Berkolaborasi Menuju Kota Cirebon REMAJA


PADA 29 Agustus 2024 lalu pasangan Dani Mardani - Fitria Pamungkaswati (Dani - Fitria) resmi mendaftar ke KPUD Kota Cirebon sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon yang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Petinggi dua partai diiringi ribuan pendukung yang berasal dari kader partai, para tokoh dan elemen masyarakat lintas latar belakang hadir memeriahkan proses pendaftaran saat itu.  

Kota Cirebon REMAJA menjadi tema besar yang diusung pasangan Dani - Fitria pada kontestasi lima tahunan kali ini. REMAJA merupakan singkatan untuk Religius, Maju dan Sejahtera Berkelanjutan. Tema ini menjadi tema yang menarik terutama menjelang Pilkada 27 November 2024 dimana Kota Cirebon menjadi salah satu daerah yang mengikuti Pilkada kali ini. Sebagai kontestan, tema semacam ini tentu memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Cirebon yang membutuhkan kepemimpinan yang memiliki visi yang jelas dan aplikatif. 

Tema ini semakin menarik terutama karena Kota Cirebon untuk beberapa tahun terakhir mengalami berbagai permasalahan yang pelik seperti infrastruktur jalan yang rusak, afirmasi investasi yang negatif, kasus korupsi yang masih terjadi, lapangan kerja yang minim, akses dan pelayanan pendidikan yang belum merata, pengelolaan sampah yang problematik, permodalan usaha yang sulit dan pelayanan publik yang diserbu kritik, adanya kemiskinan, masih adanya pengangguran dan sebagainya. 

Kota Cirebon merupakan daerah yang sangat kaya. Objek wisata, budaya, adat istiadat, letak geografis dan fotografi Cirebon cukup menarik. Kota Cirebon juga merupakan pintu gerbang masuk menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bukan saja dekat dengan bandar udara Kertajati, Kota Cirebon juga merupakan pintu keluar dan masuk tol menuju Jawa Barat, Jakarta dan Jawa Tengah. Berbagai suku dan ras manusia menghuni Kota Cirebon, sehingga Kota Cirebon semakin menarik dan mendapatkan sentimen positif dari berbagai kalangan juga wisatawan asing atau mancanegara. 

Bila merujuk pada sejarah, Cirebon termasuk di dalamnya Kota Cirebon sejatinya memiliki sejarah gemilang dengan tokoh monumental yang menjarah. Salah satunya adalah adanya Mbah Kuwu. Beliau bukan sekadar bangsawan, tapi juga intelektual dan pemimpin terkemuka pada eranya. Bahkan beliau masuk kategori pemimpin yang autentik bagi Cirebon Raya (termasuk Kota Cirebon) dan sekitarnya pada era itu. Bila ditelisik, tiga modal sekaligus kompetensi yang dimiliki yaitu leadership (kepemimpinan), modal sosial berupa trust (saling percaya) saling membantu, empati dan gotong royong masyarakat, serta sumber daya alam juga manusia yang tak bisa dianggap remeh. 

Sehingga wajar bila dari masa ke masa Kota Cirebon selalu memiliki daya tarik. Bukan saja karena kepemimpinan para pemimpin era itu yang monumental dan layak diteladani, tapi juga budaya dan kultur masyarakat Kota Cirebon yang mampu mengakrabkan antar elemen yang ada, sehingga membuat nyaman semua orang yang datang atau sekadar berkunjung ke Kota Cirebon. Ini merupakan modal besar yang kalau saja dikelola dengan baik maka bakal berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat juga kemajuan daerah. Kota Cirebon pun semakin maju, ya Kota Cirebon benar-benar baru. 

Dalam konteks ke depan, termasuk menjelang pilkada, kita harus pertegas bahwa Kota Cirebon butuh sosok pemimpin yang berisi dalam bentuk visi, misi dan gagasan yang aplikatif. Ia hadir dengan sejumlah gagasan brilian yang memungkinkan untuk membangun dan memajukan Kota Cirebon. Ia juga mesti mengerti masalah masyarakat dan mampu menemukan solusinya. Sehingga ia hadir bukan sebagai pencaci maki keadaan, tapi pembawa solusi terbaik. Pemimpin Kota Cirebon juga harus berintegritas dan nampak berintegritas. Ia tidak boleh terlibat kasus korupsi, tidak cacat moral, dan tidak terjebak kasus hukum lainnya. 

Pemimpin Kota Cirebon ke depan, harus mampu melakukan penguatan pada  UMKM terutama dari sisi permodalan. Ia juga harus mampu meningkatkan jumlah pengusaha terutama di kalangan usia muda. Pemimpin Kota Cirebon ke depan harus mampu mengafirmasi investasi. Pastikan para pengusaha nyaman untuk berinvestasi di Kota Cirebon. Bagaimana pun, dari berbagai sisi Kota Cirebon ini sangat potensial. Termasuk dari sisi destinasi atau objek wisata yang sangat potensial. Bila dikelola dengan baik, hal tersebut bakal menjadi sumber kekuatan sekaligus penopang utama pembangunan kota ini.   

Secara khusus, perguruan tinggi budayawan dan media massa memiliki peranan besar dalam memajukan Kota Cirebon. Para mahasiswa di berbagai perguruan tinggi juga memiliki kesempatan dan tanggungjawab untuk memajukan Kota Cirebon. Mahasiswa dengan kekuatan moral, gagasan dan aksi sosialnya dapat menopang pemerintah dalam memajukan Kota Cirebon. Mahasiswa harus meningkatkan kualitas diri terutama dari sisi literasi mencakup ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, kepemimpinan dan berbagai dimensi lainnya. Mahasiswa seperti juga elemen lainnya harus turun tangan untuk agenda bersama: Kota Cirebon REMAJA.  

Kita sangat percaya dan optimis, pasangan Dani - Fitria memenuhi kategori dan mampu menjadi pemimpin yang ideal untuk Kota Cirebon ke depan. Mereka bukan saja menjadi dirigen kemajuan Kota Cirebon, tapi juga menjadi pasangan pemimpin yang berani mengeluarkan kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, peduli dan paham isu pendidikan serta paham hukum atau aturan yang berlaku. Mereka harus berani mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat dan mampu memajukan Kota Wali ini. Moralitas dan integritas harus menjadi modal yang terus mereka jaga dengan baik. Di samping itu, menjaga komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan semua elemen yang ada di Kota Cirebon. (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Selamat Datang Di Kota Cirebon" 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah