Bang Dani Mardani yang Saya Kenal
Ada banyak tokoh yang kunjungi kala itu seperti Pak Ano Sutrisno, politisi Golkar yang belakangan menjadi Walikota Cirebon. Lalu, Pak H. Anwar Yasin, politisi PKS yang belakangan menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Cirebon dan Indramayu. Tak lupa Prof. Abdullah, akademisi sekaligus guru besar UIN Cirebon yang kala itu masih berstatus STAIN lalu berubah menjadi IAIN. Tiga sosok ini kerap memotivasi saya untuk terus mencerahkan masyarakat melalui karya tulis yang terpublikasi. Di samping beberapa tokoh lainnya yang hingga kini masih dapat saya kunjungi.
Bang Dani lahir pada 5 Desember 1977 silam. Ia menyelesaikan pendidikan setara S-1 di Universitas Swadaya Gunung Djati (Unswagati) yang kini telah berganti nama menjadi Universitas Gunung Djati (lebih dikenal UGJ) pada 2003. Belakangan ia melanjutkan S-2 Magister Hukum hingga meraih gelar MH. Karier Bang Dani dalam dunia politik selalu berada dalam ranah legislatif. Ia beberapa kali berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Kota Cirebon. Pada periode 2024-2029, Bang Dani kembali terpilih dengan mewakili daerah pemilihan (dapil) 4 yang meliputi Harjamukti, Kecapi, dan Larangan.
Bagi saya, ada beberapa hal yang melekat pada diri Bang Dani. Pertama, santri. Ia adalah alumni pondok pesantren Salafiyah Kota Cirebon. Bahkan sempat nyantri di Ciamis, kabupaten yang sangat dekat dengan Tasikmalaya. Karena santri, Bang Dani kerap diundang menjadi pengisi ceramah, sambutan dan khutbah Jumat di beberapa lokasi dan forum. Ia juga kerap menghadiri kegiatan keagamaan di berbagai forum dan momentum. Bahkan beberapa kali ia juga hadir sebagai peserta pelatihan imam dan khotib, dimana saya juga hadir sebagai peserta.
Ketiga, politisi handal. Bang Dani adalah politisi handal milik Kita Cirebon. Selama beberapa periode duduk sebagai anggota DPRD Kota Cirebon, Bang Dani selalu menghadirkan dinamika yang dinamis dan produktif. Ia bukan saja datang dan duduk, tapi menghadirkan perdebatan intelektual dalam menghadirkan berbagai peraturan daerah atau Perda. Mengenai hal ini dapat kita baca di berbagai media massa seperti surat kabar, di samping TV dan media online. Semuanya menjadi bukti bahwa ia adalah politisi handal dan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Cirebon.
Hari ini, Kamis 5 Desember 2024, Bang Dani genap berusia 47 tahun. Bagi saya, usia tersebut merupakan usia yang sangat cukup matang untuk memimpin Kota Cirebon. Walaupun secara perhitungan hasil Pilwalkot tidak mendapatkan dukungan dominan, namun ikhtiar Bang Dani kemarin adalah perjalanan sejarah yang sangat penting dalam relung perjalanan hidup Bang Dani. Apapun itu, kita mesti terus berikhtiar agar seluruh potensi, tingkah dan sikap kita mencerminkan rasa optimisme yang tinggi untuk Kota Cirebon yang remaja: religius, maju dan sejahtera. Akhirnya, barakallah untuk Bang Dani. Semoga usianya berkah, karirnya semakin sukses, dan manfaatnya semakin luas bagi masyarakat! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Pemuda Negarawan"
Komentar
Posting Komentar