MENIKMATI INDAHNYA ALAM SEKITAR, BERIKHTIAR MENJAGA KESEHATAN KELUARGA!
"Setiap apapun yang terjadi adalah waktu terbaik untuk belajar dan belajar. Termasuk pada saat Covid-19 melanda bangsa dan negeri kita Indonesia. Semua ini adalah momentum bagi kita belajar dan mengevaluasi diri. Tentang perilaku dan tingkah kita selama sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 ini", begitu potongan tulisan saya pada sebuah tulisan pendek suatu ketika.
Ya, negeri ini bahkan dunia masih saja dilanda virus yang mematikan: Covid-19. Ia datang seketika pada awal 2020 silam. Di Indonesia sendiri mulai ramai diperbincangkan dan memapar beberapa daerah sejak Maret 2020 silam. Seperti biasa, ketika awal-awal dulu kita semua begitu kaget dan merasa ketakutan. Sebab virus ini menular dengan begitu cepat.
Kita pun menjadi khawatir karena virus ini tidak saja membuat mereka yang terpapar menjadi sakit dan terisolasi, tapi juga tak sedikit diantara merrka yang meninggal dunia. Sanak keluarga mereka pun mendapat ujian atau musibah kehilangan sosok yang dicinta. Ajal kematian memang takdir Sang Kuasa. Sakit dan terpapar virus hanyalah salah satu medianya. Namun sebagai manusia biasa kita tetap merasa khawatir dengan keluarga, sahabat, tetangga dan siapapun di luar sana.
Hampir semua aspek kehidupan kita terdampak karena virus yang berawal dan berasal dari Wuhan, China ini. Bukan saja pada aspek kesehatan dan ekonomi, tapi juga pada aspek sosial, pendidikan hingga stabilitas nasional. Apapun itu, kita tetap tak boleh kalah dan merasa kalah. Sebab bencana non alam semacam ini hanyalah satu ujian di samping begitu banyak anugerah Allah yang masih layak kita gembirakan.
Kita jangan pernah menyerah dengan kenyataan, bila ada diantara tetangga kita misalnya yang terpapar. Kita perlu membangun kesadaran bahwa kita bisa melampaui semuanya. Sebab galibnya, setiap ada kesulitan pasti bersamanya ada kemudahan. Bencana yang menimpa bangsa kita berupa Vovid-19 semacam ini walaupun menyulitkan kita dalam beragam sisinya, percayalah pada saat yang sama kita pasti bisa menemukan solusi atau jalan keluarnya.
Saya dan pembaca sangat teringat dengan firman Allah ketika Ia berfirman, "Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6). Di sini sangat jelas Allah tegaskan bahwa kesulitan berbarengan dengan kemudahan. Betul bahwa Covid-19 ini menyulitkan kita dalam banyak sisi, namun percayalah pada saat yang sama kita bakal menemukan kemudahan.
Modal penting yang mesti kita miliki dan jaga dengan sekuat tenaga pada kondisi semacam ini adalah bersyukur dan bersabar. Bersyukur, karena kita masih mendapat kesempatan untuk bersyukur dan bersabar. Termasuk mendapatkan kesempatan untuk terus menjadi hamba Allah yang berupaya memperbaiki diri. Bersabar, karena kita masih mendapat ujian sebagai tanda kasih sayang Allah kepada kita dan siapapun di luar sana, namun kita tidak termasuk hamba-Nya yang putus asa. Jadi, kita mesti terus bersyukur dan bersabar atas semua hal yang kita alami dan hadapi!
Betul bahwa covid-19 telah menghilangkan nyawa tak sedikit orang di luar sana, namun percayalah pasti ada hikmah yang mesti kita cari padanya. Sebab Allah pasti menghadirkan berbagai musibah disertai dengan hikmahnya masing-masing. Karena itu, teruslah bersyukur dan tetap menjaga kesabaran. Jangan pernah kalah dan menyerah dalam makna yang keliru. Lakukan yang terbaik sebagai ikhtiar manusiawi kita, pada saat yang sama bertawakallah kepada Allah. Sebab Ia-lah yang mengendalikan semuanya.
Adalah nabi tercinta Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang beriman, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya." (HR. Ahmad, Muslim)
Hadits ini mesti menjadi bahan renungan bagi kita dalam menghadapi berbagai situasi hidup. Bila sesuatu yang menggembirakan mesti membuat kita bersyukur, maka sesuatu yang menyedihkan kita mesti membuat kita bersabar. Saldo syukur dan sabar kita pada masa pandemi ini mesti dijaga dan terua bertambah. Sulit memang, namun kita mesti berusaha dengan sungguh-sungguh agar kita tak menjadi hamba Allah yang kalah dan putus asa dari semua situasi yang kita hadapi.
Untuk menghindarkan diri dari virus ini, setiap kita tentu memiliki cara dan polanya masing-masing. Selain menjaga protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan yang akrab disebut dengan 3 M, diantara cara lain yang bisa kita lakukan adalah berolahraga, memastikan diri dan lingkungan kita dalam kondisi bersih, makan dan minuman kita juga mesti bebas dari penyakit. Intinya, pastikan semuanya terjaga, sehingga kita tak mudah terpapar virus corona dan berbagai penyakit atau virus berbahaya lainnya.
Secara khusus, alhamdulillah hari ini Senin 11 Januari 2021 saya bersama istri saya Eni Suhaeni dan tiga anak kami Azka Syakira, Bukhari Muhtadin dan Aisyah Humaira berkesempatan jalan-jalan ke sawah tetangga yang dekat dengan komplek perumahan. Hal ini kami lakukan setelah sebelumnya berolahraga bersama di sekitaran rumah selama sekitar 1 jam lebih. Suasana seperti ini sangat membangun semangat kebersamaan dan stamina kami di keluarga kecil.
Kini pun kami memilih jalan-jalan ke sawah. Sawah yang kami kunjungi kali ini bertempat di sebelah selatan, timur dan barat komplek perumahan Arum Sari di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon-Jawa Barat. Ya mungkin 100 sampai 300 meter dari rumah tempat kami berdomisili. Di sekitaran sawah ini terdapat hutan kecil yang sangat hijau. Pepohonan tumbuh begitu hijaunya. Begitu juga bambu dan beberapa pohon pisang, mereka menambah asyik kunjungan kami kali ini.
Seperti biasa, momentum ini saya manfaatkan untuk berfoto bareng dengan keluarga kecil saya. Gaya dan stylenya beragam. Pokoknya bebas sebebas-bebasnya, sesuai selera masing-masing. Suasana semacam ini tentu menambah saldo kegembiraan di tengah masa pandemi yang sudah hampir setahun ini. Mungkin ada gelisah, lelah dan panik pada siatuasi pandemi ini. Dan, berjalan santai ke alam sekitar seperti ini adalah solusi yang cukup jitu. Sehingga tak dihantui rasa takut dan khawatir yang berlebihan.
Masih banyak cerita yang layak saya ceritakan untuk sahabat pembaca, mungkin lain kesempatan saya akan ceritakan lagi dalam bentuk tulisan semacam ini. Sekarang saya lebih memilih mengajak sahabat sekalian, mari ke sawah, bercumbu dengan padi yang semakin menghijau. Begitu juga tetumbuhan hijau lainnya. Semuanya adalah anugerah Allah yang bisa kita ajak bicara dan sapa. Semoga menjadi hiburan tersendiri di tengah-tengah bangsa kita yang masih dilanda Covid-19 ini.
Ingat, tetap jaga jarak, memakai masker dan menjaga kebersihan diri juga lingkungan sekitar. Lebih baik menghindar dari penyakit daripada mengobati. Termasuk dengan cara memastikan lingkungan perumahan kita bersih dan rapih. Selebihnya tetap jaga optimis dan berprasangka baik bahwa masa pandemi ini segera berlalu, kita pun bakal beraktivitas normal kembali bahkan lebih produktif dan bermanfaat. Semoga Allah mengabulkan doa dan harapan kita semua! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis buku "Melahirkan Generasi Unggul" dan "Menjadi Pendidik Hebat".
Komentar
Posting Komentar