Lebaran 2023, Lebaran Penuh Rindu
Bahagia dan haru menyaksikan keluarga seluruhnya dalam kondisi sehat dan para keponakan masih lucu-lucu juga sebagiannya sudah menempuh pendidikan SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Walau sesekali sinyal menggoda untuk menyudahi pertemuan ini, namun semangat menyapa terus menderu. Sebuah pertemuan yang sangat berkesan dan tak terlupakan.
Sesekali ada air mata yang mengalir begitu saja. Bukan karena sakit duka, tapi karena hari ini bisa menyapa keluarga setelah beberapa momentum susah menyapa. Bahkan sebagiannya nyaris belum pernah bersua. Hanya bisa menyahut dari jarak jauh. Suara sesekali terdengar lalu hilang. Tapi sesekali juga suara sapa dalam canda dan tawa terdengar jelas. Nyaris tak ada hening pada pertemuan ini. Sebab semuanya bersuara. Bebas dan sebebas-bebasnya.
Pada pertemuan ini ada puzzle yang menarik dan benar-benar gokil. Put yang sesekali menghilang, Fatih yang sibuk mondar-mandir, Qolbi yang fokus di online hingga akhir, Fajri yang masih saja tidur di kasur, Gilman yang fokus dengan coretannya, Aqila yang sibuk dengan anyamannya, Aisyah yang tertawa karena tak paham bahasa Manggarai, dan masih banyak lagi. Mereka adalah inspirasi yang tak pernah selesai. Generasi pelanjut yang membanggakan.
Idul Fitri atau lebaran tahun 2023 ini benar-benar lebaran penuh rindu. Terutama ketika Ayah dan Ibu sudah tak ada lagi. Keduanya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu karena sakit. Mereka hanya bisa menyaksikan pertemuan ini dari jarak nun jauh di sana, di alam yang berbeda. Rindu pun semakin berkecamuk. Air mata sebagian kami menjadi saksi. Semoga Ayah dan Ibu mendapat ampunan dan mendapat jatah surga. Sehingga kelak semuanya bisa bersua kembali di surga terbaik! (*)
* Oleh: Syamsudin Kadir, Penulis Buku "Aku, Dia & Cinta"
Komentar
Posting Komentar