MHU dan Tradisi Bisnis Kolaboratif


Hari ini Jumat 26 Mei 2023 Owner PT. Manasik Haji Umrah (MHU) dan tim berkesempatan berkunjung atau silaturahim ke rumah Pak Murnan Ketua DPRD Lombok Timur periode 2019-2024. Pada kesempatan ini selain untuk silaturahim, MHU juga hendak mengenalkan MHU yang belakangan ini semakin geliat dalam mengenalkan syiar dan hal-hal teknis lainnya berkaitan dengan jasa pemberangkatan umrah. 

Pada kesempatan ini Owner MHU mendapat kesempatan untuk mengenalkan diri dan menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan MHU. Pertama, MHU adalah kolaborator. Sejak awal MHU sudah menegaskan posisinya sebagai kolaborator kebaikan termasuk dalam bisnis travel umrah. "Kami dari MHU sudah sejak awal memposisikan diri sebagai kolaborator, bukan menjadi musuh atau lawan bagi travel umrah lainnya. Kami siap bekerjasama dan melayani masyarakat yang hendak ke tanah suci," ungkapnya. 

Kedua, MHU adalah pemersatu. Jaringan MHU saat ini menjelajah ke seluruh Nusantara, dari Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi dan sebagainya. Tim dan jamaah umrah MHU berasal dari berbagai kalangan lintas latar belakang. Untuk itu, MHU berupaya kuat untuk menjadi pemersatu: satu dalam pelayanan MHU. Dengan demikian, warna MHU sangat "pelangi", dari berbagai kalangan lintas latar belakang.   

"Ke mana pun saya pergi, saya mesti bertemu dengan orang-orang hebat walaupun sedetik. Karena di situlah saya bisa menyerap energi. Dengan tujuan bisa berkolaborasi dengan semua kalangan, terutama dalam mensukseskan usaha termasuk jasa travel umrah", ungkap

Pada sambutannya, Pak Murnan mengapresiasi kehadiran MHU. Menurutnya bisnis umrah sangat menjanjikan dan mendapatkan respon yang variatif dari masyarakat. Bila pelayanannya profesional maka berdampak pada respon baik masyarakat. Sebaliknya, bila pelayanannya kurang baik maka dampaknya sangat buruk bahkan diantipati oleh berbagai kalangan. 

"Masyarakat di Lombok Timur ini sangat antusias untuk beribadah umrah. Jumlah penduduk muslim termasuk yang terbesar di NTB. Sehingga sangat wajar bila semangat mereka untuk beribadah terutama beribadah umrah sangat antusias. Di sinilah dibutuhkan profesionalitas dalam pelayanan," ungkapnya. 

Bisnis abad ini adalah bisnis yang tidak boleh tidak mesti berbasis pada prinsip kolaboratif. Adanya elemen yang berbeda dijadikan sebagai potensi untuk menyukseskan usaha. Pengusaha, pemerintah, ulama (tuan guru) dan tokoh masyarakat mesti berkolaborasi untuk mencari titik temu dalam memajukan usaha. Itulah yang sedang digiatkan oleh MHU kini dan ke depan, ya giat dan semangat kolaboratif! (*)


Oleh: Syamsudin Kadir, Humas dan Media MHU 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah