Optimisme PUI Memimpin Umat dan Bangsa
Khusus untuk tingkat Jawa Barat peringatan kali ini dipusatkan di SMK PUI Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Hal ini sangat wajar sebab SMK ini merupakan salah satu lembaga pendidikan PUI yang mendapat respon positif dari masyarakat luas yang ditandai dengan jumlah siswa/siswi yang melanjutkan pendidikan ke sini dari tahun ke tahun semakin meningkat. Acara yang dihadiri oleh unsur PW dan DPW serta delegasi DPD PUI Se-Jawa Barat ini turut dihadiri oleh unsur Forkompinda Indramayu, perwakilan ormas, Wanita, Pemuda, Mahasiswa dan Pelajar PUI dan siswa/siswi SMK PUI Jatibarang,
Kedua, PUI memiliki modal dalam membangun daerah dan bangsa ini. PUI memiliki berbagai lembaga terutama lembaga pendidikan yang menjadi laboratorium generasi emas baru Indonesia. Hal ini benar-benar menjadi harapan kita semua. "PUI punya peran penting dalam menanggulangi berbagai masalah terutama perihal sumber daya manusia atau SDM sebagai kunci utama pembangunan. Ke depan PUI perlu meningkatkan kontribusinya", ungkapnya.
Ketiga, PUI mesti menjadi bagian dari elemen pembawa solusi sekaligus pelaku utamanya. Kondisi pandemi, misalnya, hal ini mesti membuat kita solid dan bersatu padu sehingga bencana tak merembet ke berbagai bidang namun dapat ditanggulangi dengan baik. "Kita berharap agar vaksinasi mencapai target pemda sehingga mencapai target propinsi bahkan nasional. Keluarga besar PUI sangat diharapkan untuk berperan aktif dan berkontribusi", lanjutnya.
Kedua, PUI memiliki potensi untuk memimpin, dengan diperkuat oleh lembaga pendidikan dan lembaga lainnya sebagai sektor terkait. Kemampuan untuk mengelola berbagai sektor tersebut yang dibarengi dengan kemampuan berkolaborasi dengan berbagai elemen lainnya akan memudahkan bagi terwujudnya peradaban maju. "PUI punya kemampuan untuk berkolaborasi dengan elemen mana pun. Bukan saja sesama umat Islam tapi juga dengan umat non muslim. Tujuannya adalah membangun bangsa secara bersama-sama", lanjutnya.
Ketiga, tugas besar PUI adalah mencetak sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas dan unggul di berbagai bidang. Para pendiri PUI adalah pendidik dan pemimpin yang handal juga bijaksana. Agenda penting yang mereka wariskan adalah kaderisasi dan regenerasi organisasi. "Pelajar saat ini adalah pemimpin di masa depan, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Tugas kita adalah memastikan mereka berkualitas dalam berbagai sisinya, sehingga kelak mereka mampu pemimpin umat dan bangsa", ungkapnya.
Keempat, PUI adalah elemen penemu sekaligus pelaku solusi atas berbagai masalah masyarakat. "Bangsa kita masih dirundung berbagai masalah. Dari politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi. Solusinya ada pada setiap kita dan yang utama adalah para pemimpin yang mendapat mandat untuk itu. Termasuk generasi penerus yang perlu dipersiapkan dengan matang. Makanya generasi muda perlu berperan nyata dan jangan berpangku tangan untuk melakukan perubahan bagi masyarakat di daerah, bangsa dan negara kita, ungkap istri mantan Gubernur Jawa Barat dua periode Dr. Ahmad Heryawan ini.
Kedua, PUI menjadi titik temu keragaman elemen bangsa. Karena itu, PUI hadir dalam berbagai peran dan forum dengan semangat kebersamaan. Bukan saja dengan sesama muslim yang beragam latar belakang, tapi juga dengan non muslim yang memang memiliki kekhasan tersendiri. "PUI merepresentasikan moderasi Islam atau Islam tengahan dan Islam yang rahmat bagi semua atau yang menanungi semua. Makanya PUI alergi dengan perpecahan, namun damai dengan kebersamaan", tegasnya.
Di sela-sela acara yang diselingi oleh hujan dan diliput berbagai media ini juga diluncurkan buku baru bertema PUI karya H. Iman Budiman, M.Ag. dan saya sendiri (Syamsudin Kadir) yang berjudul "Persatuan Ummat Islam; Ide, Narasi dan Kontribusi untuk Umat dan Bangsa". Buku ini merupakan antologi tulisan selama setahun terakhir yang pernah dimuat di berbagai media massa dan media online. Akhirnya, selamat bersyukur dan memeriahkan ulang tahun ke-104 untuk PUI, semoga ke depan semakin solid, kokoh dan ekspansif. Itulah sikap optimistis kita dalam memimpin umat dan bangsa yang kita cintai ini. (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Persatuan Ummat Islam; Ide, Narasi dan Kontribusi untuk Umat dan Bangsa"
Komentar
Posting Komentar