Berdoalah Kepada-Nya!


SALAH satu bukti betapa kita adalah makhluk yang diciptakan oleh Zat Yang Maha Kuasa, Allah, adalah kita selalu merasa butuh kepada-Nya. Kebutuhan kita kepada Allah bukan saja perihal bimbingan dan keberkahan dari-Nya tapi juga terpenuhinya kebutuhan dan terkabulnya doa-doa kita. Salah satu media yang Allah syariatkan kepada kita agar semakin akrab dengan-Nya sekaligus agar kebutuhan kita terpenuhi adalah berdoa kepada-Nya. Memohon kepada Allah untuk segala ikhtiar yang kita inginkan.

Berdoa atau memohon kepada Allah merupakan diantara ciri hamba yang sangat Ia cintai. Bahkan Ia berjanji bakal memperkenankan bila kita berdoa kepada-Nya. Sebaliknya, bila kita enggan maka kita tergolong sombong dan angkuh. Allah berfirman dalam al-Qur'an, "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. al-Mu'min [40]: 60).

Allah juga berjanji bakal mengabulkan bila kita berdoa dengan sungguh-sungguh. Berdoa yang sungguhan tentu dibarengi dengan kenyataan kepada ajaran atau agama-Nya. Laksanakan perintah dan jauhi larangan-Nya. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku sangat dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah Ku)...” (QS. al Baqarah [2]: 186).

Doa adalah senjata ajaib yang kita miliki. Dengannya kita bisa menggapai banyak hal tentu bila ia perkenankan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, “Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya’la). Doa juga merupakan otak atau inti ibadah, lanjut Rasulullah, “Doa itu adalah otaknya ibadah.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi). 

Sahabat yang baik, mari kita mulai hari ini dengan Bismillah. Mari memohon kepada Allah agar kita selalu terbimbing pada jalan yang benar dan Ia ridhoi. Mudah-mudahan dengan begitu seluruh aktivitas kita lancar dan apa-apa yang sedang kita ikhtiarkan mendapat keberkahan dari Allah. Lalu, yang tak kalah pentingnya, semoga mereka yang sakit Allah beri kesembuhan sehingga bisa beraktivitas seperti semula lagi dan kita yang punya hajat Allah penuhi dengan keberkahan dari-Nya! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Moderasi dan Toleransi Beragama" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah