Menjual Jajan dan Koran untuk Biaya Sekolah dan Kuliah
SEKADAR mengenang kembali pengalaman selama di bangku Sekolah Dasar atau SD, saya masih ingat, saya pernah berjualan jajan anak-anak. Kala itu, teman-teman di sekolah selain membayar dengan uang juga dengan kemiri atau biji jambu mete. Untuk beberapa kesempatan jajan yang saya jual diambil dari jualan Ibu saya. Namun untuk beberapa kesempatan lain saya beli sendiri lalu dijual kembali. Benar-benar pengalaman yang selalu saya ingat. Pengalaman serupa terjadi juga di tanah rantauan sejak MTs hingga kuliah. Saya sengaja mengenang kembali, agar selalu terngiang dan tak terlupakan. Dulu tahun 1996-an ketika saya nyantri di Pondok Pesantren Nurul Hakim (Pondok NH) di Kediri, Lombok Barat-NTB, saya pernah sekitar 2 tahun lebih berjualan gorengan tahu dan tempe untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bayar SPP dan sebagainya. Bahkan pada saat di Pondok NH saya juga berpengalaman makan 2 kali sehari selama setahun. Kemudian, makan sepiring bertiga selama setahun dan makan sepiring berdua selam