Landasi Lelah dengan Lillah!


KITA mesti aku bahwa kita sering lelah karena berbagai aktivitas rutin sehari-hari. Baik aktivitas profesi maupun aktivitas non profesi. Entah karena aktivitas tersebut benar-benar berat, atau karena kita memang tak cukup energi, bahkan kehabisan energi untuk melalui rutinitas kita yang dirasa melelahkan itu. Kita benar-benar merasakan kelelahan yang sangat. 

Kadang kita seperti tak ada lagi tenaga dan daya untuk sekadar bertahan dan meneruskan perjalanan, menuntaskan aktivitas kita. Kita seperti merasa kalah lalu mencukupkan diri, sehingga tak mampu menjalankan aktivitas atau sekadar melangkah lagi. Kita seakan kalah oleh lelah yang kita lalui. Tak ada daya untuk sekadar langkahkan kaki. Mati langkah! 

Hal itu manusiawi saja. Karena kita memang tercipta dengan segala sifat khas kita: suka mengeluh. Sehingga kita pun menganggap lelah itu sebagai hal yang biasa saja. Tapi sebagai manusia yang mendapatkan anugerah potensi dan berbagai nikmat, kita sejatinya selalu punya alasan untuk bertahan bahkan untuk terus melaju, meniti jalan kehidupan. 

Allah Maha Tahu tentang kondisi kita, tentang apapun kebutuhan kita. Bila kita lelah, karena  menjemput rezeki halal, misalnya, percayalah Allah pasti menyaksikan kita. Bila ikhtiar kita itu dilakukan karena Allah dan halal, maka Allah pasti memberi kita jalan dan hasil maksimal. Bila pun hasilnya tak selalu sesuai harapan kita, percayalah Allah Maha Tahu, Maha Kaya. 

Maka saat Allah memanggil kita dengan azan atau waktu shalat, biasakan bahkan paksakan diri untuk segera memenuhinya. Bisa jadi, itu merupakan cara Allah menguatkan dan membuka jalan untuk kita. Atau bisa jadi itu adalah pintu terbaik agar kita bisa memperoleh kekuatan sekaligus obati lelah. Sehingga bila kita kesulitan, Ia bakal membuka jalan. 

Sungguh, Allah pasti menyaksikan upaya kita, segala upaya menuju jalan-Nya. Kuncinya adalah kita perlu landasi lelah yang kita alami dengan Lillah. Seluruh ikhtiar yang kita lakoni mesti dibarengi dengan bertawakal dan berdoa kepada-Nya, agar Ia membimbing, menguatkan dan memberkahi apapun langkah, jalan hidup dan seluruh harapan kita. 

Ya, saat hidup kita serasa berantakan sekalipun, jangan kalah oleh lelah, cobalah untuk berbenah diri. Lihat ke dalam dan koreksi hubungan kita dengan Allah. Bisa jadi dalam diri kita ada yang tak beres dan hubungan kita dengan-Nya tak baik-baik saja. Benahi dan perbaiki diri lalu temukan jalan kembali. Sebab selalu ada jalan bila kita insaf. 

Kadang kita perlu mendengar apa kata hati kita, tentang apa yang mesti kita benahi dari seluruh langkah kita selama ini. Bisa jadi lelahnya kita bukan karena kita benar-benar lelah, tapi sekadar bisikan, atau bahkan dampak dari dosa kita. Dampak dari hubungan kita dengan Allah yang tak baik-baik saja. Jadi, bila lelah, maka bertaubatlah dan beristighfarlah! (*)


Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Jalan Kembali" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok