Facebook dan Tradisi Baca-Tulis Kita


SALAH satu anugerah Allah kepada kita pada abad 21 ini adalah hadirnya teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai bentuk atau rupa. Media sosial, misalnya, hadir secara gratis dan terbuka. Semuanya bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun. Kita pun menyadari bahwa bisa dipastikan setiap orang memiliki akun media sosial, khususnya Facebook. Media semacam ini dapat kita manfaatkan untuk menebar inspirasi dan kebaikan, terutama dalam bentuk tulisan. Tulisan bukan saja dapat dibaca pembaca tapi juga dapat melintasi peradaban dan zaman. 

Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat kita perhatikan dan lakukan agar akun media sosial terutama Facebook kita benar-benar menjadi media yang produktif dan bermanfaat.  Pertama, menulis status Facebook setiap hari. Hal ini dapat membuat minat dan potensi kita terasah, sehingga bila kita hendak menulis artikel atau yang lainnya pun bakal terbiasa. Ya hadirnya media sosial terutama Facebook dapat menjadi media bagi kita untuk mengasah minat dan potensi diri kita khususnya dari sisi literasi, lebih khusus lagi kepenulisan. Bila kita terbiasa menulis maka setiap hari kita bakal punya tulisan baru. Selain bermanfaat untuk diri sendiri, tulisan semacam ini juga bermanfaat bagi pembaca di luar sana.

Kedua, banyak membaca. Membaca merupakan kunci ilmu pengetahuan. Ketertarikan kita pada tradisi menulis mesti diimbangi dengan tradisi membaca. Sebab dengan membaca kita memperoleh banyak hal, selain informasi juga pengetahuan juga wawasan baru. Secara khusus, biasakan diri untuk membaca buku setiap hari, minimal 10 menit per hari. Saya sendiri sudah terbiasa membaca buku selama 1 jam per hari. Selain itu, saya juga terbiasa membaca surat kabar dan media online juga media sosial. Bila membaca artikel, misalnya, saya bakal membacanya hingga tuntas, termasuk mencatat poin penting dari yang saya baca. Dan di Facebook kita dapat membaca berbagai macam tulisan secara gratis. 

Ketiga, usahakan menulis hal-hal yang bermanfaat. Tulisan yang baik dan bergizi tentu merupakan karya literasi yang kita inginkan, bahkan disukai oleh pembaca. Bila tulisan kita bergizi maka pembaca bakal suka bahkan ketagihan untuk membaca tulisan kita. Pada level tertentu pembaca pun pasti menanti tulisan kita selanjutnya. Mereka tidak bakal membaca tulisan lain sebelum membaca tulisan kita. Bila mereka sudah ketagihan untuk membaca tulisan kita maka itu pertanda tulisan kita berdampak bahkan bermanfaat. Bukan kah sebaik-sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain? Di akun Facebook itulah kita menulis apapun yang inspiratif dan bermanfaat. 

Keempat, berani publikasi. Sebanyak apapun tulisan kita hanya akan terpublikasi dan dinikmati oleh pembaca manakala kita aktif untuk mempublikasikannya. Tulisan yang baik tidak selalu karena kita nilai baik, sebab ada tulisan yang menurut kita kurang baik tapi bagi pembaca tulisan itu baik. Daripada kita berdebat tentang kualitas tulisan kita, lebih baik tulisan kita segera dipublikasi. Akun media sosial seperti Facebook adalah media dokumentasi sekaligus publikasi yang paling mudah dan murah. Bila memungkinkan tulisan kita juga bisa dikirim ke surat kabar dan media online, bahkan kelak jadi buku. Tapi media belajarnya adalah akun Facebook kita. 

Setiap kita tentu memiliki tips dan pengalaman dalam memanfaatkan media sosial secara produktif. Apapun itu, hadirnya media termasuk media sosial seperti Facebook adalah anugerah Allah yang dapat kita manfaatkan secara produktif. Menebar kebaikan dan mengajak orang agar melakukan kebaikan adalah peran lain yang dapat kita jalankan dalam rangka pemanfaatan media Facebook. Menulis bukan satu-satunya cara memanfaatkan Facebook. Namun dengan menulis di Facebook kita dapat menghadirkan konten media yang bermutu dan bermanfaat. Kita bisa melakukanya kapan dan di mana pun, termasuk sambil berbaring, duduk santai dan menemani anak atau adik kita saat belajar, bahkan sambil menanti jadwal shalat tiba, atau sambil menunggu nasi dan sayur matang. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Plan Your Success" 


Komentar

  1. Betul sekali abang/(ka'e), dangan adanya Facebook ini kita bisa mengetahui informasi di luar sana, khusus nya di kampung² sehingga kita yg merantau ini bisa mengetahui situasi di kampung dan di mana pun.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok