ICMI DAN ASA MEMAJUKAN CIREBON


Alhamdulillah pada Sabtu 23 Januari 2021 lalu saya bisa menghadiri Musyawarah Daerah Ke-IV Tahun 2021 Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Orda Kabupaten Cirebon. Acara yang bertempat di Pendopo Bupati Kab. Cirebon ini mengangkat tema “Kepemimpinan Amanah Era Milenial untuk Sukseskan Pembangunan Tingkat Regional dan Nasional”. 

Turut hadir pada acara ini Bupati Kab. Cirebon, Ketua DPRD Kab. Cirebon, Ketua Umum ICMI Orwil Jawa Barat, Ketua Umum ICMI Orda Kab. Cirebon, Sultan Kesepuhan, Asisten Daerah I Kab. Cirebon, pengurus ICMI Kab. Cirebon dan undangan dari berbagai latar bekakang organisasi dan profesi. Termasuk para simpatisan ICMI dan kalangan jurnalis juga turut hadir. 

Acara berlangsung cukup ramai, namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19 seperti menjaga jarak, memakai masker dan memastikan setiap yang hadir tidak dalam kondisi sakit atau gangguan kesehatan yang memungkinkan adanya dampak buruk bagi kesehatan diri dan lingkungan sekitar. 

Pada sambutannya Dr. Achmad Kholiq, MA selaku Ketua Umum ICMI Orda Kab. Cirebon menegaskan pentingnya regenerasi organisasi ICMI. Sebab kelanggengan kepemimpinan bisa berdampak buruk, misalnya, rasa memiliki organisasi yang melampaui batas, rutinitas yang stagnan dan kehilangan visi-misi yang autentik. Karena itu regenerasi kepemimpinan dan organisasi menjadi keniscayaan. 

Menurut akademisi di beberapa perguruan tinggi ini ke depan ICMI perlu memperhatikan beberapa hal, pertama, lebih aktif, dinamis dan sinergis. Kedua, melakukan ekspansi organisasi dan penguatan pengkaderan. Ketiga, menguatkan kerjasama dengan pemerintah dan berbagai kalangan, terutama dalam mewujudkan pembangunan daerah, bangsa dan negara, serta kemajuan organisasi.

Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Mohamad Najib, M.Ag selaku Ketua Umum ICMI Orwil Jawa Barat menjelaskan beberapa poin penting, pertama, ICMI selalu mendukung kebijakan dan program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan sekaligus kemajuan, termasuk dalam menanggulangi bencana non alam: Covid-19. 

Kedua, mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegeraan dalam bingkai negara kesatuan yang berdasar pada Pancasila, dan berbagai rangkaian aturan sebagai turunannya. Sebab sejak kelahirannya ICMI sudah mewakafkan diri bagi kepentingan umat dan bangsa secara produktif. 

Ketiga, ICMI akan terus mengokohkan organisasi dalam kegiatan yang lebih ril dan meningkatkan kualitas kerjasama yang baik dan produktif dengan berbagai kalangan, baik birokrasi, ulama atau kecendekiawanan, dan kemasyarakatan. Sehingga kehadiran ICMI menjadi berita baik bagi semua kalangan dan menjadi pemantik terwujudnya kehidupan kolektif dalam bingkai nilai-nilai keutamaan dan moral.  

Pada sambutannya Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag selaku Bupati Kab. Cirebon menyampaikan beberapa poin penting, pertama, setiap kita mesti memiliki visi dan misi mulia, yaitu misi peradaban yang diridhoi Allah. Kuncinya adalah doanya para ulama, ilmunya cendekiawan, dermawannya orang kaya dan doanya anak yatim-piatu.  

Kedua, pemerintah Kab. Cirebon sangat membutuhkan ide, masukan dan keterlibatan ICMI dalam mewujudkan Cirebon yang lebih maju dan sejahtera. Sebab ICMI adalah kumpulan para ilmuan dan tokoh yang memiliki kemampuan untuk itu. Pemerintah daerah sangat menanti keterlibatan ICMI dalam pembangunan yang mensejahterakan. 

Ketiga, ICMI mesti mempelopori kemajuan Indonesia termasuk agar semakin kompetitif di ranah global. ICMI perlu memproduksi gagasan dan narasi keislaman dan kebangsaan sehingga mewarnai dinamika publik, termasuk dalam meningkatkan jenjang Indonesia pada level global.

Pada acara ini Dr. Ing. Ilham A. Habibie, M.B.A didaulat menjadi keynot speaker. Pada materinya anak sulung mantan Presiden BJ. Habibie ini menjelaskan bahwa ICMI adalah ikhtiar para cendekiawan lintas latar belakang untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. 

Ilham juga menegaskan peran ICMI dalam memajukan sektor ekonomi keumatan dan dalam menopang kemajuan ekonomi bangsa. Narasi ekonomi yang berbasis syariah adalah bagian dari kosentrasi ICMI. Termasuk dalam memajukan sektor usaha menengah dan kecil yang berkaitan langsung dengan kebutuhan ril masyarakat.

Hal lain yang penting bagi ICMI ke depan adalah melek literasi dan teknologi. Literasi bukan sekadar ide dan pengetahuan tapi juga hal-hal teknis seperti baca dan tulis. Pengurus ICMI perlu menggiatkan dirinya dalam melahirkan ide-ide segar, penelitian ilmiah yang bermanfaat dan diskusi-diskusi yang mencerahkan masyarakat luas yang dipubkikasi secara masif di berbagai media termasuk teknologi. Singkatnya, ICMI perlu menggeliat dalam mengapresiasi era digital ini dengan baik. Dengan demikian literasi dalam konteks ICMI adalah literasi yang memajukan. 

ICMI Orda Cirebon tentu diharapkan lebih dinamis dan aktif serta sinergis dengan berbagai kalangan. Hal lain tentu saja ICMI perlu melakukan kaderisasi dan regenerasi secara priodik dan produktif. Sehingga SDM ICMI berdaya dan bermanfaat lebih besar dari yang sudah diperankan selama ini. Ekspansi organisasi pada level Organisasi Satuan atau Orsat juga perlu dilakukan. 

Pada momentum ini Ketua Umum ICMI Orda Kab. Cirebon Dr. H. Achmad Kholiq, MA mewakili seluruh pengurus menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Pada saat yang sama terpilih juga Tim Formatur yang akan menggawangi ICMI Orda Kabupaten Cirebon ke depan. Dari Dewan Penasehat dan Dewan Pakar hingga Dewan Pengurus Harian (Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara). Di Dewan Pengurus Harian terpilih sebagai Ketua Umum Dokter As'ad, Sekretaris A.A. Khozim, MM, M.Pd dan Bendahara Dr. Ir. Sutrija, M.Si. 

Ala kulli hal, pengurus baru ICMI Orda Cirebon ke depan perlu meningkatkan produktifitasnya dalam memproduksi ide atau gagasan secara naratif, sehingga menjadi diskursus publik. Hal ini menjadi mudah sekaligus perlu dijadikan fokus karena ICMI merupakan organisasi para cendekiawan yang sangat konsen dengan keilmuan lintas warna. Lebih praktis, pengurus ICMI mesti memberi perhatian khusus kepada elemen muda muslim dan menggeliat dalam memproduksi ide-ide konstruktif secara naratif dalam bentuk buku, penelitian ilmiah dan sebagainya yang bermanfaat bagi pembangunan daerah. 

Hal lain, semoga ke depan ICMI semakin menegaskan identitasnya sebagai narator ide-ide keislaman dan kebangsaan yang konstruktif dan memajukan bangsa, serta berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian masyarakat madani terwujud dalam kehidupan ril sebagai penopang kemajuan peradaban bangsa dan negara tercinta Indonesia, terutama di Kabupaten Cirebon. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku “Membaca Politik Dari Titik Nol”. Tulisan ini dimuat dan dapat dibaca pada halaman 10 Kolom Opini Harian Umum Fajar Cirebon edisi Jumat 29 Januari 2021.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah