Kota Cirebon Butuh Dani - Fitria


PILKADA di Kota Cirebon berlangsung tak lama lagi, 27 November 2024 mendatang. Sebuah momentum bagi kita untuk menentukan siapa yang akan memimpin kota ini untuk lima tahun ke depan. Berbagai keinginan dan harapan muncul begitu rupa di dalam hati juga pikiran kita perihal sosok yang memimpin kita satu periode ke depan. Sebuah kenyataan yang mengharuskan kita untuk terus mengambil peran dan kontribusi sesuai kemampuan dan kesempatan kita masing-masing. 

Dalam konteks kepemimpinan, sejarah bangsa kita menegaskan sebuah fakta sejarah bahwa para pendiri bangsa kita adalah anak-anak muda. Mereka adalah sosok muda yang brilian, bukan saja pada zaman itu bahkan juga hingga saat ini. Sepak terjang dan gagasan mereka mengisi seluruh perbincangan di berbagai forum. Mereka adalah Bung Karno, Bung Hatta, Pak Natsir, Sutan Sjahrir, Kiai Agus Salim, HOS Cokroaminoto, Tan Malaka, Maramis dan para tokoh lainnya. Mereka dikenang sebagai tokoh penting bangsa ini. Mereka adalah pemimpin hebat kebanggaan bangsa kita.  

Sejarah kaum muda yang begitu harum di masa lalu itu sejatinya masih bisa kita adaptasi di era ini. Kaum muda era ini tak kehilangan momentum untuk melakoni hal-hal besar dan penting sesuai dengan konteks dan momentumnya. Dalam konteks Pilwalkot, misalnya, kaum muda Kota Cirebon memiliki peluang untuk mencetak sejarah kepemimpinan baru di Kota Cirebon. Kota Cirebon merupakan kota yang kaya potensi dan peluang-peluang untuk itu semakin juga sangat terbuka lebar. Kehadiran sosok pemimpin muda pun semakin menemukan relevansinya. 

Kaum muda sendiri pada umumnya melekat sikap berani dan tanggungjawab. Mereka berani mengambil sikap dan keputusan yang tak bisa diduga oleh kebanyakan orang, terutama oleh kaum tua atau kaum muda tapi bermental tua. Mereka bertanggungjawab pada apa yang mereka pilih dan tentukan, termasuk pada saat berbagai elemen mendorong mereka untuk maju pada kontestasi pilkada lima tahunan. Maju di Pilwalkot Cirebon adalah sikap dan keputusan berani dua politisi muda dan berpengalaman Kota Cirebon: Dani Mardani – Fitria Pamungkaswati (Dani – Fitria). Mereka maju sebagai wujud tanggung jawab pada sejarah, kaum milenial dan masyarakat Kota Cirebon.   

Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon, Dani - Fitria, resmi mendaftarkan diri dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pilwalkot Cirebon 2024 pada 29 Agustus 2024 lalu. Bersama partai politik pengusung dan ribuan pendukung, pasangan ini menuju KPUD Kota Cirebon yang diawali oleh pentas seni budaya yang menarik perhatian masyarakat Kota Cirebon. Dani-Fitria percaya diri dan optimis serta siap membawa perubahan bagi Kota Cirebon yang lebih religius, maju, sejahtera dan berkelanjutan.  

Dani - Fitria yakin bahwa kepemimpinan adalah proses memulai dan berani bertindak. Semangat Bung Karno dan kawan-kawan pada eranya menjadi spirit yang terus menjiwai semangat mereka untuk berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Kota Cirebon. Nurani kita pasti berkata jujur: masyarakat Kota Cirebon sangat bangga dan haru punya sosok hebat ini. Kita layak acungkan jempol untuk kedua tokoh muda sekaligus pasangan serasi ini.  

Dani - Fitria sendiri dua sosok yang sudah terbiasa dengan keragaman. Mereka sudah kenyang dengan banyak orang yang beragam latar belakang termasuk perbedaan pilihan politik. Karena itu, mereka tak gentar untuk bersaing dengan pasangan lain yang diusung dan didukung oleh elemen yang berbeda. Karena mereka memang punya cinta tak terhitung bilang pada siapapun, termasuk pada mereka yang berbeda dukungan di Pilwalkot Cirebon kali ini.  

Pengalaman meniti karir sejak dini dan menempuh berbagai pengalaman adalah proses yang membuat Dani - Fitria menjadi sosok yang matang dan tampil beda. Bahkan tergolong berbeda dengan kebanyakan orang. Mereka berani menempuh langkah tegas untuk maju di Pilwalkot Cirebon. Dan itulah langkah luar biasa. Keduanya adalah pemimpin yang siap berjuang untuk meraih kemenangan pada pesta lima tahunan kali ini. 

Dani - Fitria adalah dua sosok yang akrab dengan ide, kreatifitas dan kecepatan dalam mengambil keputusan di saat sulit. Kedua sosok ini akrab dengan hal semacam itu. Mereka telah menitinya dari garis nol hingga titik ini, dengan segala suka dan dukanya. Mereka berpengalaman di organisasi mahasiswa dan kemasyarakatan yang akrab dengan masyarakat yang butuh advokasi, edukasi dan peluang kerja. 

Bila menelisik berbagai peluang dan tantangan Kota Cirebon yang semakin kompleks, Kota Cirebon sejatinya butuh pemimpin yang punya ide, paham masalah, tahu solusi dan paham cara mengeksekusi solusi. Di samping itu, pemimpin idealis dan memiliki jejaring yang luas di level daerah hingga nasional. Kedua sosok ini memenuhi indikator pemimpin semacam itu. Kota Cirebon pun butuh Dani - Fitria, butuh pemimpin serasi seperti mereka.

Pemimpin serasi yang dinisbatkan pada Dani - Fitria bukan isapan jempol belaka. Namun sudah menemukan konteks dan relevansinya untuk Kota Cirebon kini dan ke depan. Selain mewakili masyarakat yang beragam latar belakang, keduanya juga mewakili pemikiran politik Kota Cirebon: religius-nasionalis sekaligus nasionalis religius. Mereka paham regulasi dan bagaimana menjalankannya saat memimpin Kota Cirebon nanti. Mereka juga sudah memulai apa yang harus dilakukan oleh masyarakat Kota Cirebon dalam membenahi dan memajukan kota yang akrab disebut sebagai Kota Wali ini.  

Keyakinan, percaya diri dan optimisme adalah energi yang membuat Dani – Fitria semakin bersemangat untuk memajukan Kota Cirebon dan membuat masyarakatnya sejahtera. Karena itu pulalah mereka memilih maju di Pilwalkot Cirebon. Semangat mereka untuk memimpin terus menyala dan sudah tak terbendung lagi. Seiringan dengan dukungan dari berbagai kalangan, baik partai politik maupun elemen masyarkat lintas latar belakang pada umumnya. Semua itu menjadi titik pijak bagi mereka untuk maju, bertarung dan menang dalam pertarungan Pilwalkot Cirebon. Ya, kita sangat optimis Dani - Fitria mampu meraih kemenangan di Pilwalkot Cirebon pada 27 November 2024 nanti. Mari berkontribusi dalam dan untuk proses meraih kemenangan ini! (*) 


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku “Selamat Datang Di Kota Cirebon” 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah