Lebaran 2023, Lebaran Penuh Rindu


Alhamdulillah ya Allah, hari ini Sabtu 22 April 2023 saya dan keluarga kecil bisa silaturahim secara online dengan keluarga besar di berbagai tempat di Manggarai Barat-NTT, Mataram-NTB dan Cirebon-Jawa Barat. Sebuah pertemuan penuh kehangatan. Minimal mengamini kehendak untuk bersua dengan mereka selama sekian waktu yang telah lewat. 

Bahagia dan haru menyaksikan keluarga seluruhnya dalam kondisi sehat dan para keponakan masih lucu-lucu juga sebagiannya sudah menempuh pendidikan SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Walau sesekali sinyal menggoda untuk menyudahi pertemuan ini, namun semangat menyapa terus menderu. Sebuah pertemuan yang sangat berkesan dan tak terlupakan. 


Sahut sapa, canda dan tawa berlangsung begitu ramai, haru dan hangat. Keakraban keluarga sangat terasa. Benar-benar terasa. Jarak memang membatasi pertemuan fisik, tapi hati terus menyatu dalam keakraban. Rindu sekali suatu saat semuanya bisa berkumpul. Mungkin butuh momentum untuk bisa berkumpul pada tempat yang sama. Insyaa Allah saya berupaya agar suatu saat niat dan impian ini terwujud. 

Sesekali ada air mata yang mengalir begitu saja. Bukan karena sakit duka, tapi karena hari ini bisa menyapa keluarga setelah beberapa momentum susah menyapa. Bahkan sebagiannya nyaris belum pernah bersua. Hanya bisa menyahut dari jarak jauh. Suara sesekali terdengar lalu hilang. Tapi sesekali juga suara sapa dalam canda dan tawa terdengar jelas. Nyaris tak ada hening pada pertemuan ini. Sebab semuanya bersuara. Bebas dan sebebas-bebasnya. 


Ada dua kakak ipar yang tak bisa hadir pada pertemuan kali ini. Mereka sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu karena sakit. Semoga Allah ampuni dan sediakan surga terbaik. Begitu juga si sulung, si bungsu laki-laki dan si bungsu perempuan. Mereka terkendala sinyal dan aktivitas lain yang benar-benar mendesak. Semoga Allah berkahi dan jadikan aktivitasnya sebagai amal soleh terbaik di sisi-Nya! 

Pada pertemuan ini ada puzzle yang menarik dan benar-benar gokil. Put yang sesekali menghilang, Fatih yang sibuk mondar-mandir, Qolbi yang fokus di online hingga akhir, Fajri yang masih saja tidur di kasur, Gilman yang fokus dengan coretannya, Aqila yang sibuk dengan anyamannya, Aisyah yang tertawa karena tak paham bahasa Manggarai, dan masih banyak lagi. Mereka adalah inspirasi yang tak pernah selesai. Generasi pelanjut yang membanggakan. 


Silaturahim keluarga adalah energi yang menguatkan dan meneguhkan. Bukan saja tentang keluarga yang kini sudah beranak pinak tapi tentang generasi yang akan melanjutkan perjalanan keluarga besar kelak. Rasa rindu yang tertahan kini sedikit terobati. Keluarga adalah nyawa kehidupan yang selalu mengembuskan oksigen semangat, energi motivasi dan ruh doa. Mungkin tak terlihat mata, tapi hati tetap menyuarakan semuanya dengan tulus dan ikhlas.  

Idul Fitri atau lebaran tahun 2023 ini benar-benar lebaran penuh rindu. Terutama ketika Ayah dan Ibu sudah tak ada lagi. Keduanya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu karena sakit. Mereka hanya bisa menyaksikan pertemuan ini dari jarak nun jauh di sana, di alam yang berbeda. Rindu pun semakin berkecamuk. Air mata sebagian kami menjadi saksi. Semoga Ayah dan Ibu mendapat ampunan dan mendapat jatah surga. Sehingga kelak semuanya bisa bersua kembali di surga terbaik! (*)


Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Aku, Dia & Cinta" 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah dan Teknik Konseling Kelompok

Sejarah Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah