Warisan Ilmu dan Karya Literasi Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi


"Innalillahi wa inna ilaihi raajiun, telah wafat Bapak KH. Abdullah Syukri Zarkasyi di rumah Gontor jam 15.50 WIB. Mohon doanya, semoga dosanya diampuni, dan amal ibadahnya terima Allah  dan semoga husnul khatimah. Aamiin". Ucapan bela sungkawa sekaligus kabar seperti ini menyebar ke berbagai pemilik akun media sosial. Termasuk ke nomor WhatsApp saya. Setelah ditelisik ternyata itu adalah pesan Prof. Amal Fathullah yang disebar oleh banyak orang di berbagai media online dan media sosial.

Indonesia benar-benar kembali kehilangan ulama sekaligus tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh. Sosok ulama moderat yang juga kerap mendakwahkan Islam dalam bingkai karakternya: al-wasathiyah, tengahan. Padahal pada 18 Mei 2020 lalu, kita kehilangan sosok yang berbeda namun mengabdi pada tempat yang sama: Pondok Modern Darussalam Gontor yaitu KH. Syamsul Hadi Abdan (Kiai Syamsul). Pada saat itu saya pun menyampaikan bela sungkawa dalam bentuk tulisan panjang berjudul Gontor Berduka, Kita pun Berduka. 

Ya putra pertama dari KH. Imam Zarkasyi salah seorang Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, wafat pada Rabu, 4 Rabi'ul Awwal 1442 bertepatan dengan 21 Oktober 2020, pukul 15.50 WIB di kediamannya di Gontor. Namanya Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA, yang akrab disapa Kiai Zarkasyi. 

Berita meninggalnya Kiai Zarkasyi banyak beredar di grup media sosial wali santri maupun alumnus Pondok Modern Gontor serta jejaring Gontor di seluruh nusantara. Menurut informasi dari sebagian besar keluarga besar Gontor, almarhum meninggal akibat sakit. Kabar awal wafatnya almarhum disampaikan adik almarhum yang juga Rektor Unida Gontor, Prof. Amal Fathullah lalu tersebar ke berbagai awak media massa juga media online. 

Sebagaimana yang dipublikasi di banyak media online, Kiai Zarkasyi lahir di Gontor pada 19 September 1942. Untuk pendidikan formal, Kiai Zarkasyi menamatkan Sekolah Dasar (SD) di desa Gontor pada 1954. Setelah menamatkan Kulliyatu-l-Muallimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor pada 1960 kakak dari Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi ini melanjutkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mendapatkan gelar Sarjana Muda pada 1965. 

Adapun gelar Lc beliau peroleh dari Al-AzharUniversity Kairo, Mesir pada 1976. Kemudian dengan penuh semangat beliau melanjutkan studi di lembaga yang sama hingga meraih gelar MA pada 1978. Kemudian meraih gelar Doctor Honoris Causa pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau pun menjadi sosok pendidik hebat yang mencintai ilmu pengetahuan, lalu berupaya mewariskannya kepada banyak orang melalui Pondok Pesantren Modern Gontor. 

Kiai Zarkasyi juga adalah sosok ulama yang moderat dan aktif menulis. Ada beberapa karya tulis yang pernah dibuat Kiai Zarkasyi selama masa hidupnya. Baik dalam bentuk makalah dan artikel maupun dalam bentuk buku. Bila ditilik, pokok pemikiran Islam modern, kepesantrenan, dan pengembangannya menjadi sejumlah tema tulisan dari sosok ulama yang sangat bijak dan santun ini. 

Di bawah ini merupakan sebagian karya tulis Kiai Zarkasyi yang sudah terbut menjadi buku, seperti buku Pokok-Pokok Pikiran untuk Perubahan Pendidikan Nasional, Refleksi dan Rekonstruksi Pendidikan Islam: Model Pendidikan Pesantren Ala Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Menggali Sumber Keuangan Madrasah : Strategi dan Teknik, dan Pengelolaan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. 

Kemudian buku Pengelolaan Pendidikan dan Pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Pola Pendidikan Pesantren Sebuah Alternatif, Strategi dan Pola Manajemen Pendidikan Pesantren, Optimalisasi Peran Sektor Pendidikan dalam Pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia, dan Etika Bisnis dalam Islam dan Relevansinya Bagi Aktivitas Bisnis di Dunia Pendidikan Pesantren: Studi Kasus Pondok Modern Darussalam Gontor. 

Lalu buku Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Modern Gontor, Optimalisasi Peran Sektor Pendidikan dalam Pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia: Pengalaman Pondok Modern Darussalam Gontor, Pendidikan Pesantren di Era Modern, dan Peran Agama dan Budaya Islam dalam Mendorong Perkembangan Iptek: Iptek di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Meninggalnya Kiai Zarkasyi mengingatkan kita tentang sebuah hadits yang sangat populer di kalangan umat Islam terutama kalangan pesantren terutama santri. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan. (Bukhari) 

Kita juga sudah memaklumi bahwa ulama adalah pewaris para nabi. Tugas dan tanggungjawab ulama sangat berat. Hal itu sangat wajar, sebab ulama adalah orang yang paling takut kepada Allah. Allah berfirman, Hanyalah yang memiliki khasy-yah (takut) kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya adalah para ulama. (QS. Fathir: 28). Dan kita menyaksikan bahwa Kiai Zarkasyi adalah sosok ulama yang takut (khasy-yah) kepada Allah dalam makna yang luas dan subtantif. 

Lebih jauh, meninggalnya Kiai Zarkasyi adalah peringatan nyata bagi kita bahwa ajal kematian bisa menimpa atau datang kepada siapapun. Berapa pun usianya, apapun status sosialnya dan apapun profesinya. Bila Allah berkehendak maka terjadilah. Karena itu jugalah maka yang mesti kita lakukan sekarang adalah menyiapkan bekal terbaik. Sehingga kelak mendapat tempat yang layak atau surga.

Wafatnya Kiai Zarkasyi merupakan salah satu duka terdalam bagi keluarga besar Gontor. Bila Gontoriyun berduka maka kita pun sejatinya juga berduka. Sebab Gontor telah berjasa besar bagi semuanya, bagi kita semua. Bukan saja bagi umat Islam dan Indonesia tapi juga bagi dinamika dan perkembangan dakwah serta peradaban Islam di berbagai penjuru bumi. 

Mudah-mudahan Kiai Zarkasyi mendapat ampunan dan rahmat dari Allah. Lalu Allah memaafkan seluruh khilafnya selama hidup di dunia. Lalu kelak memasukkannya ke dalam surga terbaik milik-Nya. Semoga keluarga besar Gontor diberi kesabaran dan ketabahan yang cukup atas wafatnya tokoh penting dalam pengembangan konsep pendidikan Islam yang bercorak modern ini. Akhirnya, selamat jalan KH Abdullah Syukri Zarkasyi! []


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Pendidikan Memajukan" 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok