Menuju Kota Cirebon yang Religius, Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan


Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon tak lama lagi, 27 November 2024. Salah satu pasangan yang ikut berkompetisi kali ini yaitu Dani Mardani - Fitria Pamungkaswati (Dani - Fitria). Pada 29 Agustus 2024 lalu pasangan ini telah melakukan pendaftaran ke KPU Kota Cirebon yang didampingi oleh para politisi lintas partai politik, para tokoh dan ribuan pendukung sekaligus simpatisan. Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Cirebon ini diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Saat ini Dani Mardani masih menduduki posisi sebagai Ketua DPD PAN Kota Cirebon. Pria kelahiran 5 Desember 1977 ini merupakan alumni  Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) atau yang kini menjadi Universitas Gunung Jati (UGJ). Ia merupakan aktivis organisasi mahasiswa yang dikenal tegas dan apik dalam mengadvokasi kepentingan masyarakat pada eranya. Dalam perjalananan kariernya, ia telah beberapa kali duduk sebagai anggota DPRD Kota Cirebon. Ia telah menjadi anggota DPRD Kota Cirebon selama beberapa periode. Termasuk pada pileg 14 Februari 2024 lalu, Dani Mardani kembali terpilih menjadi anggota DPRD Kota Cirebon.

Saat ini, ia pun tengah bersiap untuk bertarung dalam kontestasi politik Pilwalkot Cirebon 2024 bersama tokoh perempuan sekaligus politisi Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati sebagai wakilnya. Sama seperti Dani, Fitria Pamungkaswati juga merupakan seorang wanita yang berlatarbelakang sebagai politisi yang berpengalaman di jalur politik Kota Cirebon. Namanya menghiasi berbagai berita media massa dan perbincangan masyarakat di banyak forum. Sosok yang akrab dengan semua kalangan ini merupakan politisi PDIP yang kini menduduki posisi sebagai Ketua DPC PDIP Kota Cirebon.

Di sisi lain, wanita kelahiran Cirebon pada 1976 itu juga telah beberapa kali menjadi anggota DPRD. Ia telah menjadi anggota DPRD Kota Cirebon selama beberapa periode. Termasuk pada pileg 14 Februari 2024 lalu, ia pun kembali terpilih menjadi anggota DPRD Kota Cirebon. Hal tersebut tentu saja karena kesuksesannya dalam mengadvokasi masyarakat di berbagai tempat di Kota Cirebon. Bagaimana pun, sebagai politisi sekaligus pejabat publik ia selalu terdorong untuk membuat atau melakukan sesuatu kepada masyarakat. 

Pada kontestasi kali ini pasangan Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati maju di Pilwalkot dan mengusung slogan REMAJA. Slogan tersebut merupakan akronim dari Religius, Maju, dan Sejahtera yang Berkelanjutan. Pertama, Religius. Kota Cirebon merupakan salah satu kota yang sangat bersejarah di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Selain akrab dengan Sunan Gunung Djati, kota ini juga pada zamannya dikenal sebagai kota santri yang dikenal dengan para ulamanya yang berilmu dan berpengaruh. Religiusitas pun diupayakan sebagai penegas bahwa Kota Cirebon harus terus menjaga sejarah sekaligus wejangan para leluhurnya. Karena itu berbagai kegiatan keagamaan di Kota Cirebon harus disokong oleh pemerintah kota. Kolaborasi antar pemerintah dan masyarakat pun menjadi keniscayaan. 

Kedua, Maju. Kemajuan merupakan ikhtiar rasional bagi sebuah kota yang dihuni oleh masyarakat yang beragam latar belakang. Dari suku, ras, warna kulit, bahasa dan kepercayaan juga latar sosial lainnya. Kemajuan sebuah kota diindikasikan oleh pelayanan publik yang ramah, nyaman dan profesional. Berbagai organisasi perangkat Daerah (OPD) merupakan ujung tombak dari semua pelayanan publik sebuah kota. Konektivitas dan kolaborasi yang baik antar OPD akan menjamin pelayanan publik yang efektif dan efesien. Di sini dibutuhkan manajemen pemerintahan yang solid dan relevan dengan kebutuhan zaman.  

Bahkan dalam konteks kekinian, kemajuan juga ditandai oleh kemampuan memanfaatkan teknologi sebagai media dokumentasi dan pelayanan publik yang cepat, hemat dan bertanggungjawab. Kemajuan juga ditandai oleh tingkat indeks pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang semakin berkualitas. Hal lain, tentu saja infrastruktur yang memadai. Dani - Fitria berkomitmen untuk memastikan jalan di Kota Cirebon mulus dan tidak berlubang lagi seperti saat ini. Karena jalan raya adalah kunci penentu bagi masyarakat dalam mengakses pelayanan publik dan melakukan berbagai kegiatan ekonomi dan sosial lainnya. 

Ketiga, Sejahtera. Hakikat kepemimpinan adalah kemampuan menjalankan pelayanan publik dalam menghadirkan kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Dani - Fitria sangat optimis kesejahteraan masyarakat Kota Cirebon bakal meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah kota yang kontekstual dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat Kota Cirebon membutuhkan ketegasan pemimpinnya dalam hal keberpihakan. Terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kebermanfaatan sosial. Elemen UMKM mesti mendapat sokongan, dari sisi akses permodalan, peningkatan kualitas produk dan pemasaran yang semakin luas.  

Keempat, Berkelanjutan. Membela masyarakat pada saat menjadi anggota DPRD Kota Cirebon harus berlanjut. Dani - Fitria berkomitmen untuk memberi bantuan berupa bantuan dana kepada para RT-RW sebanyak Rp 200 juta per tahun. Bagaimana pun, RT - RW merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus mendapatkan pembelaan yang nyata dan prima. Pada saat yang sama, Dani - Fitria berkomitmen dan memastikan di Kota Cirebon pendidikan gratis dan bebas dari berbagai pungutan. Tak ada lagi kejadian yang memaksa wali murid untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk berbagai jenis pungutan yang membebani. Sehingga Kota Cirebon yang  religius, maju dan sejahtera yang berkelanjutan benar-benar terjadi dan nyata. 

Pilwalkot menjelang tak lama lagi. Masyarakat Kota Cirebon butuh pemimpin baru dengan ide segar yang membawa Kota Wali semakin maju. Dani - Fitria adalah sosok yang lama berkarir di Kota Cirebon. Keduanya sangat paham kondisi dan kebutuhan Kota Cirebon. Mereka juga paham apa yang mesti dilakukan dalam rangka memajukan Kota Cirebon. Sangat wajar bila berbagai elemen termasuk kaum muda lintas organisasi di Kota Cirebon mendukung dan menitipkan amanat kepada mereka untuk maju dan memenangkan kontestasi pada 27 November 2024 nanti. Ya, saatnya Kota Cirebon dipimpin oleh Wong Dewek: Dani - Fitria! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Selamat Datang Di Kota Cirebon" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah