Langkah dan Teknik Menulis Biografi


BIOGRAFI merupakan sebuah tulisan yang berisi penjelasan tentang kisah dan berbagai keterangan tentang seseorang. Atau bisa juga dimaknai sebagai riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain dan biasanya mempunyai dampak secara luas. Pengertian menurut etimologinya berasal dari bahasa Yunani yaitu kata bios yang berarti hidup dan graphien artinya tulisan. Jadi, biografi merupakan tulisan yang berisi tentang kehidupan seseorang. Bentuknya pun bisa pendek maupun panjang serta ditulis oleh orang lain.

Isi biografi biasanya cerita perihal perjalanan hidup seseorang hampir secara detail mulai dari kelahiran, hal-hal penting dalam hidupnya yang membuatnya terkenal baik melalui karya, prestasi, atau pemikirannya hingga dalam konteks tertentu hingga kematiannya. Isi tulisan sebuah biografi merupakan perjalanan hidup mulai dari sejak kelahiran, masa kecil, saat sekolah hingga kelulusan jenjang terakhir, kehidupan keluarga, prestasi dan masih banyak lagi. Secara singkat, biografi adalah kumpulan cerita berdasarkan kisah nyata. 

Menulis biografi tokoh atau seseorang merupakan tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi seorang penulis. Tantangan, sebab ia mesti mendalami sang tokoh atau narasumber lainnya secara detail dan seksama. Bukan saja wawancara, tapi juga berkomunikasi secara langsung. Sebab kedekatan emosional dengan sang tokoh bakal menunjang penulis dalam menangkap hal-hal unik sang tokoh atau narasumber lainnya. Di sini butuh waktu, kesabaran dan ketelatenan.   

Tapi bisa menjadi peluang, sebab dengan begitu penulis akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan berbincang langsung dengan tokoh dan narasumber lain. Penulis akan mendapat begitu banyak hal inspiratif yang bisa jadi beli pernah diperoleh atau ditemukan pada tokoh lain selama ini. Sebab biasanya sang tokoh bakal bercerita tentang banyak hal, termasuk hal-hal yang belum pernah ia ceritakan selama ini dengan orang terdekat sekalipun. Dan tentu saja banyak hal lain yang didapatkan penulis secara gratis. Kuncinya adalah komunikasi. 

Saya sangat bersyukur kepada Allah karena termasuk diantara yang mendapat kesempatan untuk menulis biografi beberapa tokoh. Diantara salah tokoh yang pernah saya menyusun atau menulis biografinya adalah Bang Helldy Agustian yang akrab saya sapa Bang Helldy. Bang Helldy merupakan seorang pengusaha sukses yang berkarir dalam banyak unit usaha dan menekuni berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Belakangan beliau terjun ke dunia politik dan sukses meraih kursi Walikota Cilegon pada pilkada 2020 lalu.  

Dari beberapa pengalaman menulis biografi tokoh, saya mendapatkan pelajaran penting, misalnya, menulis itu butuh kerja keras, kesungguhan, kesabaran, ketelatenan dan pengorbanan yang tak sedikit. Waktu, tenaga, pikiran dan uang itu adalah modal lain yang tak kalah pentingnya. Apalah lagi bila waktu untuk bertemu dengan sang tokoh agak susah, itu bakal benar-benar menjadi momentum untuk menguji kesabaran sekaligus kesungguhan diri dalam menghasilkan karya tulis yang layak dibaca.  

Selebihnya, seingat saya selama melakukan penulisan naskah tokoh, ada banyak hal yang saya persiapkan, misalnya handphone atau hp alias rekaman, laptop, buku atau kertas wawancara, bulpen, dan buku-buku terkait teknik penulisan biografi. Bila tidak memiliki buku, ya minimal pernah membaca buku biografi, sehingga ada bayangan apa saja yang ada dalam biografi dan seperti apa urutannya. Walau tidak selalu sama atau tidak baku, tapi minimal ada modal atau bayangan seperti apa sebuah biografi. 

Selanjutnya, tentu ada banyak langkah dan teknik yang bisa ditempuh oleh seseorang bila ingin menulis biografi tokoh. Setiap kita bisa membacanya dari berbagai buku yang sudah ditulis oleh para penulis. Atau bisa juga membaca tulisan lepas di berbagai website atau blog. Namun beberapa hal berikut bisa dibaca dan diadaptasi, atau minimal menambah daftar bacaan bagi siapapun di luar sana yang hendak menulis biografi. Lebih praktisnya, berikut merupakan diantara langkah sekaligus teknik pengumpulan sumber naskah untuk penulisan buku biografi yang saya pakai selama ini. 

Pertama, menyusun poin-poin penting yang menjadi fokus penyusunan naskah biografi  Lalu menyusun pertanyaan yang kira-kira perlu seputar: kelahiran, seputar masa kecil, kenangan terindah masa kecil, kondisi keluarga, nilai-nilai kebaikan orangtua dan keluarga, dan sebagainya. Kemudian, perjalanan hidup dari kecil hingga saat ini. Pendidikan dan organisasi, serta profesi juga boleh ditanyakan. Cerita unik selama menempuh pendidikan, dinamika organisasi, dan perjalanan karir atau profesi. 

Hal lain, awal perkenalan dengan pasangan hidup, kisah pernikahan, kelahiran anak pertama dan seterusnya, kisah orangtua dan orang terdekat yang menyanggah rumah tangga di saat awal nikah atau setelahnya. Termasuk pemikiran dan hal unik yang inspiratif dan layak dipublikasi. Untuk mempermudah, silahkan menyusun sekitar 20-50 pertanyaan berdasarkan beberapa poin di atas. Pertanyaan tidak mesti sistematis, yang penting bisa menjawab kebutuhan yang diperlukan untuk penyusunan naskah. Hal ini dilakukan agar informasi atau data awal lebih lengkap. 

Kedua, lakukan wawancara langsung dengan sosok yang hendak ditulis biografinya. Begitu juga orang-orang terdekat yang kira-kira bisa memenuhi kebutuhan penyusunan naskah  Soal pertanyaan wawancara disampaikan secara santai dan rileks, yang disusun berdasarkan poin di atas. Sebagai penguat dan lebih teknis, narasumber yang diwawancara adalah tokoh yang hendak ditulis sebagai tokoh utama; dan keluarga terdekat, teman masa kecil, teman seperjuangan dan sebagainya sebagai narasumber pendukung. Ingat, jangan terlalu fokus pada daftar pertanyaan, sebab fokus pertanyaan bisa berkembang sesuai dengan jawaban atau penjelasan sosok yang diwawancara. 

Ketiga, setelah melakukan wawancara pada orang-orang yang disebutkan pada poin kedua, silahkan rekamannya ditulis ulang dalam laptop atau dokumen lain, setelah itu  dirapihkan sekaligus disimpan rapih. Bisa dalam laptop, bisa juga di email khusus untuk menyimpan data penting seperti ini. Bila memungkinkan, lakukan proses editing seperlunya, agar lebih asyik bila dibaca. Setelah itu, lakukan pengecekan ulang atas data yang diperlukan pada naskah yang ada. Bila ada penambahan atau penjelasan dari narasumber, silahkan lakukan wawancara tambahan sesuai kebutuhan, atau lakukan klarifikasi perihal hasil rekaman pertama. Sehingga data awal naskah lebih lengkap.   

Keempat, setelah itu, hasil rekaman disesuaikan dengan rekaman awal yang sudah disusun dalam naskah awal. Bila tak ada masalah yang berarti, tetap lakukan penyempurnaan naskah. Kalau ada perbaikan atau penyusunan ulang, baik urutan maupun konten naskah, silahkan lakukan saja. Lalu, silahkan membaca ulang seluruh naskah. Biasanya ada saja hal-hal yang perlu perbaikan. Seperti kesalahan penulisan kata, kalimat, serta diksi yang perlu penyesuaian. Tentu saja, konten dan hal lain yang dianggap perlu perbaikan, lakukan saja perbaikan hingga naskah benar-benar tuntas. 

Kelima, bila naskah benar-benar dianggap tuntas, mintalah tanggapan narasumber atau tokoh yang sedang diangkat dalam tulisan tersebut. Hasil saran dan kritik sang tokoh bisa menjadi masukan positif, tapi tidak merubah substansi naskah. Hanya saja, tetap menjaga hubungan baik dengan sang tokoh atau narasumber pendukungnya. Bila selesai, mintalah penulis lain atau orang yang dipercaya bisa membantu membaca dan memberi saran dan kritik untuk naskah tersebut. Biasanya, penulis yang pernah menyusun naskah serupa bakal memberi bantuan. Atau mungkin, minta bantuan orang-orang terdekat. Pasangan hidup, sahabat dan siapa saja yang dipercaya untuk menelisik naskahnya.  

Keenam, hasil dari poin kelima dibaca ulang secara pelan-pelan dan detail, agar naskah benar-benar maksimal. Biasanya, ada saja typo dalam penulisan atau penyebutan nama orang, tempat dan waktu, gelar, profesi, dan hal lain yang hanya bisa diketahui bila naskah dibaca secara detail dan pelan-pelan. Bila naskah sudah final, silahkan minta komentar pembaca atau tokoh lain, sekaligus kata pengantar tokoh atau penulis lain yang memang sesuai dengan kebutuhan penyempurnaan naskah. Jangan lupa, pastikan penulis juga menyusun kata pengantar seperlunya. Bila semuanya sudah selesai, segera kirimkan ke penerbit yang disukai atau yang kira-kira tepat untuk naskah bertema semacam itu. Ya, jangan menunggu lama lagi, silahkan naskahnya terbitkan jadi buku. Saya sendiri bisa memantu untuk membaca naskah hingga menerbitkan naskah semacam ini menjadi buku. Insyaa Allah. 

Menulis terutama menulis biografi adalah aktivitas yang sangat menarik. Sebab selain bisa menggali lebih mendalam hal-hal yang bisa jadi belum terungkap, penulis juga bisa merasakan kepuasan batin. Ya, menulis itu berdampak besar pada kepuasan batin. Kepuasan batin tak bisa dibandingkan dengan materi atau uang. Saya sendiri merasakan itu. Walau menulis biografi butuh waktu, tenaga dan pikiran bahkan uang yang tak sedikit, namun di situlah saya mendapatkan kenikmatan yang luar biasa: kepuasan batin. Sebab saya bisa belajar pada sang tokoh, bisa mengenal keluarga dan orang-orang terdekatnya, bahkan saya bisa memperoleh inspirasi hidup yang tak terhitung jumlahnya namun nyata. Itu pengalaman saya, kini giliran Anda. Bahkan saya juga menanti cerita dan pengalaman Anda! (*)


* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis buku "Salesman Toyota Jadi Walikota; Inspirasi Bang Helldy Agustian Dari Pengalaman Hidup Hingga Menapaki Karir" 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok