu lama saya pun turut berkontribusi pada penulisan buku yang dimaksud. Pada buku ini saya menyuguhkan artikel bertajuk "Moderasi dan Toleransi Beragama; Dari Muslim Indonesia untuk Peradaban Global", yang masuk pada halaman 195-200, buku 3 dari 4 jilid buku yang diterbitkan.
Buku yang merupakan antologi 150 artikel yang ditulis oleh 154 penulis dari beragam profesi dan latar belakang dari seluruh Indonesia ini terbit dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hari ini Sabtu 31 Oktober 2022 pukul 09.00-12.00 WIB, buku tersebut diluncurkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kota di seluruh Indonesia, baik yang mengikuti secara langsung di Perpustakaan Nasional maupun yang mengikutinya melalui zoom meeting dan YouTube.
Ketua Panitia Launching buku yang terdiri dari 4 jilid (Jilid 1 dua bab, Jilid 2 tiga bab, Jilid 3 tiga bab, dan Jilid 4 dua bab) ini Sri Marganingsih pun menegaskan bahwa Perpustakaan Nasional sangat mendukung penulisan buku ini. Karena isi buku ini menurutnya sesuai dengan visi-misi perpustakaan Nasional yang memang berkaitan dengan literasi juga buku. Bahkan, buku ini bisa menambah jumlah referensi bacaan bagi pembaca di mana pun dalam rangka penguatan literasi sekaligus mencerdaskan bangsa.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhamad Syarif Bando tak ketinggalan memberikan apresiasi pada penerbitan buku ini. Menurutnya, seluruh warga negara Indonesia memiliki tanggungjawab untuk mengokohkan bangsa dengan ilmu pengetahuan. Menurutnya, buku merupakan salah satu media penting dalam rangka menjaga informasi dan menambah rujukan tentang banyak hal. Hal tersebut akan menjadi pemantik bagi siapapun untuk selalu berkolaborasi dalam memajukan Indonesia.
Buku ini bukan sekadar kumpulan kata-kata, tapi bagaimana buku ini hadir dengan kekayaaan gagasan atau pemikirannya para penulisannya. Sebab pesertanya berasal dari berbagai daerah bahkan warga Indonesia yang masih berkarir dan berpendidikan di luar negeri. Menurut Nur Indrawati Pary, para penulisnya memiliki semangat yang sama yaitu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Mereka tak satu pun yang bertanya tentang berapa uang atau materi yang didapat karena menulis buku ini.
Menulis memang aktivitas yang penuh tantangan namun sangat bergengsi. Sebab tak semua orang bisa menulis hingga menghasilkan karya yang layak baca. Apalah lagi menulis buku secara kolaboratif dalam beragam pemikiran dan perspektif dalam satu naskah utuh yang layak terbit, menulis adalah lakon sejarah. Ungkapan familiar mengingatkan kita bahwa menulis adalah upaya mengabadikan ide dan inspirasi kepada semua, termasuk pada negeri yang kita cinta: Indonesia. Ya, semoga buku ini menjadi dokumen inspiratif dan sejarah bahwa dengan keragaman latar belakang kita bakal selalu menulis dan mencintai Indonesia. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Kontributor Buku "Pulih Bersama Bangkit Perkasa"
Komentar
Posting Komentar