SHASHA, AZKA DAN BUKHARI BAKAL PUNYA BUKU BARU 

Alhamdulillah hari ini Selasa 21 Juli 2020 setelah menghadiri rekaman video untuk acara Selamat Pagi Cirebon RCTV yang akan ditayang pada edisi Rabu 22 Juli 2020, tanpa disengaja di sekitaran Kantor Radar Cirebon saya bisa bersua seorang penulis cilik Kota Cirebon Najla Nafisha Oviva Haryono. 

Siswi kelas 5 di SDN Kebon Baru 6 Kota Cirebon yang kerap disapa Shasha ini telah menulis buku atau komik perdananya berjudul "Mr. Jogja". Suatu karya tulis yang bukan saja membanggakan siapapun tapi layak ditiru oleh siapapun. Baik orangtua maupun anak-anak. 

Pada kesempatan ini saya dan anak pertama dari pasangan suami-istri Bapak Nova Haryono dan Ibu Novita Dewi Wulansari ini sempat foto bareng saya sembari memegang buku. Saya memagang buku dia setebal 68 halaman, dia memegang buku saya setebal 200 halaman yang berjudul "Selamat Datang Di Manggarai Barat".

Saya sangat bangga dan haru karena pada kondisi dilanda bencana non alam: Covid 19 begini, masih ada anak Indonesia yang sempat berkarya atau menulis buku. Ini tamparan keras bagi para guru, dosen, orangtua dan siapapun agar tak menyia-nyiakan waktu. Agar jangan manja dan sibuk bikin alasan sehingga enggan menulis buku. 

Bila selama ini sebagian kalangan baik orangtua maupun anak-anak mengira bahwa menulis hanya aktivitas mereka yang berprofesi sebagai penulis, Shasha malah membantahnya secara halus. Shasha sendiri tidak berprofesi sebagai penulis, tapi kini sudah menekuni dunia kepenulisan. 

Bagi kalangan dewasa dan tua yang masih malas atau enggan menulis, hadirnya Sasha dalam kancah kepenulisan Kota Cirebon adalah inspirasi. Begitu juga bagi anak-anak seusia Shasha, hadirnya Shasha mesti menjadi inspirasi juga. Bahwa menulis itu bisa dilakukan asal mau dan berani melakukannya dari sekarang. 

Semangat selalu dan terus berkarya ya Shasha. Jangan pernah puas atau bosan dengan satu karya buku. Karena potensimu luar biasa. Saya optimis kamu bisa menjadi sosok yang luar biasa lebih dari sekarang. Jangan pernah tergoda dengan pujian dari siapapun. Jaga niat dan orientasi baik. Lakukan semuanya dalam bingkai Lillah, karena Allah.  

Insyaa Allah anak saya Azka Syakira (Azka) dan Bukhari Muhtadin (Bukhari) dalam waktu dekat juga bakal menerbitkan buku puisi karya mereka. Kebetulan di rumah mereka sering bikin sendiri dan sebagiannya sudah disimpan dalam file khusus di laptop. Tinggal merapihkan sebagian puisi saja. Selanjutnya bakal terbit jadi buku. Insyaa Allah.  

Saya yakin dalam waktu dekat Shasha seperti juga Azka dan Bukhari bakal menulis buku baru dan tentu saja punya buku baru. Karena mereka punya minat di dunia kepenulisan, dunia literasi. Terus menjaga semangat, agar kelak tak berhenti menulis. Sebab ujian terberat penulis pemula itu adalah rasa bosan dan malas. 

Suatu saat bila menjadi penulis terkenal, tetap menjaga kesederhanaan dan ketulusan. Jangan terjebak dalam kubangan fitnah dunia yang kerap menimpa para tersohor. Sebab ujian penulis itu adalah kesohoran. Dikenal di mana-mana dan menjadi perbincangan banyak orang. 

Jadi, kalian mesti tetap menjaga diri dari kesombongan dan keangkuhan yang bisa jadi datang menggoda. Apalah kelak di saat sudah punya banyak karya dan karyanya dibaca banyak orang, ada saja godaannya. Senang dipuji, misalnya, itu pasti datang menggoda. 

Intinya, tetap menjaga niat dan oroentasi menulis. Terus tingkatkan kualitas tulisan dengan menambah kualitas bacaan dan semakin kreatif dalam berkarya. Terus mencari inovasi baru agar kelak buku karyanya dibaca banyak pembaca dan manfaatnya juga berdampak luas. 

Semoga anak-anak Indonesia seusia kalian semakin termotivasi untuk menulis dan kelak terus menulis buku. Sungguh, Indonesia butuh generasi unggul. Generasi yang tidak saja hebat di aspek ilmu pengetahuan tapi juga hebat pada aspek karya tulis terutama buku. Saya percaya kalian bisa! (*)


* Judul tulisan 
SHASHA, AZKA DAN BUKHARI BAKAL PUNYA BUKU BARU 

Oleh: Syamsudin Kadir 
Penulis buku "Melahirkan Generasi Unggul" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah