Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045


PONDOK Pesantren (ponpes) Nurul Hakim adalah salah satu lembaga pendidikan yang sangat terkenal di kawasan tengah dan timur Indonesia. Pondok yang berlokasi di Kediri, Lombok Barat, NTB ini memiliki rekam jejak dan pengalaman dalam menorehkan berbagai prestasi di level lokal dan nasional. Di NTB, NTT dan Bali hingga kawasan timur Indonesia lainnya, nama Nurul Hakim sudah dikenal lama, sejak didirikan pada 1948 silam oleh ulama kharismatik TGH Abdul Karim, ayah kandung dari TGH Safwan Hakim hingga saat ini. 

Belakangan, Nurul Hakim sering mengikuti berbagai kompetisi di level lokal di Lombok Barat dan NTB hingga level nasional. Uniknya, delegasi Nurul Hakim bukan saja menjadi peserta tapi juga sukses meraih juara dan penghargaan. Rekam jejak dan pengalaman seperti itu dari waktu ke waktu semakin tak terbendung. Sekadar contoh, selama beberapa tahun terakhir, Nurul Hakim mengikuti kompetisi di level lokal dan nasional, bahkan tiga bulan terakhir ikut berkompetisi dalam rangka sekaligus momentum 100 Tahun Gontor. 

Pertama, mengikuti Olimpiade Kader Ulama Intelek di Gontor Kampus Pusat, Ponorogo, Jawa Timur yang berlangsung pada 26 hingga 31 Mei 2025. Pada acara yang mengangkat subtema “Revitalisasi Kejayaan Ulama dan Ilmuwan Muslim” ini diikuti oleh santri dari 12 kampus Gontor serta pondok-pondok alumni dari seluruh Indonesia ini. Pada ajang ini, sebanyak 15 santri putra Nurul Hakim hadir sebagai delegasi, bahkan sukses meraih prestasi sebagai Juara Umum. 

Adapun rincian prestasi yang diraih sat itu adalah sebagai berikut: (1) Juara 1 (Mujtahid Quest (M. Azka dan Ikhwanussofa Asykuro), (2) Juara 1 Scientific Essay Competition (M. Ahwazi). (3) Juara 1 Water Rocket Pinpoint Challenge (M. Sayyid Adly Tresnadi dan L. Anggar Jati). (4) Juara 1 Science Invention (M. Sayyid Adly Tresnadi dan L. Anggar Jati). (5) Juara 1 Sumobot (Lalu Haiba Aziz dan Naufal Arif Ardiansyah). 

Lalu, (6) Juara 2 Ahlul Faraidh (M. Azka). (7) 3 besar Lomba Cerdas Cermat (M. Irwansyah Syaukani, Muhammad Afif, dan Muhammad Jibril). (8) 3 besar Line Follower Robot: Lalu Haiba Aziz dan Naufal Arif Ardiansyah, (9) 4 besar Scientific Debate (M. Ahwazi, M. Azka Husnul Mubarok, dan Rafi Alfarizi), (10) Semifinalis War of Math (Adzka Rajwa, M. Al Kautsar Bintang, dan Fathurrahman). 

Kedua, pada 26 hingga 31 Mei 2025, selain mengikuti Olimpiade Kader Ulama Intelek, Nurul Hakim juga mengutus 15 santri dalam Mahrojan Al-Qur’an, yang merupakan rangkaian lomba bidang Al-Qur’an seperti tilawah, tahfizh, adzan, kaligrafi, dan lainnya. Ajang bergengsi di kalangan pondok pesantren se-Indonesia ini mengusung tema “Berkompetisi dengan Iman, Bersatu dalam Al-Qur’an”. Dan lagi-lagi Nurul Hakim meraih prestasi yang membanggakan. 

Bagaimana tidak, dalam kategori ini, NTB hanya diwakili oleh dua pondok pesantren yaitu  Nurul Hakim dan Al-Ikhlas (Taliwang, Sumbawa). Kontingen Nurul Hakim meraih prestasi unggulan. Kali ini delegasi Nurul Hakim meraih beberapa juara yaitu (1) Juara 2 Mujawwadah kategori Shigor, (2) Juara 3 Mujawwadah kategori Kibar, dan (3) Finalis Murattalah kategori Shigor. Prestasi ini tentu tidak diraih begitu saja. Para pembina dan delegasi bekerja keras dan berkorban sehingga menggapai prestasi nasional semacam ini. 

Ketiga, menjadi peserta pada ajang Intelligence Olympiad. Kegiatan yang bergengsi nasional ini berlangsung pada 8 hingga 11 Juli 2025, di Pondok Modern Gontor Putri 1, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur. Pada ajang ini, 9 santriwati Nurul Hakim mewakili dan mengharumkan nama baik Nurul Hakim dan NTB seperti jejak santri Nurul Hakim sebelumnya pada Olimpiade Kader Ulama Intelek dan Mahrojan Al-Qur’an yang berlangsung pada 26 hingga 31 Mei 2025. 

Dari ajang tersebut, kontingen Nurul Hakim meraih beberapa penghargaan yaitu (1) Juara 3 Debat Bahasa Indonesia (Kaela Royatan Ma’ruf, ⁠Dewi Elmira dan ⁠Shofia Salsabila Syamal), (2) Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (Isyqi Syarifa Humairo dan Firyal Naura Aqilafatin). (3) Lomba Cerdas Cermat (Laila Azzahra, Huswatun Ulfah dan Wifqi Husnayani), dan (4) Pidato Bahasa Indonesia (Aisha Yumna Nabila).

Pengasuh dan unsur pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim, TGH Muzakkar Idris, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian para santri dan santriwatinya. Menurut alumni Gontor ini, berbagai prestasi yang diraih santri dan santriwati Nurul Hakim kali ini menjadi bukti nyata bahwa pondok pesantren, termasuk Nurul Hakim, adalah tempat yang relevan untuk mendalami berbagai mata ilmu termasuk menumbuhkan kecerdasan intelektual dan kreativitas santri dan santriwati sebagai generasi emas Indonesia. 

Keikutsertaan santri dan santriwati Nurul Hakim dalam ajang semacam ini adalah bagian dari proses pembinaan yang berorientasi jangka panjang, lebih dari prestasi jangka pendek. Prestasi yang diraih saat ini adalah buah dari tradisi belajar dan disiplin yang ditanamkan sejak dini di pesantren yang memiliki dampak ril pada masa mendatang. Santri dan santriwati dididik dengan budaya dialog dan komunikasi yang efektif, mengembangkan keterampilan berpidato, penguatan diskusi ilmiah, penulisan karya ilmiah dan pendalam teknologi. 

Santri dan santriwati juga dibekali dengan kemampuan Bahasa Arab dan Inggris melalui kegiatan seperti Muhadatsah (percakapan), Muhadharah (pidato), klub bahasa, serta program-program pengembangan lainnya. Di samping itu, santri dan santriwati mendalami berbagai kitab, menekuni seni, merancang inovasi, dan mempresentasikan gagasan sekaligus karya kreatifitas mereka di berbagai forum, baik lokal di Lombok Barat dan NTB maupun di forum nasional. 

Apa yang dijalani oleh Nurul Hakim selama ini termasuk kesuksesannya dalam meraih berbagai prestasi merupakan komitmen konstitusional dan kelembagaan dalam membentuk karakter, akhlak, dan kecerdasan generasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045, bahkan lebih dari itu. Forum nasional semacam ini menjadi momentum bagi para santri dan santriwati Nurul Hakim untuk semakin giat dalam belajar, menambah ilmu, memperluas wawasan, menebar inspirasi dan menyambung silaturahim dengan sesama civitas pondok pesantren dari seluruh Indonesia. Nurul Hakim jaya, bisa! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Mencintai Nurul Hakim Tanpa Tapi" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Anatomi dan Klasifikasi Ayat-Ayat Al-Qur’an