Pondok Santi Asromo dan Generasi Indonesia Masa Depan
AHAD 16 Januari 2022 adalah sebuah anugerah terbaik yang sangat menggembirakan saya. Benar-benar membuat akhir pekan saya bersama keluarga kecil berkesan dan bermakna. Sebab kali ini saya bersama keluarga kecil saya seperti istri saya Eni Suhaeni dan ketiga anak kami: Azka Syakira, Bukhari Muhtadin dan Aisyah Humaira menghadiri acara Open House yang diadakan oleh Pondok Pesantren Santi yang dilaksanakan di Asromo di Moocow Cafe, Jl. Ciptomangunkusumo, Kota Cirebon-Jawa Barat.
Pada kesempatan ini dihadiri oleh ratusan orangtua dan calon orangtua santri Pondok Asromo yang menyempatkan hadir. Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kota Cirebon Irawan Wahyono, S.Pd. M.Pd. turut menyampaikan sambutan. Atas nama pemerintah, beliau pun menegaskan bahwa pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi Pondok Asromo termasuk acara ini. "Pemerintah dan Dinas Pendidikan Kota Cirebon mengapresiasi peran dan kontribusi Pondok Pesantren Santi Asromo bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan", ungkapnya.
Menurutnya, pondok pesantren termasuk Pondok Asromo memiliki keunikan dan kekhasan. Sejak lama, lembaga pendidikan pesantren berperan aktif dalam membentuk generasi terbaik bangsa. Sehingga pengalamannya sudah tidak bisa diragukan lagi. "Pondok Pesantren Santi Asromo adalah laboratorium pendidikan yang unggul. Ia menggabungkan berbagai model pendidikan, sehingga menghasilkan peserta didik yang juga unggul," lanjutnya.
Pada kesempatan ini Vivi seorang Psikolog juga memberi testimoni. Menurutnya, berbagai masalah sedang melanda negeri ini. Kita mesti menjaga dan menyiapkan generasi unggul, mereka adalah penjaga moral dan kepemimpinan bangsa ini ke depan. Dengan demikian, menyediakan lembaga pendidikan yang layak bagi anak kita menjadi pilihan jenial. Bukan sekadar menitipkan anak tapi memastikan lembaganya memiliki kurikulum dan sistem pengelolaan yang disiplin dan bertanggungjawab. "Orangtua adalah penentu kunci terbentuknya generasi terbaik bangsa, insan berkarakter. Insyaa Allah Pondok Pesantren Santi Asromo adalah tempat yang layak untuk mendidik anak-anak kita," ungkapnya.
Pondok Asromo sendiri merupakan lembaga pendidikan yang tak bisa dipisahkan dari Ormas Islam Persatuan Ummat Islam (PUI). Pada Muktamar Perikatan Oelama (PO) ke IX di Majalengka KH. Abdul Halim mencetuskan gagasan puncak untuk mendirikan lembaga pendidikan yang menjadikan peserta didiknya mampu mandiri di tengah masyarakat pada suatu tempat khusus. Program pendidikan tersebut dinamakan dengan konsep “Santi Asromo”, dan KH Abdul Halim mendapat mandat untuk mewujudkannya. Tepatnya Bulan Romadlon 1350 H (Januari 1932) KH. Abdul Halim mendapatkan tanah wakaf seluas 2 bau 40 bata yang cocok dan sesuai untuk mendirikan sebuah Pondok Pesantren yang saat itu akan dinamakan “Santi Asromo” dari seorang aghnia di desa Ciomas, M. Ardja Subrata putra teruta dari M. Ardja Winata.
Perkembangan dan kemajuan Pondok Asromo dari waktu ke waktu semakin menggeliat. Lembaga pendidikannya dari PAUD, TK, SMP hingga SMA. Adapun kegiatan utama Pondok Asromo yaitu kegiatan akademik, tahsin-tahfiz al-Quran, pembiasaan cara hidup islami, pembinaan kemandirian dan karakter, serta pembinaan dan pengembangan bahasa sing seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kemudian kegiatan ekstrakurikuler berupa keprakaryaan, pramuka dan paskibra, marwis dan hadroh, pertanian hidroponik, menjahit, batik, karate dan silat, desaingrafis dan cinematografi, dan masih banyak lagi.
Alumninya pun melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri seperti UGM, UPI, UI, IPB, ITB, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Siliwangi, Universitas Telkom, Poltekes Indramayu, PM. Darussalam Gontor Ponorogo, dan sebagainya. Bahkan tak sedikit yang sudah menjadi birokrat di berbagai lembaga negara, akademisi di berbagai perguruan tinggi, tenaga pendidikan di berbagai sekolah, madrasah dan berbagai lembaga pendidikan lainnya.
Dengan demikian, Pondok Asromo merupakan salah satu kontributor penentu masa depan bangsa sebagaimana tujuan bernegara yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa". Kontribusi semacam ini merupakan warisan terbaik yang sudah diperankan oleh para pendiri PUI seperti KH. Abdul Halim, KH. Ahmad Sanusi dan Mr. R. Syamsuddin. Ketiganya adalah anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI dan berperan penting dalam perjalanan sejarah bangsa, bahkan ketika kelak dalam proses pembentukan negara bernama Indonesia. Begitulah Pondok Pesantren Santi Asromo, salah satu kontributor terbaik bagi masa depan Indonesia. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Persatuan Ummat Islam; Ide, Narasi dan Kontribusi untuk Umat dan Bangsa"
Komentar
Posting Komentar